ExxonMobil dan Marinir Ikut Melanggar HAM

Reporter

Editor

Selasa, 28 Oktober 2003 11:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Temuan tim investigasi Network for Indonesian Democracy, Japan (NINDJA) mendapatkan data bahwa Tim Pengaman ExxonMobil dan Prajurit Marinir yang bertugas di Aceh Utara, turut melakukan tindakan-tindakan yang berpotensi pada pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Demikian kata Sekretaris Jenderal NINDJA, Saeki Natsuko, yang dihubungi TEMPO Interaktif via telepon, Kamis (29/3) pagi. NINDJA adalah satu jaringan LSM Internasional yang getol mempersoalkan kasus HAM Aceh

Natsuko menyebutkan contoh, pada satu hari sebelum berlakunya zona aman di Aceh Utara, Tim Pengamanan proyek vital PT Exxon Mobil melakukan penembakan terhadap seorang anak perempuan. Sekitar pukul 11.00 siang, kata Natsuko, terdengar suara letusan bom. Kemudian, aparat pengamanan Exxon Mobil melakukan penyisiran ke desa Meunasah Keh, Kecamatan Tanah Luas.

Saat itu, seorang korban bernama Yenni Yulita Ben T.M. Nur (18), siswi SMU Tanah Luas, berada di dalam rumahnya, hendak membuka pintu. Ketika dia melihat ada aparat di depan rumahnya, korban kembali menutup pintu kerana takut. "Saat aparat melihat korban menutup pintu, mereka menembak ke arah korban yang berada di dalam rumah. Korban terkena di bagian bahu dan kening," jelas Natsuko.

Selain itu, menurut Natsuko, pada 20 Maret, juga terjadi aksi kekerasan yang dilakukan aparat BKO Marinir Works Shops Alue Liem, yang menangkap seorang warga desa Jeuleukat, Ilyas Benmusa (27). Saat itu, korban mau pergi untuk menambatkan lembunya di bukit yang ada di desa tersebut. Namun dalam perjalanan, menurut Natssuko, korban bertemu aparat. Sesaat kemudian terdengar suara tembakan dan suara orang minta tolong. Kemudian, istri korban dan ibu-ibu keluar melihat siapa yang minta tolong. Tiba di lokasi kejadian, istri korban melihat lembu yang dibawa korban ada di sana. “Mereka bertanya siapa yang ditembak. Aparat itu seenaknya aja menjawab, ‘kami tadi menembak burung,’” jelas Natsuko meniru aparat.

Kemudian, tambah Natsuko, istri dan ibu-ibu tadi pergi ke posko Brimob untuk minta tolong mencarikan korban. Mereka mengatakan nanti jam dua siang. Para ibu-ibu kemudian kemudian mereka pulang. "Namun sampai dengan saat ini korban tidak diketahui keberadaannya."

Natsuko juga memaparkan, bahwa dua hari sebelum berlakunya zona aman di Aceh Utara, juga telah terjadi penembakan terhadap seorang anak pelajar Sekolah Dasar Taman Siswa PT Arun bernama Rosita Karimuddin (12). Pagi itu, ia bersama orang tuanya hendak berangkat ke sekolah. Ketika sampai di simpang Jalan Line Pipa MOI terdengar suara letusan bom. Dan tiba-tiba kendaraan yang di kemudikan oleh orang tua korban diserang secara membabi buta. "Korban kena di bagian dada dan kepalanya dan langsung tewas di tempat kejadian. Sementara ayah korban hanya mengalami luka-luka ringan," jelas Natsuko. (JK Farza)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

13 menit lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

19 menit lalu

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

Menurut Gibran, yang diperlukan adalah uji kelayakan kendaraan yang digunakan, bukan melarang adanya study tour.

Baca Selengkapnya

BNPB: Data Terbaru Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

21 menit lalu

BNPB: Data Terbaru Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

Pembaharuan data BNPB untuk orang yang dilaporkan hilang dalam kejadian galodo atau banjir lahar ini total sebanyak 14 orang.

Baca Selengkapnya

Klasemen Akhir Liga Jerman 2023/2024: Bayer Leverkusen Lengkapi Gelar Juara dengan Status Tak Terkalahkan

25 menit lalu

Klasemen Akhir Liga Jerman 2023/2024: Bayer Leverkusen Lengkapi Gelar Juara dengan Status Tak Terkalahkan

Bayer Leverkusen menutup Liga Jerman musim 2023/2024 sebagai juara yang tak terkalahkan.

Baca Selengkapnya

PPP Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak untuk Pilkada Jawa TImur

31 menit lalu

PPP Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak untuk Pilkada Jawa TImur

Duet Khofifah-Emil mendapat tiga rekomendasi dari partai untuk maju di Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

35 menit lalu

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

Topik tentang gempa tektonik bermagnitudo 3,5 mengguncang kuat wilayah Sumedang menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Bojan Hodak: Bobotoh Berperan Penting Bantu Persib Bandung lolos ke Final Championship Series Liga 1

35 menit lalu

Bojan Hodak: Bobotoh Berperan Penting Bantu Persib Bandung lolos ke Final Championship Series Liga 1

Bojan Hodak mengatakan kehadiran suporter berperan penting dalam kemenangan Persib Bandung atas Bali United pada leg kedua semifinal Liga 1.

Baca Selengkapnya

Kisah Guru di Natuna Ikut Program Guru Penggerak, Tak Mau Kalah dengan Guru di kota

37 menit lalu

Kisah Guru di Natuna Ikut Program Guru Penggerak, Tak Mau Kalah dengan Guru di kota

Cerita guru di Natuna mengikuti program Guru Penggerak.

Baca Selengkapnya

Aldila Sutjiadi yang Berpasangan dengan Asia Muhammad Juarai Turnamen Paris Open Trophee

51 menit lalu

Aldila Sutjiadi yang Berpasangan dengan Asia Muhammad Juarai Turnamen Paris Open Trophee

Aldila Sutjiadi bersama pasangannya dari Amerika Serikat, Asia Muhammad, menjadi juara dalam turnamen WTA 125 Paris Open Trophee Claris.

Baca Selengkapnya

Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

51 menit lalu

Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

Menurut Guinness Book of World Records, Kami Rita telah mendaki Everest hampir setiap tahun sejak pendakian pertamanya pada 1994.

Baca Selengkapnya