Pohon untuk Pelampiasan Seks Ditebang untuk Bangun Masjid
Rabu, 2 Juni 2010 13:43 WIB
TEMPO Interaktif, Magelang – Pohon yang digunakan oleh seorang korban RZ, 15 tahun, pelaku sodomi anak-anak asal Desa Jamus Kauman, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, untuk melampiaskan penyimpangan seksualnya telah ditebang warga setempat.
Rihandoko, 32 tahun, tetangga pelaku, mengatakan seorang anak yange menjadi korban sodomi pelaku memiliki kebiasan seksual menyimpang dengan sering menggesek-gesekkan alat vitalnya pada pohon. “Sampai trapas (tergerus) batang pohonnya,” kata Rihandoko, Rabu (2/6), sembari menahan senyum, antara geli dan prihatin. Namun ia tak menyebutkan nama anak tersebut.
Rihandoko mengaku tidak tahu persis nama pohon yang menjadi obyek pelampiasan penyimpangan seksual anak tersebut. Dia hanya mengingat lokasi pohon itu tak jauh dari rumahnya. Pohonnya berdaun mirip mangga. Saat ini, lanjut dia, pohon itu telah ditebang warga desa. “Untuk pembangunan masjid,” kata dia.
Namun demikian, kata dia, warga tak mengetahui jika pohon yang mereka tebang kerap dijadikan obyek pelampiasan seksual anak itu. Warga menebang pohon itu karena mereka membutuhkan untuk material pembangunan masjid kampung.
Pengamatan Tempo di desa itu, memang terdapat masjid yang sedang dibangun. Namun tak jelas apakah masjid itu yang dimaksud Handoko. Masjid itu berjarak sekitar 200 meter dari tempat tinggal Handoko, atau tepatnya di depan kompleks Pondok Pesantren Tanwirul Qulub, tempat pelaku sodomi belajar mengaji.
ANANG ZAKARIA