Gelandangan dan Orang Gila di Serang Dikenai Sensus

Reporter

Editor

Minggu, 16 Mei 2010 17:21 WIB

TEMPO Interaktif, Banten -Selain warga dengan status sosial biasa, sensus penduduk 2010 di Serang, Banten, yang dimulai 1 Mei lalu juga dilakukan kepada gelandangan, pengemis, dan orang gila. Sensus pada warga status sosial ini dilakukan pada tengah malam hingga dini hari.

Sebagai Ibu kota Provinsi, Serang ditengarai banyak dihuni para gelandangan yang datang dari berbagai daerah. Tim pencacah dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota/Kabupaten Serang dan BPS Provinsi Banten mendapati puluhan tuna wisma atau gelandangan.

Dalam pendataan tersebut, petugas berhasil melakukan pendataan terhadap 57 orang yang ditengarai sebagai gelandaangan dan orang gila. “Jika jumlah keseluruhan belum direkap, kemungkinan besok (Senin, 17/5) baru bisa diketahui. Ini baru data sementara,” kata Kepala BPS Proivinsi Banten, Nanan Sunandi.

Petugas dari Dinas Sosial Kota Serang, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Serang, aparat Polisi, dan Corps Polisi Militer ikut dilibatkan dalam pendataan tersebut. Mereka menyisir tempat-tempat yang dicurigai sebagai kantung-kantung para gelandangan.

Titik tujuan itu antara lain, Terminal Pakupatan Kota Serang, Kawasan Pasar Induk Rau dan Stadion Maulana Yusuf, Stasiun Kota dan Kawasan Taman Sari, Kawasan Pasar Lama dan Terminal Banten Lama, Kawasan Royal, Kawasan Alun-alun dan Kawasan Terminal, dan pusat perdagangan Kepandean Kota Serang, Banten.

Sementara itu, kepala BPS Kota Serang, Aidil, menyatakan, Banyak alasan para tuna wisma itu berada di sekitar Kota Serang. Kebanyakan dari mereka mengaku sebagai perantau yang mencari kerja, hingga ada juga yang terdampar akibat tak bisa berjumpa dengan sanak keluarganya di Banten, hingga akhirnya menjadi gelandangan.

Bahkan, terdapat dua pasangan muda yang memilih Gedung pancaniti untuk tinggal setelah siang mengamen, lantaran tak memiliki tempat tinggal. “Petugas bergerak Tepat pukul 00.00 WIB, dan terus berputar hingga bisa mendata mereka yang dicurigai sebagai tuna wisma,” ujar Aidil.

WASI’UL ULUM

Berita terkait

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

4 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

11 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

11 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

12 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

12 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

12 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

16 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

16 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya