Prestasi Pendidikan Kota Batu Merosot Karena Guru Sibuk Sertifikasi
Senin, 10 Mei 2010 15:24 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batu menilai selama ini para guru di Kota Batu sibuk mengejar nilai kredit penilaian sekolah untuk syarat mengikuti sertifikasi guru. Ini berakibat pada merosotnya nilai ujian nasional siswa SMP dan SMA sederajad. "Tugas utama mengajar dilalaikan," kata Sekretaris Komisi Pendidikan DPRD Kota Batu Endang Susilaning Rahayu, Senin (10/5).
Menurut Endang, para guru aktif mengikuti kursus, seminar, dan kegiatan lain yang hanya bertujuan menambah jumlah kredit penilaian. Berbagai kegiatan ini seringkali dilaksanakan di luar sekolah waktu jam mengajar berlangsung. "Para guru memburu sertifikasi karena tergiur besarnya tunjangan sertifikasi," ujarnya.
Di Kota Batu, angka ketidaklulusan Ujian Nasional SMP tergolong tinggi. Dari 2.010 peserta, ada sebanyak 580 siswa atau 28,8 persen yang tak lulus. Untuk Madrasah (MTs), tingkat ketidaklulusannya mencapai 25,82 persen atau 364 siswa dari total 1.410 siswa. Sedangkan untuk SMA, tingkat kelulusannya hanya 80,97 persen atau 19,03 persen peserta yang tidak lulus dan untuk tingkat SMK, tingkat kelulusan sebesar 70,12 persen atau dari 810 siswa SMK yang mengikuti ujian, ada 242 yang tak lulus.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Mistin menyatakan banyak siswa di Kota Batu yang tak lulus ujian nasional karena tak mampu mengerjakan soal ujian nasional. "Siswa yang tak lulus memang tak mampu. Berbagai cara sudah ditempuh untuk mengangkat kemampuan siswa. Tapi gagal," katanya. Mistin mengaku siap bertanggung jawab terhadap buruknya hasil UN.
Salah seorang pengawas SD-SMP di Kota Batu Sukiswanto menyatakan merosotnya prestasi siswa di Kota Batu karena sistem pendidikan di Kota Batu berjalan tanpa arah dan tujuan. Menurutnya, selama ini ada informasi yang terputus. akibat Kepala Dinas Pendidikan tidak mampu mengontrol kinerja para kepala sekolah. Demikian juga kepala sekolah tidak mampu mengontrol kerja para guru. "Saat menghadapi ujian nasional, hanya ada beberapa sekolah yang sudah menyiapkan siswanya dengan sungguh-sungguh."
BIBIN BINTARIADI