TEMPO Interaktif, Situbondo - Sebanyak empat dari 65 imigran gelap dari Afganistan yang kabur ke kawasan hutan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, berhasil ditemukan polisi hutan setempat. Mereka kemudian dibawa ke penampungan sementara di tempat pelelangan ikan, Dusun Mimbo, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih.
Dengan demikian, total imigran gelap yang sudah dikumpulkan di penampungan sebanyak 47 orang. "Masih ada 61 imigran yang belum ketemu," kata Kepala Bagian Bina Mitra Kepolisian Resor Situbondo, Rochman Taufik, kepada wartawan, Rabu (5/5).
Sejak Rabu siang, sebanyak 30 polisi dari Kepolisian Resor Situbondo dibantu polisi hutan serta masyarakat sekitar melakukan penyisiran di kawasan Taman Nasional Baluran untuk mencari 65 imigran gelap Afganistan.
Kepolisian Resor Situbondo malam ini langsung membawa 47 orang tersebut dengan sebuah bus menuju Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya. Mereka akan diserahkan ke Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Pengungsi (UNHCR).
Imigran gelap Afganistan yang total berjumlah 108 orang tersebut terdampar di Perairan Lempuyang, Situbondo, karena kapal yang mereka tumpangi pecah setelah menghantam karang, Selasa (4/5).
Sementara itu, Kantor Imigrasi Kelas II Jember hari ini juga mendatangi 47 imigran gelap tersebut. Mereka menyita 14 dokumen suaka milik imigran yang diterbitkan UNHCR.
Menurut Hari Agung AP., salah satu petugas imigrasi, dari pendataan sementara, seluruh imigran tersebut berasal dari Afganistan. Mereka sebenarnya sudah mengantongi suaka, namun UNHCR belum memutuskan negara mana yang bisa menampung mereka. "Diduga mereka berlayar ke Australia karena tak sabar menunggu keputusan UNHCR," kata Hari kepada Tempo.
Namun hingga saat ini belum diketahui dengan jelas, darimana para imigran Afganistan itu masuk Indonesia.