Pemerintah Dinilai Belum Perhatikan Penyandang Cacat

Reporter

Editor

Rabu, 5 Mei 2010 14:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Para penyandang cacat atau difabel di Surakarta merasa bahwa keberadaannya belum diperhatikan pemerintah. Salah satu contohnya dari tidak adanya akses khusus bagi difabel.

“Misalnya jalur khusus di jalan untuk pengguna kursi roda atau kemudahan ketika naik bus,” terang Joko Slamet, Asisten Manajer Proyek Pusat Pengembangan Rehabilitasi Bersumber daya Masyarakat Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. Soeharso, kepada wartawan Rabu (5/5).

Selain itu, dari sekitar 1.600 penyandang cacat di Surakarta, hanya 15 persen yang ditampung dalam panti-panti khusus penyandang cacat. Dia mengakui bahwa keterbatasan pemerintah selama ini karena belum ada pihak yang secara khusus melayani keluhan difabel.

Dinas Sosial disebutnya hanya mengurusi masalah-masalah sosial seperti anak terlantar, gelandangan, dan sebagainya. “Belum menyentuh kami,” ujar sosok yang menggunakan kursi roda tersebut.

Karenanya, dia berupaya membentuk tim advokasi difabel untuk menerima dan memberi solusi terhadap segala permasalahan difabel. “Tim inilah yang akan menjadi ujung tombak dalam penanganan difabel di Surakarta,” katanya. Tim akan terdiri dari dinas terkait, advokat, tokoh masyarakat, hingga perwakilan difabel.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Surakarta Singgih Yudoko mengakui bahwa selama ini belum banyak memperhatikan para penyandang cacat. “Kami masih mendata dulu berapa jumlah difabel yang warga Solo,” tuturnya. Pendataan sendiri terkadang terhambat oleh pihak keluarga yang menyembunyikan kondisi anggota keluarganya yang cacat.

“Padahal data yang akurat menjadi dasar dalam penanganan difabel,” ujarnya. Terkait keluhan aksesbilitas, dia berjanji akan segera membicarakan dengan dinas terkait.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

1 hari lalu

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

KRIS merupakan sistem baru dalam mengatur rawat inap yang melayani pengguna BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

4 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

8 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

11 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

16 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

19 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

21 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

25 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

25 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

35 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya