Partisipasi Masyarakat dalam Pilkada Surakarta Tertinggi di Jateng

Reporter

Editor

Selasa, 27 April 2010 14:12 WIB

Surat suara Pilkada walikota dan wakil walikota Solo 2010. TEMPO/Andry Prasetyo

TEMPO Interaktif, Surakarta - Partisipasi masyarakat Surakarta dalam mengikuti Pemilihan Kepala Daerah yang dilaksanakan Senin (26/4) dinilai paling tinggi dibanding daerah lain di Jawa Tengah. Dalam hasil penghitungan cepat yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Surakarta, partisipasi pemilih mencapai 71,74 persen.

"Selama 2010 ini ada 17 kabupaten dan kota di Jawa Tengah yang melaksanakan pilkada," kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Abdul Fikri Faqih ketika ditemui di Surakarta, Selasa (27/4). Dari sejumlah daerah tersebut, saat ini sudah ada lima daerah yang telah melaksanakannya. Kelima daerah tersebut adalah Purbalingga, Kebumen, Kota Semarang, Rembang dan Surakarta.

Menurut Fikri, selama ini partisipasi masyarakat dalam memberikan suaranya dalam pilkada tergolong rendah. Di Kebumen misalnya, tingkat partisipasi pemilih hanya sekitar 63 persen.

Bahkan di Kota Semarang, jumlah golongan putih lebih besar dibanding perolehan suara pemenang dalam pilkada. "Jadi, memang partisipasi masyarakat Surakarta tergolong tinggi," katanya.

Dia memperkirakan tingginya partisipasi pemilih disebabkan oleh banyak faktor. "Yang jelas kesadaran masyarakat dalam berpolitik sudah cukup tinggi," kata Fikri. Selain itu, ada kemungkinan pasangan yang mencalonkan diri memiliki berbagai program yang cukup menarik perhatian masyarakat.

Meski demikian, Fikri mengakui jika besarnya partisipasi pemilih tidak lepas dari hasil sosialisasi yang cukup berhasil. "Keberhasilan tersebut merupakan prestasi dari KPUD Surakarta," kata Fikri.

Lebih lanjut dia mengatakan, besarnya partisipasi masyarakat dalam memilih tidak akan berpengaruh pada hasil pemilihan umum. Hanya saja, besarnya partisipasi akan memperkuat legitimasi calon yang terpilih. "Selain itu juga menujukkan kualitas pemilihan umum," kata dia.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Surakarta Didik Wahyudiono menganggap besarnya partisipasi tersebut dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat yang cukup tinggi. "Sedangkan KPUD hanya sekadar pelaksana saja," kata dia.

Justru yang cukup fenomenal, lanjutnya, pemenang dalam pemilihan tersebut mendapatkan suara sebesar 90 persen. "Barangkali ini angka tertinggi secara nasional," kata Didik.

Dalam pemilihan umum kepala daerah yang berlangsung Senin (26/04) tersebut, calon incumbent Joko Widodo yang mencalonkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berhasil memenangkan pemilihan.

Dari hasil penghitungan cepat KPUD, Joko Widodo berhasil meraup perolehan sebesar 186.636 suara. Sedangkan rivalnya, Eddy Wirabhumi yang maju melalui Partai Demokrat hanya mampu meraup 20.507 suara. Penghitungan cepat tersebut menggunakan sample sebanyak 699 tempat pemungutan suara yang dinilai representatif.

Ahmad Rafiq

Berita terkait

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.

Baca Selengkapnya

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.

Baca Selengkapnya

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

6 Januari 2018

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

5 Januari 2018

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.

Baca Selengkapnya

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

4 Januari 2018

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.

Baca Selengkapnya

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

27 Desember 2017

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

26 Desember 2017

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

17 Desember 2017

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

22 November 2017

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

Baca Selengkapnya