TEMPO Interaktif, Palu - Gedung Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Palu, Sulawesi Tengah, Rabu siang ini (21/4) terbakar. Sejumlah siswa mengalami luka-luka ringan dan memar saat menyelamatkan diri dengan cara melompat lewat jendela.
Beberapa saksi mata di lokasi kejadian mengatakan api berasal dari ruang penjaga sekolah di sebelah depan selatan gedung SMU unggulan itu. "Api kelihatan pertama dari plafon di ruang penjaga sekolah," kata Nuryono, guru di sekolah itu.
Saat kejadian, kata dia, penjaga sekolah sedang tidak berada di ruangan itu. Biasanya, ruang tersebut ditempati penjaga sekolah pada malam hari. Saksi mata lainnya membenarkan sumber api itu namun tidak mengetahui pasti penyebab timbulnya api.
Akibat kebakaran itu sejumlah siswa panik dan menyelamatkan diri dengan cara memecahkan kaca jendela. Para siswa dan guru terlihat mengeluarkan barang-barang berharga yang bisa diselamatkan. Kerugian dari kebakaran itu sendiri diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Ratusan siswa dievakuasi oleh para guru, petugas keamanan dan masyarakat sekitar lokasi. Para siswi banyak yang syok karena tak menduga akan ada kebakaran di sekolahnya.
Tim Pemadam Kebakaran Pemkot Palu berhasil mengatasi kebakaran setelah lima unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk menjinakkan api. Pemadam kebakaran berkonsentrasi untuk menjinakkan api di ruang guru yang diketahui pertama kali terbakar.
Beberapa saat kemudian, dua mobil pemadam kebakaran datang untuk memadamkan sejumlah ruangan lainnya.
Kepala SMAN 1 Abdul Chair di tempat kejadian mengatakan tidak mengetahui persis apa penyebab kebakaran itu. "Biarlah tim kepolisian yang menyelidikinya," ujarnya singkat.
Ia mengatakan kebakaran tersebut terjadi saat lebih dari 1.000 siswa di sekolah itu tengah belajar jam kedua. Aturan di sekolah itu, saat jam pelajaran berlangsung, pintu keluar masuk gedung ditutup, termasuk pintu alternatif dekat dengan musala setempat.
Data sementara yang diperoleh menyebutkan, terdapat lima ruangan ludes terbakar, yakni ruang kepala sekolah, wakil kepala sekolah, satu ruang kelas II IPA, ruang tata usaha, ruang komite, penjaga sekolah, dan ruang multimedia.
Di ruang multimedia terdapat 24 unit komputer, hanya satu yang berhasil diselamatkan. "Itu termasuk komputer hasil rakitan siswa. Semuanya terbakar," kata seorang guru.
DARLIS