TEMPO Interaktif, Kediri - Aksi perampokan terjadi di sebuah toko emas di Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Dengan membawa senjata api dan kapak, pelaku berhasil membawa kabur 1,5 kilogram perhiasan emas.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis (8/4) malam saat pemilik toko emas Cahaya Abadi hendak menutup usahanya. Panuri, pemilik toko, mengatakan perampokan itu terjadi saat kawasan itu tengah diguyur hujan lebat. “Saya sedang ke masjid untuk salat malam,” kata Panuri saat diperiksa petugas Kepolisian Resor Kediri tadi malam.
Menurut dia, toko miliknya yang terletak di pinggir jalan raya hanya ditunggui dua karyawannya. Keduanya tengah bersiap-siap menutup toko karena kondisi yang sepi dan hujan.
Saat itulah tiba-tiba enam orang yang mengenakan jaket kulit hitam dan helm tertutup mendatangi toko. Setelah menyandarkan sepeda motor, mereka bergegas ke dalam toko sambil melepaskan dua kali tembakan senjata api ke udara. Sejumlah pelaku juga memecah kaca etalase dengan kapak sebelum menggasak 1,5 kilogram perhiasan emas.
Suliyanto, salah seorang warga yang menyaksikan peristiwa itu, mengaku tidak bisa berbuat banyak. Selain kaget dengan letusan senjata api, dia juga ketakutan melihat jumlah perampok yang cukup banyak. “Kejadiannya sangat cepat,” katanya.
Kepala Kepolisian Resor Kediri Ajun Komisaris Besar Benyamin mengatakan modus yang digunakan kawanan penjahat ini mirip dengan serangkaian aksi perampokan toko emas sebelumnya. Namun, hingga saat ini polisi belum berhasil menangkap satu pun komplotan yang meresahkan warga tersebut. “Mereka spesialis toko emas,” kata Benyamin di lokasi kejadian.
Dari penyelidikan sementara, polisi berhasil menemukan sebuah kapak berwarna merah yang terjatuh. Kapak itu diduga dipergunakan untuk memecah kaca etalase toko. Dari benda itu polisi mendapatkan sidik jari pelaku untuk bekal penyelidikan.
Selain beraksi di Kediri, pelaku juga diduga melakukan rangkaian perampokan serupa terhadap toko emas di Jawa Timur dengan berpindah-pindah. Selain menjarah toko emas milik warga, pelaku juga tercatat pernah menyatroni toko emas milik Wakil Bupati Kediri Sulaiman Lubis dan adik Bupati Kediri Sutrisno beberapa waktu lalu.