Korban Kerusuhan Sampit Menjadi 321 Orang

Reporter

Editor

Selasa, 21 Oktober 2003 14:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Jumlah korban tewas dalam kerusuhan Sampit, Kalimantan Tengah (Kal-Teng), meningkat. Menurut informasi yang diterima Mabes Polri sampai hari ini, Selasa (27/2), korban tewas kini menjadi 321 orang. Sementara jumlah rumah dibakar 319 buah dan dirusak 197. Demikian Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Polri, Inspektur Jenderal (Pol) Didi Wijayadi, dalam keterangan persnya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/2) siang.

Dengan meningkatnya jumlah korban, lanjut Didi, pihak kepolisian tidak akan ragu-ragu lagi bertindak tegas. Hal ini sesuai dengan instruksi dari Kapolri Jenderal S. Bimantoro. Sejauh ini, polisi telah menembak lima perusuh, tiga di Sampit dan dua di Palangkaraya. Satu diantaranya tewas di tempat dan diketahui sebagai penjarah. Namun, Didi menolak menyebutkan etnis kelima orang tersebut.

Selain itu, 84 orang Dayak kemarin ditangkap satu kompi gabungan TNI/Polri saat berkumpul di Hotel Rama, Sampit, Kotawaringin Timur, ditangkap satu Kompi gabungan TNI dan Polri. Polisi pun menemukan berbagai jenis senjata tajam, seperti mandau dan tombak, serta persediaan logistik.

Mengenai pembantaian terhadap 118 pengungsi di Desa Parenggean, Didi mengatakan hal itu karena polisi dengan kekuatan 12 orang itu tidak mampu menghadapi amukan 600 orang lebih suku asli. Menurut dia, pihak aparat hanya memiliki dua regu pasukan yang bertugas mengawal para pengungsi. Masing-masing regu hanya berkekuatan 10 orang dan harus mengawal antara 200-500 orang.

Seperti diketahui, kemarin, 215 pengungsi dari berbagai etnis, seperti Madura, Jawa dan Banjarmasin, akan diungsikan keluar dari Sampit. Mereka hanya dikawal satuan keamanan dari kepolisian yang cuma berjumlah 12 orang. Namun, di tengah perjalanan, mereka diadang sekitar ratusan warga Dayak yang khusus menyerang pengungsi beretnis Madura.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut dikatakan, saat melakukan penyerangan, masyarakat Dayak umumnya dalam keadaan trance (kerasukan). Sehingga, sekali mereka mengamuk, akan sulit dikendalikan. Untuk itu, lanjut dia, tokoh-tokoh Dayak telah melakukan upacara adat Kaharingan atau pencabutan roh. Upacara itu dimaksudkan untuk meredam emosi masyarakat Dayak yang dikatakan sedang trance.

Dalam kesempatan yang sama, Didi juga menjelaskan tentang hasil evakuasi pengungsi. Menurut dia, polisi mengalami kesulitan mengevakuasi mereka karena wilayah konflik saling tersebar. Selain juga akibat potensi konflik diantara kedua etnis itu sudah berlangsung cukup lama. (Istiqomatul Hayati)

Berita terkait

Susunan Pemain Timnas U-23 Irak vs Indonesia, Justin Hubner Jadi Kapten Gantikan Rizky Ridho

4 menit lalu

Susunan Pemain Timnas U-23 Irak vs Indonesia, Justin Hubner Jadi Kapten Gantikan Rizky Ridho

Justin Hubner ditunjuk Shin Tae-yong menjadi kapten dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

7 menit lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

8 menit lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

Keindahan Big Daddy Dune, Bukit Pasir Menjulang yang Menarik Turis ke Namibia

11 menit lalu

Keindahan Big Daddy Dune, Bukit Pasir Menjulang yang Menarik Turis ke Namibia

Terletak di jantung Gurun Namib yang terpencil, Big Daddy Dune menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dari seluruh dunia untuk berkunjung ke Namibia.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

11 menit lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

21 menit lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

22 menit lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

26 menit lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

27 menit lalu

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Jember, Kamis 2 Mei 2024, diwarnai dengan pencapaian satu mahasiswanya yang lulus nilai sempurna.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

34 menit lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya