Pembangunan Tanggul Utama di Kecamatan Widang Terancam Terhenti
Selasa, 2 Februari 2010 18:40 WIB
Tanggul tersebut direncanakan sepanjang 700 meter hingga 1.000 meter. Akibat gerusan air, ketebalan tanggul yang semula lima meter, saat ini tersisa 1,5 meter. Tanggul tersebut akan membentengi pemukiman, persawahan serta tambak di 14 desa, termasuk Desa Kedungharjo. ”Debit air Bengawan Solo cenderung meningkat. Kalau tanggul jebol maka banjir besar akan datang lagi,” kata Kepala Desa Kedungharjo Simanjaya kepada Tempo, Selasa (2/2).
Pemasangan tiang pancang adalah realisasi proyek bantuan pemerintah pusat setelah terjadi longsong pada bantaran sungai Bengawan Solo tiga pekan lalu. Untuk tahap pertama telah disediakan 100 batang tiang pancang yang terbuat dari beton dengan panjang sekitar 12,5 meter. Secara keseluruhan dibutuhkan sekitar 500 hingga 1.000 batang tiang pancang.
Menurut Simanjaya, warga desanya, seperti juga warga desa lainnya sangat berharap agar proyek pembangunan tanggul secepatnya bisa diwujudkan. Warga mengkhawatirkan terjadinya banjir yang menjadi bencana rutin setiap tahun.
Dia bahkan menduga pengerjaan proyek sengaja diulur karena untuk kepentingan sejumlah pihak mendapatkan keuntungan. “Ini proyek tahunan yang kerap rusak ketika selesai dibangun,” ucapnya.
Pejabat Pemerintah Kabupaten Tuban, termasuk Kepala Bagian Humas Gatot S, belum bisa dimintai konfirmasi tentang pembangunan tanggul tersebut. SUJATMIKO.