Ada 100 Daerah di Kabupaten se Indonesia Rawan Pangan

Reporter

Editor

Minggu, 31 Januari 2010 09:00 WIB

TEMPO Interaktif, Mataram -Meskipun Nusa Tenggara Barat menghasilkan padi yang melebihi kebutuhan daerahnya hingga 500.000 ton setara beras, ternyata ada lima dari 10 daerah kabupaten yang tergolong rawan pangan. Sepuluh daerah rawan yang masih tergolong tidak mendesak, seperti disebutkan Menteri Pertanian Suswono, adalah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kabupaten Dompu, dan Kabupaten Bima.

Suswono mengungkapkan hal itu dalam rangka menyerahkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas kepada pemerintah daerah, Sabtu (30/1). Menurutnya, ada 100 dari 346 kabupaten di Indonesia yang mengalami rawan pangan. Kondisi rawan pangan bukan karena kekurangan stok pangan. ‘’Melainkan lima aspek faktor penyebab lainnya,’’ ujarnya.

Aspek penyebab rawan pangan itu yakni angka kemiskinan, akses terhadap kelistrikan yang memengaruhi perekonomian, tingkat pertumbuhan anak, akses jalan bagi kendaraan roda dua, dan akses air bersih. Walaupun persediaan pangan mencukupi tetapi tidak diperoleh masyarakat yang bermukim di daerah tertentu maka wilayah kabupaten itu dikategori rawan pangan.

Ada tiga kategori rawan pangan yakni sangat mendesak, sedang, dan tidak mendesak atau belum mengkhawatirkan. Ada 30 kabupaten masuk kategori mendesak yakni di seluruh daerah Papua, dan sebagian Nusa Tenggara Timur. Kategori sedang terdapat di 30 kabupaten di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, dan Maluku. Dan kategori tidak mendesak sebanyak 40 kabupaten yang sebagian berada di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Nusa Tenggara Barat.

Sebenarnya, Nusa Tenggara Barat mampu menghasilkan gabah melebihi target yang ditetapkan pemerintah. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultultura Nusa Tenggara Barat, Pending Dadih Permana menyebutkan, dari produksi 1,87 juta ton GKG sama dengan 1,070 juta ton beras. Kebutuhan 4,39 juta jiwa penduduk Nusa Tenggara Barat sebanyak 561.310 ton beras. Ini berarti NTB memiliki surplus beras sebanyak 509.437 ton.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

2 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

13 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

17 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

20 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

25 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

25 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

29 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

31 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

37 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

37 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya