Majalah Kapital Minta Maaf kepada KPPU

Reporter

Editor

Senin, 21 Juli 2003 11:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Majalah Kapital meminta maaf kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait dengan pemberitaannya yang dianggap menyudutkan lembaga tersebut. Majalah ekonomi ini juga mengakui adanya kesalahan dalam manajemen keredaksiannya. Kami berjanji akan memperbaiki diri dan melakukan pembenahan, kata Pemimpin Umum, sekaligus Pemimpin Redaksi Majalah Kapital, Nasir Tamara, kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (31/1). Pernyataan ini terkait dengan tulisan Majalah Tempo, Edisi 27 Januari 2003. Seperti ditulis Tempo, KPPU mengadukan majalah Kapital kepada Mahkamah Agung dengan tuduhan memperdagangkan berita untuk menghantam kredibilitas KPPU. Bahkan, KPPU menduga ada persekongkolan untuk mendeskreditkan mereka. Kuasa Hukum KPPU, David Tobing, dalam pengaduannya kepada Mahkamah Agung juga melampirkan proposal yang ditandatangani Wakil Pemimpin Redaksi Kapital, Syahmuharnis, terkait dengan edisi yang berjudul Lembaga Anti-Monopoli Terancam Bangkrut itu. Edisi itu sendiri menulis tentang gugatan pengusaha kepada KPPU terkait dengan masalah Indomobil. Nasir menjelaskan, proposal yang disebarkan ke berbagai pihak itu di luar sepengetahuan dirinya sebagai Pemimpin Umum. Penerbitan proposal itu bukan policy majalah Kapital, katanya. Dia menuding, proposal laporan sampul itu dibuat untuk mencemarkan nama baik Kapital. Hal yang sama diutarakan Wakil Pemimpin Umum Kapital, Taufik Darusman. Bahkan, dia mengaku ada pihak dalam manajemen Kapital yang melanggar prinsip jurnalisme. Ada orang yang mengaku jurnalis, tapi mencari duit dengan melakukan kegiatan kehumasan, kata dia, tanpa menjelaskan tentang pihak yang dimaksud. Menurut Nasir, saat ini jajaran direksi Kapital sedang melakukan kajian hukum untuk mengambil tindakan kepada pihak yang dianggap mencemarkan nama baik Kapital itu. Kami juga sedang melakukan audit keuangan, karena tidak ada laporan keuangan mengenai uang masuk dari proposal itu, kata kuasa hukum Kapital, Rachman Bakary, yang mendampingi Nasir Tamara. Nasir sendiri tidak menampik adanya masalah internal dalam manajemen Kapital sehingga menyebabkan masalah ini mencuat. Mungkin ada gesekan internal yang menyebabkan masalah, katanya, tanpa menjelaskan masalah internal itu. Nasir mengungkapkan, Syahmuharnis yang menandatangani proposal itu pernah secara sepihak menonaktifkan Nasir sebagai Pemimpin Redaksi. Muharnis sendiri, menurut Nasir, telah mengangkat dirinya menjadi Pemimpin Redaksi secara sepihak sejak edisi Desember 2002. Itu tanpa persetujuan RUPS, kata Nasir. Untuk menyelesaikan masalah ini, Kapital akan bertemu dengan pihak KPPU. "Kita akan selesaikan secara personal," kata Bakary. Sementara itu, David Tobing menjelaskan, KPPU belum bisa mengambil sikap sehubungan dengan penjelasan Kapital ini. Dia sendiri menampik KPPU mengadukan Kapital ke Mahkamah Agung, seperti yang ditulis Majalah Tempo. Itu tindakan sangat bodoh, katanya. Yang benar, menurut dia, KPPU menyampaikan informasi kepada MA agar MA --yang saat ini sedang menanggapi memori kasasi KPPU dalam masalah Indomobil-- tidak terpengaruh informasi yang dianggapnya berat sebelah itu. Untuk diketahui, KPPU pada Agustus lalu mengajukan memori kasasi dalam masalah Indomobil ini. Hal ini berkaitan dengan keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang membatalkan keputusan KPPU, yang menyatakan adanya persekongkolan dalam tender penjualan saham PT Indomobil Sukses Makmur. Dalam kasus persekongkolan saham senilai Rp 625 miliar itu, beberapa pihak dituding terlibat. Mereka adalah PT Trimegah Sekurities, PT Cipta Sarana Duta Perkasa, PT Deloitte & Touche FAS, dan PT Holdiko Perkasa. Terkait dengan pemberitaan Kapital ini, David menjelaskan, saat ini KPPU sudah mengadu ke Dewan Pers. KPPU juga berencana melaporkan Kapital ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik. Namun, dia berharap Dewan Pers mengambil sikap dalam masalah ini. Agar nantinya KPPU tidak salah dalam mengambil sikap, katanya. (Multazam-Tempo News Room)

Berita terkait

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

1 jam lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

2 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

2 jam lalu

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

4 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

4 jam lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

4 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

4 jam lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

4 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

Chico Aura Dwi Wardoyo turun di partai terakhir menutup duel Indonesia vs India di Grup C Piala Thomas 2024 dengan mengalahkan Kidambi Srikanth.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

4 jam lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya