Ratusan Pegawai Kota Bandung Stress Akibat Pemutusan Kontrak

Reporter

Editor

Sabtu, 23 Januari 2010 01:23 WIB

TEMPO Interaktif, BANDUNG - Ratusan pekerja di Pemerintah Kota Bandung resah setelah kontrak kerjanya diputus. Sebagian diantaranya mengalami depresi bahkan jatuh sakit. Kami berharap pemerintah pusat dan daerah mengubah peraturan tenaga kontrak," kata Yudha, pekerja kontrak di Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung, Jumat (22/1).

Menurut dia, rekan sekerjanya ada yang tertekan dan sakit. Lelaki berusia 33 tahun itu pun mengaku kecewa bercampur sedih karena dipecat. "Tetangga tahunya saya PNS dengan seragam begini, kalau tahu dipecat, saya pasti dikira telah berbuat macam-macam," ujarnya.

Dalam pertemuan dengan Komisi A DPRD Kota Bandung Jumat petang, pekerja kontrak lainnya juga merasa malu dengan keluarga dan tetangga. Kebijakan pemutusan kontrak kerja itu dinilai sebagai kejahatan sosial dan melanggar hak asasi manusia. "Negara tidak akan bangkrut mempekerjakan pegawai kontrak," kata Ade Rahmat, seorang pekerja kontrak yang tuna netra.

Pemutusan kontrak itu mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 48/ 2005. Ketentuan itu menghentikan penerimaan tenaga kontrak mulai 2005. Namun pemerintah Kota Bandung tetap membuka lowongan untuk mengisi kekurangan pekerja. "Pertimbangan pemerintah daerah juga mungkin karena alasan kemanusiaan," kata Aat Safaat, anggota Komisi A.

Karena itu, 707 pekerja kontrak yang diterima pada 2005 setelah keluarnya peraturan tersebut dan tak memenuhi syarat tes calon pegawai negeri sipil, kontraknya diputus per 31 Desember 2009. Untuk penghentian kerja itu, mereka akan diberi uang penghargaan yang totalnya mencapai Rp 10 miliar.

Dana hibah itu, kata Ketua Komisi A Haru Suandaru, berasal dari pengalihan alokasi honor tenaga kontrak 2010 sebesar Rp 13 miliar. Selanjutnya, mereka dibebaskan mencari pekerjaan lain. "Kalau mau bekerja kembali, mereka harus ke perusahaan out sourcing atau ikut tes CPNS nanti," ujarnya.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

15 jam lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

16 jam lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

1 hari lalu

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

1 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Bagaimana dengan Magang dan Honorer?

32 hari lalu

Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Bagaimana dengan Magang dan Honorer?

Berikut daftar pekerja yang berhak memperoleh THR atau Tunjangan Hari Raya Keagamaan. Ini ketentuannya untuk magang dan honorer?

Baca Selengkapnya

Temui Karyawati Korban Staycation, Wamenaker Minta Manajer Perusahaan Dipecat

11 Mei 2023

Temui Karyawati Korban Staycation, Wamenaker Minta Manajer Perusahaan Dipecat

Hal tersebut dikatakan Wamenaker Afriansyah Noor setelah menginspeksi PT Kao Indonesia ihwal kasus dugaan ajakan staycation kepada karyawatinya.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: THR ASN dan Pensiunan Cair, Poin Outsourcing di UU Cipta Kerja

4 April 2023

Terkini Bisnis: THR ASN dan Pensiunan Cair, Poin Outsourcing di UU Cipta Kerja

Sri Mulyani Indrawati menyatakan tunjangan hari raya atau THR bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan akan cair pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Soal Outsourcing dalam UU Cipta Kerja, Berikut Penjelasan Partai Buruh

4 April 2023

Soal Outsourcing dalam UU Cipta Kerja, Berikut Penjelasan Partai Buruh

Said Iqbal menyebut ada 9 poin dalam UU Cipta Kerja yang tidak pro terhadap buruh salah satunya soal pengaturan outsourcing atau tenaga alih daya.

Baca Selengkapnya

Ribuan Buruh Bakal Demonstrasi Besar-besaran Tolak Perpu Cipta Kerja Hari Ini, Apa Saja Tuntutannya?

6 Februari 2023

Ribuan Buruh Bakal Demonstrasi Besar-besaran Tolak Perpu Cipta Kerja Hari Ini, Apa Saja Tuntutannya?

Partai Buruh dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) akan menggelar unjuk rasa besar-besaran hari ini, Senin, 6 Februari 2023. Dalam tuntutannya, mereka menuntut DPR RI untuk menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja atau dikenal Perpu Cipta Kerja, mempertimbangkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan, dan segera mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).

Baca Selengkapnya

Simpatisan di Luar Kader Partai Buruh Dimungkinkan, Said Iqbal: Tapi Haram bagi Pengusaha yang...

15 Januari 2023

Simpatisan di Luar Kader Partai Buruh Dimungkinkan, Said Iqbal: Tapi Haram bagi Pengusaha yang...

Presiden Partai Buruh Said Iqbal membuka untuk para simpatisan masuk meskipun dari berasal darluar dari kader Partai Buruh. "Tapi ada aturan mainnya."

Baca Selengkapnya