Rizal Ramli: Alasan Penyelamatan Century Berdampak Sistemik Bisa Dipatahkan

Reporter

Editor

Sabtu, 16 Januari 2010 11:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli mengatakan alasan yang digunakan Bank Indonesia untuk menyelamatkan Bank Century karena berdampak sistemik bisa dipatahkan. "Sewaktu dana Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dikucurkan buktinya tidak ada rush (penarikan besar-besaran nasabah). Jadi alasan sistemik bisa dipatahkan," katanya dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (16/1).

Rizal menambahkan dana talangan itu diambil oleh nasabah besar. "Waktu dikucurkan yang ngambil Robert Tantular dan kawan-kawan," katanya.

Sistemik, menurut Rizal, adalah jika ada nasabah biasa mereka minta uangnya kembali namun uangnya tidak kembali. "Jadi kalau benar-benar sistemik yang dapat itu nasabah kecil yang uangnya di bawah Rp 2 miliar," katanya.

Mantan Menko perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid itu menyayangkan mengapa dana talangan Bank Century bisa mencapai Rp 6,7 trilliun. Padahal Bank Century pada saat itu hanya meminta Rp 1,4 triliun. Yang disayangkan lagi dana talangan itu diberikan LPS dalam bentuk tunai. "Kalau bank itu kan bisa ditransfer saja, kenapa harus dikasih tunai," katanya. "Kalau mau menjalankan good goverment ini malah dikasih uang tunai, kenapa?" lanjutnya.

Terkuaknya kasus Century, kata Rizal karena ada laporan dari Direktorat Jenderal Departemen Keuangan. Namun pada saat itu pemerintah tidak melaporkan ke DPR. "Sebenarnya boleh meyelamatkan Century asal biayanya Rp 1,4 triliun. Dananya membengkak ini yang tidak dilaporkan," katanya.

DANANG WIBOWO

Advertising
Advertising

Berita terkait

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

30 Desember 2015

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

Putusan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang membebaskan terdakwa Wawan Indrawan bukan putusan haram.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

16 Maret 2015

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

Hadi Poernomo sudah dua kali mangkir dari pemanggilan KPK.

Baca Selengkapnya

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

12 Desember 2014

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

Kasus tersebut sudah muncul sejak 2012.

Baca Selengkapnya

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

26 November 2014

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

KPK tak mau ambil pusing kalau saham BCA turun gara-gara disebut-sebut terlibat di kasus korupsi Hadi Poernomo.

Baca Selengkapnya

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

14 Oktober 2014

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

Di berkas peninjauan kembali, terpidana kasus cessie Bank Bali yang buron, Joko Tjandra, dituliskan status tersangka Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

14 Oktober 2014

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

Surat TPDI dibalas pada Juni 2014, yaitu KPK mengatakan akan mengambil sikap atas kasus ini. "Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan juga dari KPK."

Baca Selengkapnya

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

3 Oktober 2014

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

"Katanya Malinda Dee sudah sekitar dua-tiga hari dirawat di klinik akibat mengalami gangguan di payudaranya," kata Dominikus.

Baca Selengkapnya

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

30 September 2014

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

Selain membobol BJB, Yudi Setiawan juga terbukti menggangsir Bank Jatim Cabang HR Muhammad Surabaya lewat kredit fiktifnya.

Baca Selengkapnya

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

27 Mei 2014

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

KPK juga kedatangan pembesuk untuk bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan bekas Kepala Bappebti Syahrul R. Sampurnajaya.

Baca Selengkapnya

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

26 Mei 2014

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

Pekerjaan terdakwa bukan sebagai analis kredit, melainkan
sebagai staf pemasaran.

Baca Selengkapnya