TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Amerika Serikat (AS) belum sampai pada kesimpulan mengenai siapa yang harus bertanggung jawab dalam insiden penembakan di Timika. Laporan The New York Times bahwa pejabat pemerintah AS sudah menetapkan tentara Indonesia bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap dua warga Amerika di Timika Agustus lalu, tidak benar, demikian disebutkan dalam siaran pers Kedutaan besar AS di Jakarta yang diterima Tempo News Room, Jumat (31/1) pagi. Insiden penembakan itu terjadi di mil 62,5 Tembagapura, Timika. Serentetan tembakan datang dari sekelompok bersenjata yang tidak dikenal terhadap tiga unit rombongan bus sekolah internasional Tembagapura. Akibatnya, dua warga AS, Ted Burcon dan Rickey Spear, serta seorang warga Indonesia, F.X. Bambang Bambang Riwanto, meninggal. Selain itu, penembakan ini juga menyebabkan warga asing lainnya mengalami luka-luka. Pemerintah AS juga menilai pemerintah Indonesia telah bersikap responsif dalam kasus Timika. Hal ini tercermin dari dilibatkannya Biro Investigasi Federal AS (FBI) untuk turut membantu penyelidikan atas insiden tersebut. Penyelidikan sedang berlangsung dan kami belum sampai pada kesimpulan apapun tentang siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa itu. AS juga telah mendesak kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan penyelidikan secara sungguh-sungguh dalam kasus ini. Dua warga Amerika yang tewas dan penyelesaian yang memuaskan atas kasus ini serta keadilan bagi mereka yang bertanggung jawab merupakan prioritas bagi Pemerintahan Bush. (Faisal-Tempo News Room)