Effendi Ghazali: Komunikasi Politik Negara Kita Tidak Terburuk

Reporter

Editor

Kamis, 7 Januari 2010 10:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Pengamat komunikasi politik, Effendi Ghazali menegaskan komunikasi politik parlemen negara Indonesia bukanlah contoh terburuk di dunia.

Hal itu menyusul terjadinya perang mulut antara politisi Ruhut Sitompul dengan Gayus Lumbuun, serta aktivitas komunikasi politik legislatif yang akhir ini kian kasar. "Memang kata kasar tak boleh masuk parlemen. Tapi etika berkomunikasi kita masih tergolong wajar," kata Effendi kepada Tempo, Kamis (7/1).

Kata kasar, lanjutnya, memang kerap keluar tanpa disadari, terutama saat emosi tak terkontrol serta karena ekspresi berlebihan. Tapi jika perkataan kasar tersebut mulai sering keluar dari mulut seseorang, maka masalahnya ada pada orang tersebut.

"Sehingga perlu pembenahan proses rekrutmen di legislatif. Jangan sampai pencitraan jadi produk utama, mengalahkan program sang calon, misalnya memilih si X karena dia ganteng atau terkenal, peduli programnya jelas atau tidak," ungkapnya. Di luar Amerika Serikat, lanjutnya, ada kata kasar populer yakni 'what a f**k' yang sering terlontar tanpa disadari.

Meski begitu, kata-kata itu tidak sampai masuk parlemen Amerika. Di Indonesia, berdasarkan etika berkomunikasi politik, sikap kasar yang wajar memang ada porsinya. "Memang harus ada politisi yang kasar hingga yang lembut, namun tetap pada kisaran yang wajar. Itu adalah tujuan diskusi politik, supaya diskusi berjalan dinamis dan solutif," kata Effendi.

Komunikasi yang 'seragam' pernah terjadi di era orde baru. Mengadopsi lirik lagu Iwan Fals bahwa "wakil rakyat bukan paduan suara" menurut Effendi. hal itu tidak boleh sampai terjadi di era saat ini. "Strategi komunikasi politik harus dinamis. Ada yang kritis, ada yang konservatif dan lainnya, jangan sampai terjadi paduan suara," katanya.

Sementara mengenai adu fisik di parlemen, Effendi berpendapat, Indonesia masih lebih baik ketimbang Amerika Latin, Persia hingga Thailand dan Filipina.

"Disana sering terjadi adu fisik, sementara di Indonesia pernah terjadi sekali. Tapi di luar negeri adu fisik tak disertai kata-kata kotor."

ANGIOLA HARRY

Berita terkait

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

10 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

20 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

4 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

5 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

5 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya