Tak Ingin Kena Jangkar, Kodeco Akan Pedalam Pipa Gasnya di Selat Madura

Reporter

Editor

Rabu, 6 Januari 2010 12:29 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya - Kepala BP Migas Perwakilan Jatim, Maluku dan Papua, Hamdi Zaenal, menegaskan pipa gas milik Kodeco Energy Co yang melintang di bawah alur perairan barat Surabaya (APBS) tidak akan direlokasi.

"Pertemuan terakhir dikantor Menko Perekonomian, kami diminta tidak merelokasi," kata Hamdi usai bertemu dengan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf di kantornya, Rabu (6/1).

Menurut Hamdi, pertemuan di Menko Perekonomian pada 27 Oktober 2009 yang dilanjutkan dengan pertemuan dengan Dirjen Perhubungan Laut pada 14 Desember lalu hanya memerintahkan kepada Kodeco untuk memperdalam letak pipa.

Saat ini, pipa gas Kodeco yang perharinya mengalirkan gas untuk Pembangkit Listrik Jawa Bali sebesar 120 mm/120 juta kaki kubik perhari, memang ditanam sedalam 2,7 meter dibawah seabelt (dasar permukaan laut) selat Madura.

Padahal jalur pipa itu terpendam merupakan kawasan alur yang tiap harinya dilalui 150 kapal baik barang maupun penumpang berskala besar.

Karennya, sejak pipa tersebut terpasang sekitar dua tahun lalu, banyak pihak termasuk Dirjen Perhubungan Laut maupun Adpel Tanjung Perak, dan juga Gubernur Jatim minta keberadaan pipa ditinjau ulang dengan melakukan relokasi ke luar APBS.

Hanya saja, desakan ini, menurut Hamdi, tidak berdasar karena pemasangan pipa sejak awal telah mengantongi izin dari berbagai pihak termasuk dari Dirjen Perhubungan Laut, Adpel, Direktorat Jenderal Migas, Bupati Gresik.

Sedangkan untuk izin pengamanan saluran pipa juga telah ada izin dari PLN.

Karena telah mengantongi izin ini, keputusan terakhir adalah meminta Kodeco memperdalam penanaman pipa tiga meter dari 2,7 meter yang ada saat ini.

Kepala Pelaksana Teknis Kodeco, Choky, menambahkan, proses pendalaman pipa ini akan memakan waktu tiga bulan dimulai pada Februari mendatang hingga April.

"Saat ini kami sudah mulai lakukan survey karasteristik tanah dasar permukaan laut," kata Choky.

Menurut dia, meski pipa Kodeco yang memotong alur laut APBS hanya sejauh 100 meter, namun untuk memberikan pengamanan, pipa yang akan lebih didalamkan tidak hanya sepanjang 100 meter melainkan seluruh pipa yang menyeberang selat sejauh 1,200 kilometer.

Hamdi Zaenal menambahkan, jika relokasi dilakukan maka konsekuensinya aliran gas harus dimatikan. Padahal, aliran gas dari kodeco, setelah diolah oleh PLN mampu menghasilkan aliran listrik sebesar 600 megawatt. "Kalau gas mati, ya listrik se Jawa-Bali akan ikut mati," kata Zaenal.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf berharap proses pendalaman pipa ini segera dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan para pengguna laut. "Keselamatan pengguna laut yang utama harus dipikirkan," kata dia.

Dia kawatir, jika tidak segera diperdalam, nantinya pipa ini akan tersangkut jangkar kapal hingga menyebabkan aliran listrik se-Madura padam total.

ROHMAN TAUFIQ

Berita terkait

Bupati Kediri Upayakan Pemerataan Listrik Melalui PLN

2 Agustus 2022

Bupati Kediri Upayakan Pemerataan Listrik Melalui PLN

Puluhan tahun di Onggoboyo belum ada jaringan listrik yang masuk.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Transmisi SUTT Sekadau-Sintang Rampung

2 Juli 2021

Pembangunan Transmisi SUTT Sekadau-Sintang Rampung

PLN menargetkan jaringan transmisi yang membentang di 11 desa, dua kecamatan, dan dua kabupaten di Kalimantan Barat selesai dibangun akhir September 2021.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Jaringan Transmisi PLN Terganjal Pembebasan Lahan

27 November 2019

Pembangunan Jaringan Transmisi PLN Terganjal Pembebasan Lahan

Hal tersebut sempat diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada

Baca Selengkapnya

Proyek Transmisi Jawa-Bali Kedaluwarsa, PLN Cari Pendanaan Baru

19 September 2019

Proyek Transmisi Jawa-Bali Kedaluwarsa, PLN Cari Pendanaan Baru

PT PLN mencari sumber pendanaan baru untuk membiayai proyek transmisi Jawa Bali Connection yang ditargetkan beroperasi pada 2023.

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan Cadangan Jaringan Transmisi Timur-Barat

10 September 2019

PLN Siapkan Cadangan Jaringan Transmisi Timur-Barat

PLN kini menyiapkan cadangan jaringan transmisi Tmur-Barat agar insiden pemadaman listrik massal tak terjadi lagi.

Baca Selengkapnya

Amankan Jaringan Transmisi, PLN Gandeng TNI dan Intelijen

10 September 2019

Amankan Jaringan Transmisi, PLN Gandeng TNI dan Intelijen

Untuk mengamankan jaringan Jawa Bali, transmisi 500 kV PLN melibatkan tiga matra TNI sekaligus, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Baca Selengkapnya

Pemadaman Listrik di Jawa Lakukan Bergilir karena Transmisi ..

5 September 2018

Pemadaman Listrik di Jawa Lakukan Bergilir karena Transmisi ..

Terputusnya pasokan listrik akibat ganguan transmisi jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi Paiton-Grati 1,2 mengakibatkan pemadaman listrik

Baca Selengkapnya

PLN Resmikan Unit Baru di Sumbawa Barat  

1 Juni 2017

PLN Resmikan Unit Baru di Sumbawa Barat  

Hingga 2020, PLN berencana membangun beberapa pembangkit baru di Pulau Sumbawa.

Baca Selengkapnya

PLN Kejar Pembangunan Transmisi 500 KV di Utara Jawa

29 Maret 2017

PLN Kejar Pembangunan Transmisi 500 KV di Utara Jawa

PLN akan membangun transmisi 500 kilo volt (kV) sepanjang 386 kilometer sirkit (kms) di Jalur Utara Jawa.

Baca Selengkapnya

PLN dan Swasta Harus Sinergi Kejar Target 35 Ribu MW

26 Januari 2017

PLN dan Swasta Harus Sinergi Kejar Target 35 Ribu MW

Sinergi antara PT PLN dan produsen listrik swasta diperlukan
guna mengejar target pengadaan pembangkit listrik 35 ribu
megawatt (MW) pada 2019.

Baca Selengkapnya