Pengadaan Busway Kota Surabaya Terkendala Pembebasan Lahan
Senin, 4 Januari 2010 15:25 WIB
TEMPO Interaktif, Surabaya - Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan pengoperasian bus way Kota Surabaya masih terkendala pembebasan lahan. "Masih membutuhkan penambahan badan jalan," katanya, Senin (4/1).
Namun, kata dia, penambahan badan jalan untuk jalur bus way masih terkendala pembebasan lahan. "Bus way harus sudah ada 2015," ujarnya.
Menurut dia, pengoperasian bus way ini merupakan solusi untuk memecah kemacetan lalu lintas di Kota Surabaya.
Risma mengatakan pengoperasian bus way koridor utara - selatan sangat tergantung dengan pembangunan badan jalan. Sedangkan pengoperasian bus way koridor timur (keputih) - barat (Benowo) menurut Risma paling siap. "Namun kami harus membangun lagi fly over di Kertajaya," ujarnya.
Simon Lekatompessy, anggota Komisi Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya mengatakan kemacetan lalu lintas menjadi masalah yang belum mampu diselesaikan.
Menurut anggota Komisi Pembangunan lainnya, Reni Astuti kemacetan luar biasa setiap sore terjadi disamping mall Royal Plaza. "Tidak ada manajemen dari dinas perhubungan mengatasi kemacetan," ujarnya.
DINI MAWUNTYAS
Namun, kata dia, penambahan badan jalan untuk jalur bus way masih terkendala pembebasan lahan. "Bus way harus sudah ada 2015," ujarnya.
Menurut dia, pengoperasian bus way ini merupakan solusi untuk memecah kemacetan lalu lintas di Kota Surabaya.
Risma mengatakan pengoperasian bus way koridor utara - selatan sangat tergantung dengan pembangunan badan jalan. Sedangkan pengoperasian bus way koridor timur (keputih) - barat (Benowo) menurut Risma paling siap. "Namun kami harus membangun lagi fly over di Kertajaya," ujarnya.
Simon Lekatompessy, anggota Komisi Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya mengatakan kemacetan lalu lintas menjadi masalah yang belum mampu diselesaikan.
Menurut anggota Komisi Pembangunan lainnya, Reni Astuti kemacetan luar biasa setiap sore terjadi disamping mall Royal Plaza. "Tidak ada manajemen dari dinas perhubungan mengatasi kemacetan," ujarnya.
DINI MAWUNTYAS
