20 Korban Tewas Kecelakaan KA di Brebes Teridentifikasi

Reporter

Editor

Jumat, 10 Oktober 2003 14:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Perhubungan Agum Gumelar menyatakan, korban meninggal dalam kecelakaan Kereta api di Stasiun Ketanggungan Brebes, Jawa Tengah, hingga saat ini berjumlah 30 orang. Sebanyak 20 orang dari seluruh korban meninggal tersebut sudah berhasil diidentifikasi. Agum menyatakan hal itu ketika tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (25/12) sore.

Sebelumnya, begitu mengetahui peristiwa tabrakan kereta di Brebes, Agum langsung menuju ke sana menggunakan helikopter. Agum mengaku sangat prihatin dan berbelasungkawa atas kasus tersebut. Ia mengatakan, dari 30 orang yang meninggal, sebanyak 28 orang meninggal di Rumah Sakit Umum Brebes dan dua orang lagi meninggal di RS Islam Harapan Anda. “Kendati demikian, masinis KA Empujaya selamat dari kecelakaan itu dan hanya mengalami patah tangan,” kata Menhub.

Dia menyatakan, saat ini korban luka, baik ringan maupun berat berjumlah lebih dari 80 orang berada di RS Umum Brebes, RS Islam Harapan Anda Brebes, serta Puskesmas-Puskesmas yang dekat dengan lokasi kejadian. “Evakuasi para korban masih terus berlangsung di tempat kejadian. Saya bersyukur, terutama tim medis dari Puskesmas yang serempak membantu begitu peristiwa ini terjadi,” ujar Agum yang mengenakan kemeja hitam dan celana panjang coklat ini dengan wajah tampak kelelahan.

Agum sendiri belum bisa memastikan apakah tebrakan kereta kali ini juga disebabkan oleh “human error”. Karena penyelidikannya sedang berlangsung. Namun, dari hasil kunjungan ke lapangan dan penyelidikan sementara, tabrakan tersebut disebabkan KA Empu Jaya yang baru saja berangkat dari Cirebon terus berjalan, tidak memperhatikan sinyal merah yang sudah menyala. “Jadi, hasil sementara KA Empu Jaya melanggar sinyal sehingga menabrak KA Gaya Baru dari Surabaya,” ujar Agum.

Namun begitu, Agum meminta agar penyelidikan tidak terpengaruh oleh opini yang berkembang di masyarakat. Sebab, dalam kecelakaan kereta api, bukan tidak mungkin masinis bersalah. Pihaknya akan menanyakan langsung masinis yang sekarang masih dirawat. “Kita akan melakukan penyelidikan ini secara transparan,” kata dia. Ia berjanji akan menyelesaikan penyelidikan itu dalam waktu secepatnya. Namun ia tidak menyebutkan kepastian tanggal dan bulannya.

Agum mengakui, secara umum kondisi objektif kemampuan kereta api melayani permintaan masyarakat sangat tidak berimbang. Dia menyebutkan, permintaan masyarakat terlalu besar sehingga terkadang infrastruktur pelayanannya dipaksakan.

Advertising
Advertising

Ia menyatakan, Departemen Perhubungan dalam hal ini bertindak sebagai regulatornya saja. Sementara manajemen yang berkaitan langsung dengan PT KAI berada di bawah kementrian Negara BUMN. “Tetapi secara teknis dan moral, saya bertanggung jawab. Bentuknya lihat saja nanti,” ujar Agum. (Dede Ariwibowo)

Berita terkait

Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Mikha Angelo: Dulu Merasa Ditakdirkan Selalu Kalah

2 menit lalu

Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Mikha Angelo: Dulu Merasa Ditakdirkan Selalu Kalah

Lewat unggahan di Instagram dan X, Mikha Angelo mengungkapkan rasa bangga terhadap kekasihnya, Gregoria Mariska Tunjung berhasil melewati masa sulit.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

5 menit lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

14 menit lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

17 menit lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Profil Lil Boi, Rapper yang Bergabung dengan H1ghr

21 menit lalu

Profil Lil Boi, Rapper yang Bergabung dengan H1ghr

Oh Seung-taek atau Lil Boi rapper Korea Selatan baru-baru ini bergabung dengan agensi H1ghr

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

22 menit lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

28 menit lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

32 menit lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Alasan Kejaksaan Agung Periksa Robert Bonosusatya sebagai Saksi di Perkara Korupsi di PT Timah

34 menit lalu

Alasan Kejaksaan Agung Periksa Robert Bonosusatya sebagai Saksi di Perkara Korupsi di PT Timah

Robert Bonosusatya mengklaim hanya berteman dengan keempat nama tersangka korupsi timah, tapi tak pernah berbisnis timah.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

41 menit lalu

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

Mulai dari evaluasi Merdeka Belajar 26 episode hingga menagih janji Prabowo-Gibran, ini desakan dari P2G dalam Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya