Abolisi Soeharto Bertentangan dengan Semangat Pemberantasan KKN

Reporter

Editor

Jumat, 10 Oktober 2003 09:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Rencana pemberian abolisi oleh Presiden Megawati Sukarno Putri kepada mantan Presiden Soeharto dapat bertentangan dengan rekomendasi MPR pada sidang tahunan kemarin untuk memberantas KKN (korupsi, kolusi dan Nepotisme). "Hal ini bisa menjadi preseden buruk," demikian komentar pengamat hukum Tata Negara, M. Soewoto Moeljosoedarmo, ketika dihubungi Tempo News Room, Sabtu (22/12) malam untuk menanggapi polemik abolisi Soeharto.

Guru Besar Universitas Airlangga ini menilai alasan sakit permanen atau menghormati para pemimpin negara tidak berarti harus menghentikan proses hukum yang sedang berjalan. Apalagi kasus yang menyeret penguasa Orde Baru itu menjadi simbol pemberantasan KKN sehingga penegakan hukum terhadap pelaku KKN terus berjalan. "Kalau diberikan abolisi ini sama saja menghapus kasus hukumnya, tidak dilanjutkan. Bagaimana setelah itu sehat total, kan abolisinya tidak bisa dicabut," ujarnya.

Soewoto menegaskan abolisi diberikan saat proses hukum masih berjalan dan belum ada vonis yang diberikan sehingga jika dikeluarkan maka kasusnya pun akan terhapus. Untuk pemberian abolisi, ungkap dia, Presiden mempunyai kekuasaan tersebut dan harus meminta pertimbangan DPR sesuai dengan perubahan pertama konstitusi. "Jadi abolisi ini adalah penyelesaian secara politis, bukan proses hukum," Soewoto menambahkan.

Karena itu Soewoto menyarankan agar pemerintah Megawati berhati-hati dalam kebijakan memberikan abolisi tersebut. Sebab selain menjadi preseden buruk bagi hukum dan pemberantasan KKN juga akan menjadi catatan jelek pemerintahan Mega yang berjanji akan membersihkan KKN. Apalagi jika nantinya digulirkan ke parlemen, Soewoto pesimistis pemberian abolisi itu ditolak. Sebab di kalangan politisi kemungkinan lolosnya akan besar. "Pasti lolos, namun sadar tidak kalau produk itu tetap akan bertentangan dengan TAP MPR, jadi bermasalah," tambah dia.

Apa pun alasannya, Soewoto menganggap tepat jika proses hukum terhadap mantan Presiden Suharto tetap dilanjutkan. "Mungkin sama saja atau nol-nol hasilnya, tetapi jangan sampai dihentikan. Ya, ditangguhkan saja terus menerus. Jangan pakai alasan mantan presiden, sebab nanti enak saja jadi presiden bisa melanggar hukum, ber-KKN," ujar Soewoto. (dede ariwibowo - Tempo News Room)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rekap Hasil Liga Europa Leg Pertama Semifinal: AS Roma vs Bayer Leverkusen 0-2, Marseille vs Atalanta 1-1

3 menit lalu

Rekap Hasil Liga Europa Leg Pertama Semifinal: AS Roma vs Bayer Leverkusen 0-2, Marseille vs Atalanta 1-1

Bayer Leverkusen mengalahkan AS Roma dengan skor 2-0 dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Europa. Marseille vs Atalanta Imbang.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

7 menit lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Dikalahkan Irak, Shin Tae-yong Nilai Timnya Layak Dapat Pujian atas Hasil di Piala Asia U-23 2024

11 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Dikalahkan Irak, Shin Tae-yong Nilai Timnya Layak Dapat Pujian atas Hasil di Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, menilai para pemainnya pantas mendapatkan pujian atas hasil selama Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

13 menit lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Chelsea Kalahkan Tottenham Hotspur 2-0 dalam Laga Tunda

30 menit lalu

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Chelsea Kalahkan Tottenham Hotspur 2-0 dalam Laga Tunda

Chelsea mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-0 dalam laga tunda Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

1 jam lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Lee Joo Bin 16 Tahun Berkarier, Beli Barang Mewah Setelah Main di Queen of Tears

1 jam lalu

Lee Joo Bin 16 Tahun Berkarier, Beli Barang Mewah Setelah Main di Queen of Tears

Lee Joo Bin mengenang perjalanan kariernya hingga harapan untuk karya berikutnya

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

3 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

4 jam lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

4 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya