PGRI Minta Evaluasi Siswa Dikembalikan ke Guru

Reporter

Editor

Jumat, 27 November 2009 14:15 WIB

TEMPO Interaktif, Semarang - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo meminta agar proses evaluasi kelulusan siswa dikembalikan ke guru dan sekolah di daerah masing-masing.

"Karena gurulah yang tahu persis bagaimana prestasi para siswanya," kata Sulistiyo kepada Tempo di Semarang, Jum'at (27/11).

Namun, Sulsitiyo menegaskan langkah itu baru bisa dilakukan jika beberapa persiapan dan syarat bisa dipenuhi. "Jangan sampai guru dan sistemnya tidak siap sehingga semakin kacau," kata Sulistyo.

Persiapan itu, kata dia, pemerintah perlu menyusun panduan dan standar kelulusan seorang siswa. Tidak hanya standar dari pemerintah pusat tapi juga perlu disusun standar di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. "Sebab, satu provinsi tapi kondisinya kabupaten/kotanya berbeda-beda," kata dia.

Standar inilah yang akan dijadikan pihak sekolah meluluskan siswa atau tidak. Sedangkan terkait guru, Sulistiyo mendesak agar pemerintah juga melakukan upaya-upaya perbaikan agar jangan sampai berbuat curang dan tidak jujur.

Selain itu, pemerintah juga perlu memperbaiki sistem pengawasan dan pemantauan yang ketat. Jika ada sekolah yang meluluskan siswanya tidak sesuai dengan standar yang disusun pemerintah maka perlu dicurigai sekolah tersebut telah berbuat curang. Menurut Sulistiyo, pengawasan yang dilakukan selama ini cenderung hanya basa-basi saja.

Advertising
Advertising

Pemintaan Sulistiyo ini disampaikan menyusul adanya putusan Mahkamah Agung pada 14 September lalu yang menolak kasasi yang diajukan pemerintah. Majelis hakim menganggap pemerintah lalai meningkatkan sarana dan prasarana daerah serta akses informasi sebelum menggelar ujian nasional.

Sulistiyo mendukung atas keputusan Mahkamah Agung tersebut. "Sudah selayaknya pemerintah juga mematuhi keputusan itu," kata mantan Rektor IKIP PGRI Semarang itu.
Menurut Sulistiyo, sebelum standar pelayanan diperbaiki di seluruh daerah maka standar kelulusan antar daerah tidak bisa dipukul rata. "Kondisi sekolah fariatif kok pakai standar nasional," katanya.

PGRI sebenarnya juga sudah menyusun kajian tentang sistem evaluasi yang perlu dilakukan pemerintah. "Dalam waktu dekat akan kami serahkan," katanya.

PGRI meminta agar departemen pendidikan nasional tidak membuat langkah salah dalam menanggapi adanya keputusan Mahkamah Agung. Untuk itu, PGRI mendesak agar pemerintah mengumpulkan berbagai komponen pendidikan untuk membahas masalah ini.

ROFIUDDIN

Berita terkait

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

6 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

25 hari lalu

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

29 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

36 hari lalu

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

48 hari lalu

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

Seleksi PPPK tersebut diperuntukkan untuk guru di sekolah negeri.

Baca Selengkapnya

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

58 hari lalu

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

Perhimpunan Pendidikan dan Guru menolak jika makan siang gratis menggunakan dana BOS

Baca Selengkapnya

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

59 hari lalu

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

PGRI menilai, tidak ada yang perlu dipersoalkan mengenai pembiayaan program makan siang dan susu gratis yang menggunakan dana BOS.

Baca Selengkapnya

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

59 hari lalu

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.

Baca Selengkapnya

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

59 hari lalu

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

FSGI merespons program makan siang gratis dengan menyinggung teori Shang Yang. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

59 hari lalu

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

Menurut FSGI, penggunaan dana Bos untuk makan siang gratis menunjukkan pemerintah gagal memahami tujuan kebijakan itu.

Baca Selengkapnya