TEMPO Interaktif, Jambi -Kepala Balai Konsercvasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Didy Wurjanto mengakui jika pihaknya merasa kesulitan untuk menjaga kelestarian populasi Harimau Sumatera (Panthera Tigris Somatrae) di wilayahya. Sebabnya adalah jumlah petugas yang terbatas bila dibandingkan dengan luas kawasan hutan sebagai habitat harimau.
"Jumlah personil kami hanya berkisar 60 orang sementara kawasan hutan sebagai habitat hidupnya Harimau Sumatera cukup luas," katanya saat dimintai keterangan sebagai saksi dalam sidang pencurian harimau, di Pengadilan Negeri Jambi. Didy yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, dimintai keterangannya sebagai saksi ahli, dengan tersangka Syamsuddin alias Bolu, alias Udin bin Daeng Usman, 24 tahun. Mereka adalah terdakwa dalam kasus pencurian dan pembunuhan Sela, 25 tahun, seekor Harimau Sumatera. di kawasan Wisata Taman Rimba, di Talang Bakung, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, 22 Agustus lalu.
"Saya benar-benar merasa prihatin, karena jumlah Harimau Sumatera yang masih tersisa di kawasan Provinsi Jambi hanya diperkirakan sebanyak 20 - 30 ekor saja. Jumlah itu pun akan terus berkurang jika tidak diambil langkah tepat, karena aksi perburuan liar terus berlanjut. Jangankan yang hidup liar di dalam hutan di dalam kandang pun orang masih nekad untuk dicuri", ujarnya.
Menurut dia, perlu adanya langka konkrit untuk mengatasi masalah ini, disamping memberikan ganjaran hukum yang setimpal terhadap pelaku perburuan liar yang tertangkap tangan juga harus adanya kesadaran semua pihak untuk menjaga kelestarian binatang langka ini.
Kerugian yang dialami masyarakat jika binatang ini punah, khususnya bagi masyarakat petani, karena akan semakin banyak hama tanaman, seperti babi hutan. Selama ini diketahui siklus yang terjadi, babi hutan merupakan sasaran harimau untuk kelangsungan hidup.
SYAIPUL BAKHORI
Berita terkait
Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie
6 April 2018
Seorang wanita India bertarung melawan Harimau dengan bersenjatakan tongkat, selamat lalu berselfie dengan luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaAnak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati
27 Mei 2017
Sehari setelah ditemukan pada 24 Mei lalu, anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)akhirnya mati karena dehidrasi berat dan malnutrisi.
Baca SelengkapnyaKematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi
27 Mei 2017
Ditemukan bukti-bukti bagian tubuh harimau, seperti alat kelamin, kumis dan kulit diambil warga setelah dibunuh dengan tombak dan golok.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet
27 Mei 2017
Anak harimau yang ditemukan lemah itu tidak sakit, hanya mengalami dehidrasi yang cukup berat dan terdapat luka di tubuhnya.
Baca SelengkapnyaHarimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat
24 Mei 2017
Harimau Sumatera yang masuk permukiman warga di Indragiri Hilir mulai menyerang ternak, bahkan mengejar warga yang melintas.
Baca SelengkapnyaHarimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah
24 Mei 2017
Seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) masuk ke tengah permukiman warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Baca SelengkapnyaTiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi
3 Mei 2017
Salah satu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi,melahirkan tiga anak.
Baca SelengkapnyaKlinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu
31 Maret 2017
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memulai proses pembangunan klinik harimau Sumatera (Phantera tigris sumatra).
Baca SelengkapnyaPopulasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun
31 Juli 2016
Saat ini populasi harimau di Indonesia hanya 300-400 ekor.
Baca SelengkapnyaKonflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi
12 Juni 2016
Sejak awal 2016, setidaknya terjadi tiga kasus konflik karena harimau memakan tumbuhan di ladang, juga memangsa sapi warga.
Baca Selengkapnya