Sembilan Bank Perkreditan Rakyat Garut Digabung

Reporter

Editor

Kamis, 19 November 2009 16:32 WIB

TEMPO Interaktif, Garut - Sembilan Bank Perkreditan Rakyat milik pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat digabung. Persiapan penggabungan sembilan bank tersebut hampir rampung.

“Kita tinggal menunggu izin dari Bank Indonesia, katanya akan turun pada awal Desember ini,” ujar Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Garut, Sutarman, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (19/11).

Kesembilan perusahaan daerah itu diantaranya BPR Cisewu, Pameungpeuk, Singajaya, Cisurupan, Karangpawitan, Leles, Kadungora, Limbangan, dan Malangbong. Setelah menjadi satu atap, ke sembilan BPR tersebut akan menjadi kantor cabang, sedangkan pusatnya berada di pusat kota Garut.

Menurutnya, penggabungan itu untuk meningkatkan kinerja perbankan milik daerah. Karena selama ini, sistem kerja yang dilakukan masih menggunakan manual. Sementara lembaga perbankan lainnya telah dilengkapi dengan teknologi. “Kalau tidak dimerger, kita akan kalah bersaing dengan bank lain,” ujarnya.

Rencana penggabungan itu telah ditetapkan dalam peraturan daerah nomor 10 tahun 2008 tentang Pembentukan PD BPR Kabupaten Garut hasil konsolidasi sembilan PD BPR. Begitu pula dengan kesiapan sarana dan prasarana seperti information technology (IT), standard operating procedure (SOP), sumber daya manusia dan struktur keorganisasiannya. Bahkan pihaknya pun akan melakukan studi banding ke Yogyakarta yang dimulai Kamis ini hingga Sabtu (21/11) mendatang.

Advertising
Advertising

Selain itu, pihaknya pun telah menyiapkan modal dasar senilai Rp15 miliar. Modal tersebut berasal dari modal yang dimiliki sembilan BPR, Penyertaan modal dari anggaran daerah Garut tahun 2008 senilai Rp 4,5 miliar dan penyertaan modal dari anggaran daerah tahun 2009 senilai Rp500 juta.

“Sedangkan untuk studi banding telah disiapkan sebesar Rp50 juta dari anggaran daerah tahun sekarang,” ujarnya.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Garut, Lucky Lukmansyah Trenggana menilai pemerintah tidak serius dalam menangani permasalahan bank perkreditan rakyat. Soalnya ada diantara lembaga tersebut yang memiliki masalah, namun sampai saat ini belum juga diselesaikan.

Seperti halnya kasus BPR Tarogong dan Samarang yang tidak sehat serta Kasus BPR Bungbulang yang dilikuidasi. Karenanya, pada Rabu pekan depan pihaknya akan memanggil pemerintah Kabupaten Garut beserta jajaran direksi BPR untuk melakukan klarifikasi.

“Saya sangat kecewa dengan masalah BPR ini, karena pemerintah daerah tidak serius dan fokus untuk melakukan upaya konkrit penyelesaiannya,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Dia menilai keberadaan lembaga itu pun hanyalah dijadikan proyek kepetingkan sebagian pejabat untuk mengeruk duit rakyat. Akibatnya banyak nasabah, seperti nasabah BPR Bungbulang yang dirugikan, karena sampai saat ini mereka belum juga mendapatkan pengembalian tabungannya. “Lebih baik ditutup saja kalau BPR ini tidak memiliki prosfek yang baik ke depannya,” ujarnya.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

Terkini: Daftar 77 Negara Bebas Visa, Merger BTN Syariah - Bank Muamalat Selesai Maret 2024

20 Desember 2023

Terkini: Daftar 77 Negara Bebas Visa, Merger BTN Syariah - Bank Muamalat Selesai Maret 2024

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Rabu siang 20 Desember 2023 dimulai dari daftar 77 negara bebas visa untuk paspor Indonesia.

Baca Selengkapnya

Merger BTN Syariah - Bank Muamalat, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Rampung

19 Desember 2023

Merger BTN Syariah - Bank Muamalat, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Rampung

Erick Thohir buka suara perihal merger antara BTN Syariah dan Bank Muamalat.

Baca Selengkapnya

Kelanjutan Merger Bank Nobu dan Bank MNC, OJK: Proses Penetapan Konsultan Penilai

9 Juni 2023

Kelanjutan Merger Bank Nobu dan Bank MNC, OJK: Proses Penetapan Konsultan Penilai

Kepala Eksekutif Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengataka hingga saat ini pemegang saham dan manajemen kedua bank telah melakukan sejumlah tahapan merger.

Baca Selengkapnya

Meski BRIsyariah Dimerger, Aset BRI Tumbuh Positif

28 Mei 2021

Meski BRIsyariah Dimerger, Aset BRI Tumbuh Positif

Sampai Maret 2021 BRI mampu mencatatkan laba Rp 6,86 triliun. Aset pun masih tumbuh positif 3,38 persen yoy dengan total Aset BRI mencapai Rp 1.411,05 triliun.

Baca Selengkapnya

Merger Bank BJB dan Bank Banten, Simpanan Nasabah Dijamin Aman

24 April 2020

Merger Bank BJB dan Bank Banten, Simpanan Nasabah Dijamin Aman

Selama proses merger bank, OJK meminta Bank Banten dan Bank BJB tetap beroperasi secara normal.

Baca Selengkapnya

OJK Proses Rencana Merger Bank BJB dan Bank Banten

23 April 2020

OJK Proses Rencana Merger Bank BJB dan Bank Banten

OJK segera memproses rencana penggabungan usaha atau merger Bank Banten dan Bank BJB.

Baca Selengkapnya

Laba BTN Anjlok 90 Persen, Erick Thohir Diminta Lakukan Merger

17 Februari 2020

Laba BTN Anjlok 90 Persen, Erick Thohir Diminta Lakukan Merger

Ekonom LIPI menyarankan Menteri BUMN Erick Thohir memerger BTN dengan bank pelat merah lainnya.

Baca Selengkapnya

Mengenang Habibie, Sang Perintis Bank Mandiri

12 September 2019

Mengenang Habibie, Sang Perintis Bank Mandiri

"Pada satu rapat itu akan dimintakan nama ke Presiden, nama apa yang paling cocok, Pak Habibie menyebut Mandiri."

Baca Selengkapnya

Akuisisi Bank Royal, BCA Siapkan Dana Rp 1 Triliun

12 Juni 2019

Akuisisi Bank Royal, BCA Siapkan Dana Rp 1 Triliun

BCA menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk mengakuisisi Bank Royal.

Baca Selengkapnya

OJK Terbitkan Aturan Merger BPR Bulan Depan

4 Mei 2019

OJK Terbitkan Aturan Merger BPR Bulan Depan

Berdasarkan catatan OJK, saat ini ada 722 BPR yang belum memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 miliar dan Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya