Tahun Depan, Tren Daerah Tertinggal di Indonesia Meningkat
Minggu, 8 November 2009 17:30 WIB
TEMPO Interaktif, Garut - Jumlah daerah tertinggal di Indonesia pada tahun 2010 mendatang diprediksi akan mengalami peningkatan dari sebelumnya yang mencapai 199 Kabupaten. Apalagi Indeks Prestasi Manusia Indonesia menurun menjadi posisi 111 dunia dari posisi sebelumnya 107 Dunia.
“Daerah yang mengalami perubahan status itu terutama di daerah yang rawan terjadi bencana,” ujar Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faisal Zaini, saat kunjungan kerja di Gedung Pendopo Garut, Minggu (8/11).
Menurutnya, daerah yang tadinya telah maju atau sedang berkembang, kembali terpuruk karena beberapa fasilitas publik dan infrastuktur hancur. Karenanya, untuk menjaga stabilitas daerah yang terkena bencana tersebut diperlukan pemulihan secepatnya. Seperti halnya daerah yang terkena bencana gempa beberapa waktu lalu di Sumatra dan Tasikmalaya pada 2 September lalu.
Munculnya daerah tertinggal pun diakibatkan oleh pemerakaran wilayah. Banyak daerah yang dimekarkan mengalami keterpurukan karena tidak siap dalam pembangunan baik infrastruktur maupun ekonomi. Selain itu, tertinggalnya suatu daerah juga diakibatkan oleh konflik horizontal yang terjadi di masyarakat. “Mudah-mudahan semua itu tidak terjadi, sehingga tidak ada lagi daerah tertinggal di Indonesia ini,” ujarnya.
Selama ini, status daerah tertinggal kebanyakan berada di wilayah Indonesia bagian timur. Hal itu dikarenakan 40-60 persen dari jumlah penduduknya berada di garis kemiskinan. Sedangkan sisanya sebanyak 58 Kabupaten berada di wilayah Sumatra dan 18 Kabupaten berada di pulau Jawa. Dua diantaranya berada di Jawa Barat yakni, Kabupaten Sukabumi dan Garut.
Menurutnya, pengentasan daerah tertinggal menjadi program 100 hari pemerintahan SBY-Boediono. Dalam lima tahun ke depan, pihaknya menargetkan untuk mengentaskan sebanyak 50 Kabupaten di Indonesia. Bahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Departemen Pekerjaan Umum, Kesehatan dan Departemen Pendidikan untuk mengentaskan daerah tertinggal.
“Departemen PU telah berjanji akan mengembangkan infrastruktur di 135 Kabupaten pertahunnya. Sedangkan untuk Departemen Pendidikan diharapkan dapat mengembangkan dan membangun sekolah kejuruan di daerah tertinggal,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya pun akan menggulirkan program bedah desa terpadu. Program tersebut diantaranya degan membangun pasar desa, poros desa, warung informasi desa atau desa berdering, agrobisnis pedesaan dan listrik masuk desa.
Bupati Garut Aceng H.M Fikri menyatakan sedikitnya terdapat 288 desa dari 403 desa di daerah tergolong dalam desa tertinggal. Kebayakan desa tersebut berada di wilayah Garut Selatan. Karenanya dia berharap daerah tertinggal di daerahnya dapat dituntaskan secepatnya. “Mudah-mudahan bantuan 90 ekor sapi dari Pak menteri dapat membantu masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Dia berharap dana perimbangan dari pemerintah pusat maupun dana perimbangan antar daerah, lebih berpihak kepada daerah tertinggal. Karena, anggaran daerah yang dimilikinya sekitar Rp300 miliar dari belanja langsung belum mampu mendongkrak pengentasan daerah tertinggal.
SIGIT ZULMUNIR