1.200 Karyawan Kontrak ExxonMobil Mogok Kerja

Reporter

Editor

Rabu, 8 Oktober 2003 17:13 WIB

TEMPO Interaktif, Lhokseumawe:Sekitar 1.200 karyawan kontrak ExxonMobil mogok kerja, Rabu (25/6), sebagai reaksi atas keputusan manajemen perusahaan itu yang akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 1.300 karyawan kontrak. Jumlah karyawan kontrak di perusahaan perminyakan dan gas ini sekitar 3.000 orang.

Sejak pukul 07.30 WIB, para karyawan menyampaikan tuntutan lewat unjuk rasa bersama di depan gerbang utama Point A ExxonMobil Lhoksukon, Aceh Utara, sekitar 25 kilometer arah timur kota Lhokseumawe. Aksi itu diawasi ketat oleh pasukan TNI yang bertugas mengamankan aset ExxonMobil. Satu unit mobil pemadam kebakaran terlihat parkir di dekat pagar tempat para karyawan kontrak beraksi.

Kami terpaksa mogok setelah pertemuan dengan manajemen dua hari lalu gagal mencapai kesepakatan sebagaimana yang diharapkan, kata Syamsul Bahri, seorang karyawan kontrak yang juga Ketua Serikat Buruh Seluruh Indonesia Cabang Aceh Utara.

Syamsul mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada manajemen agar pemutusan hubungan kerja tidak dilakukan dalam kondisi keamanan di Aceh seperti sekarang ini. Alasannya, dalam situasi darurat militer para pekerja sulit untuk mencari tempat bekerja baru. Alasan ini juga sudah kami sampaikan ke Bapak Danrem sebagai penanggung jawab teritorial di sini.

Namun, kata Syamsul, perusahaan asal Amerika Serikat itu akan terus melakukan pemutusan hubungan kerja karena masa kontrak kerja dianggap sudah selesai dan alasan perlu melakukan efisiensi menyusul makin menipisnya cadangan gas alam.

ExxonMobil membantah pihaknya telah melakukan pemutusan hubungan kerja massal. Deva Rachman, juru bicara ExxonMobil kepada Tempo News Room mengatakan, yang terjadi adalah pihaknya tidak dapat memperpanjang kontrak terhadap sejumlah perusahaan kontraktor karena adanya penurunan pekerjaan di lingkungan ExxnonMobil sendiri. Itu kan sangat beda antara PHK dan ada kontrak yang tidak diperbaharui, katanya.

Advertising
Advertising

Deva mengakui, pihaknya merasa tidak punya pilihan lain untuk menempuh hal itu karena memang kontrak-kontrak yang akan berakhir pada akhir Juni nanti tidak bisa diperbaharui. Itu dampak dari penurunan produksi gas dan kekurangan pekerjaan yang substansial, dia memberi alasan. (Zainal BakriTempo News Room)

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 menit lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

2 menit lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Kalah 1-2 dari Irak, Menpora Dito Ariotedjo Apresiasi Semangat Pemain

14 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Kalah 1-2 dari Irak, Menpora Dito Ariotedjo Apresiasi Semangat Pemain

Menpora Dito Ariotedjo mengapresiasi semangat pemain Timnas U-23 Indonesia saat melawan Irak pada memperebutkan posisi ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Satgas Judi Online akan Fokus Menindak Bandar

15 menit lalu

Satgas Judi Online akan Fokus Menindak Bandar

Satgas pemberantasan judi online akan fokus menangani para bandar. Pemerintah masih menyusun formula kerja satgas.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Liga Europa Leg Pertama Semifinal: AS Roma vs Bayer Leverkusen 0-2, Marseille vs Atalanta 1-1

21 menit lalu

Rekap Hasil Liga Europa Leg Pertama Semifinal: AS Roma vs Bayer Leverkusen 0-2, Marseille vs Atalanta 1-1

Bayer Leverkusen mengalahkan AS Roma dengan skor 2-0 dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Europa. Marseille vs Atalanta Imbang.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

25 menit lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Dikalahkan Irak, Shin Tae-yong Nilai Timnya Layak Dapat Pujian atas Hasil di Piala Asia U-23 2024

29 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Dikalahkan Irak, Shin Tae-yong Nilai Timnya Layak Dapat Pujian atas Hasil di Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, menilai para pemainnya pantas mendapatkan pujian atas hasil selama Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

31 menit lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Chelsea Kalahkan Tottenham Hotspur 2-0 dalam Laga Tunda

48 menit lalu

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Chelsea Kalahkan Tottenham Hotspur 2-0 dalam Laga Tunda

Chelsea mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-0 dalam laga tunda Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

1 jam lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya