Kesal, Karyawan Rumah Sakit Garut Ancam Mogok Kerja

Reporter

Editor

Rabu, 4 November 2009 15:04 WIB

TEMPO Interaktif, GARUT - Tenaga medis dan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut, Jawa Barat mengancam akan mogok kerja jika pimpinan Rumah Sakit tidak memperbaki kinerja pengelolaan. " Kalau Direktur tidak mundur kami terpaksa akan melakukan mogok kerja,” kata Hana, Komite Medik Rumah Sakit saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/11).

Ancaman itu dimulai dengan pemasangan sejumlah spanduk di beberapa titik strategis di lingkungan rumah sakit sejak Minggu (1/11) kemarin. Tulisan merah di atas kain putih sepanjang empat meter itu diantaranya, “Mosi Tidak Percaya kepada Pimpinan RSU dr. Slamet Garut” dan “Menolak Intervensi dan Dijadikan ATM Belanja oleh Pihak Mana pun”. Terdapat juga tulisan “Tolong Pemda Garut Harus Respek terhadap Manajemen Konflik yang Ada di RSU dr. Slamet”, “Usut Berbagai Kasus Korupsi, dan Jangan Main mata”.

Menurut Hana, buruknya pengelolaan dilihat dari banyaknya kebutuhan pasien yang tidak dapat terpenuhi oleh rumah sakit. Misalnya tidak adanya sebagian obat-obatan, tidak tersedianya amplop untuk hasil rontgen dan kantung plastik untuk obat di apotik. Selain itu, pekerjaan direktur pun tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. “Masa memindahkan dan memulangkan pasien seenaknya. Kan sudah ada aturannya. Dia juga selalu mengabaikan tugas bawahannya,” ujarnya.

Bupati Garut Aceng H.M Fikri, langsung melakukan inspeksi mendadak ke rumah sakit. Dia pun melakukan pertemuan tertutup dengan perwakilan karyawan di salah satu ruangan operasi. Namun Aceng, enggan berkomentar menanggapi ancaman karyawan tersebut. Begitu pula dengan Direktur RSU dr. Slamet Garut, Widjajanti Utojo. “Nanti saja yah belum beres, saya belum bisa ngomong sekarang,” ujar Aceng singkat usai melakukan pertemuan, Rabu (4/11).

Ketua Komisi D DPRD Garut, Helmi Budiman menyatakan, munculnya aksi akibat tidak adanya transparansi antara pengelola rumah sakit dengan karyawannya. Selain itu, di rumah sakit pun timbul krisis kepercayaan terhadap pemimpinnya.

Advertising
Advertising

Karenanya, untuk menyelesaikan masalah, pihaknya pun telah menurunkan tim untuk mengumpulkan data. Mereka juga telah memanggil pelaksana tugas Sekretaris Daerah untuk menyelesaikannya. Pemerintah diberi tenggang waktu selama lima hari sampai Senin mendatang untuk menyelesaikan kasus tersebut. “Kami tadi sampai marah-marah ke sekda, kenapa permasalahan ini bisa sampai terjadi. Makanya untuk tidak menggangu pelayanan publik kami memberinya waktu selama lima hari,” ujarnya saat dihubungi melalui telpon selulernya.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

18 September 2018

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

Kuasa hukum RS Omni Alam Sutera tidak bersedia mengomentari keputusan hakim, yang menyatakan Rumah Sakit Omni terbukti bersalah atas kasus malpraktik.

Baca Selengkapnya

RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

18 September 2018

RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

Ibu dua anak kembar itu merasa puas dengan keputusan pengadilan yang menyatakan RS Omni Alam Sutera terbukti malpraktik.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

12 September 2018

BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

Setiap tahun DKI menggelontorkan Rp 1,5 triliun untuk membayar premi BPJS Kesehatan bagi pasien kelas III. BPJS Kesehatan defisit Rp 9,75 triliun .

Baca Selengkapnya

Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

30 Agustus 2018

Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

Juliana Dharmadi, ibu kembar Jared dan Jayden Cristophel, korban dugaan malpraktik Rumah Sakit Omni menanggung beban hidup berat selama 10 tahun ini.

Baca Selengkapnya

RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

29 Agustus 2018

RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

Juliana menuduh RS Omni lakukan malpraktik sehingga anak kembarnya buta, dia menggugat Rp 20 miliar.

Baca Selengkapnya

Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

27 Februari 2018

Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

Beredarnya rekaman video pelecehan seksual oleh seorang perawat menyentak kita semua.Tak mudah menuduh tenaga kesehatan melakukan pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

10 September 2017

BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

Pengamat BPJS Watch Timboel Siregar mendesak kepolisian untuk menyelidiki dokter dan petugas rumah sakit yang menolak bayi Debora.

Baca Selengkapnya

Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

10 September 2017

Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

Bayi Debora meninggal di RS Mitra Keluarga karena orang tuanya tak punya Rp 19 juta untuk biaya fasilitas PICU.

Baca Selengkapnya

Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

23 Juni 2017

Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

Rumah sakit ini memiliki sistem pemadaman sebagai langkah
pencegahan.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

28 Maret 2017

Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

Putri Ira Rahmawati meninggal karena keterlambatan dokter memberi pertolongan darurat.

Baca Selengkapnya