Menurut Anom, operasi perburuan preman ini dipusatkan di beberapa stasiun, terminal serta tempat-tempat umum baik mall mapun pasar-pasar tradisional yang ada di Surabaya dan sekitarnya.
Untuk melakukan perburuan preman, sebanyak 50 personel baik berseragam maupun tidak berseragam diterjunkan. Operasi sendiri dimulai pukul 14.00 hingga pukul 20.00 sore. “Biasanya di jam-jam tersebut, para preman berkeliaran,” kata Anom.
Yang pasti, Anom menambahkan, operasi ini diharapkan bisa menimbulkan shock therapy kepada para pelaku kejahatan khususnya para preman untuk mengurungkan niatan berbuat jahat khususnya di bulan puasa dan menjelang lebaran ini.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Pudji Astuti, mengaku operasi semacam ini akan digelar secara terus-menerus. “Khusus menjelang lebaran, akan semakin banyak operasi semacam ini,” ujarnya.
Apalagi, fokus pengamanan lebaran yang dilakukan polisi dalam operasi Ketupat Semeru memang dipusatkan pada patroli jalan raya serta patroli untuk keamanan dan ketenangan masyarakat selama menjalankan ibadh puasa serta menyambut lebaran.
Rohman Taufiq