Haryono Suyono Bantah Usulkan Bulog Salurkan Rp 40 Miliar untuk Dana Bantuan Pangan 1999

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 11:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Haryono Suyono, bekas Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (Menko Kesra dan Taskin) pada Kabinet Presiden Habibie, mengaku tak pernah mengusulkan kepada Badan Urusan logistik (Bulog) untuk mengeluarkan uang senilai Rp 40 miliar sebagai dana bantuan pangan pada 1999. Demikian ditegaskan Haryono Suyono usai diperiksa Tim Penyidik di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta, Senin (28/1). Hayono yang mengenakan stelan kemeja batik berwarna coklat dengan celana hitam, itu diperiksa sejak pukul 10.15 WIB sampai 13.30 WIB. Dia diganjar 30 pertanyaan oleh Jaksa Penyidik Hematang Septinus SH, dan Johanes Tanak SH. Kepada wartawan, Haryono mengatakan diperiksa sebagai saksi dalam dugaan penyelewengan dana non-neraca Bulog Rp 40 miliar dengan tersangka bekas Menteri Sekretaris Negara Akbar Tandjung. ”Pertanyaan-pertanyaan pada umumnya sama dengan yang ditanyakan sewaktu saya menjadi saksi untuk [perkara –Red] Pak Rahardi,” ujarnya. Menurut Haryono, penyidik masih memusatkan pertanyaan di seputar pertemuan Sidang Kabinet Terbatas pada 10 Februari 1999. Dalam sidang tersebut memang dibicarakan kekurangan dana untuk bantuan kemanusiaan. ”Namun saat itu tidak disinggung mengenai dana Rp 40 miliar dari dana non bujeter Bulog,” kata bekas Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) jelas dia. Menindak-lanjuti Sidang Kabinet tersebut, katanya, Presiden Habibie memberi penugasan kepada Rahardi Ramelan untuk menangani masalah kekurangan dana tersebut. ”Langkah-langkah berikutnya diserahkan kepada Pak Rahardi, begitu juga dengan pelaksanaannya,” ujarnya. Sebagai Menko Kesra Taskin, kata dia, tugasnya hanya sebatas mengkoordinasikan, sehingga dia mengaku tidak mengetahui secara rinci tentang pelaksanaan bantuian pangan tersebut selanjutnya. ”Saya katakan [kepada penyidik], [pelaksanaan bantuan] itu menjadi urusan menteri teknis yaitu Pak Akbar dan Pak Rahardi. Mengenai Yayasan Raudlatul Jannah, Haryono mengaku baru mengetahuinya setelah Sidang Kabinet. Awalnya, dari permohonan Raudatul Jannah yang isinya bersedia menyalurkan bantuan dalam program bantuan pangan tersebut. (Suseno–Tempo News Room)

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 menit lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara.

1 menit lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara.

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

6 menit lalu

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

Hardiknas 2024 mengusung tema "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar". Berikut 10 Twibbonize Hari Pendidikan Nasional dan cara mendownload.

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

26 menit lalu

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

Gaga Muhammad sudah bebas dan kembali aktif di media sosial. Kronologi kasus yang menyeret Gaga ke bui dan divonis 4,5 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

32 menit lalu

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

32 menit lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

45 menit lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

50 menit lalu

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

Dewi mempertanyakan jumlah tanah yang sudah dikembalikan kepada rakyat dalam agenda reforma agraria Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

51 menit lalu

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

Layanan pinjol ilegal PundiKas menstransfer sejumlah uang tanpa persetujuan yang diklaim sebagai utang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

57 menit lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya