Polisi Tak Jadi Awasi Ceramah Ramadan  

Reporter

Editor

Selasa, 25 Agustus 2009 06:00 WIB

Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri dan Menteri Agama Maftuh Basyuni, saat jumpa pers di Jakarta (24/8). Kapolri membantah telah memerintahkan pengawasan dakwah-dakwah di bulan Ramadhan. Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan tidak akan mengawasi ceramah atau pengajian selama Ramadan. "Itu tidak pernah dinyatakan oleh siapa pun, apalagi oleh saya sebagai Kapolri," kata Bambang dalam konferensi pers di Markas Besar Polri.

Menteri Agama Maftuh Basyuni serta Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh juga hadir mendampingi Kepala Polri dalam jumpa pers itu. Menurut Bambang, sejauh ini tidak pernah ada perintah atau kebijakan soal pengawasan dakwah atau kegiatan agama, berkaitan dengan upaya polisi memburu jaringan teroris. "Tidak pernah ada perintah," Bambang menegaskan.

Pengawasan pengajian dan ceramah, kata Bambang, merupakan wewenang penuh Departemen Agama. Meski begitu, polisi siap bekerja sama bila ada instansi lain yang meminta.

Menteri Agama Maftuh Basyuni mengaku terkejut mendengar berita bahwa polisi akan mengawasi kegiatan dakwah. "Dakwah itu domain kami, Departemen Agama," kata Maftuh di Markas Besar Polri. Menurut Maftuh, Ramadan merupakan momen yang biasa dimanfaatkan Departemen Agama untuk menggelar dakwah dan dialog keagamaan.

Memang, selama Ramadan, kegiatan ceramah dan pengajian meningkat drastis. Selain untuk khotbah Jumat, pengurus masjid biasanya mengundang penceramah untuk acara tarawih dan kuliah subuh. Sejumlah masjid bahkan mengadakan pesantren kilat untuk para remaja.

Maftuh berterima kasih kepada polisi karena tidak akan melakukan pengawasan yang, menurut dia, bertentangan dengan Undang-Undang Dasar. Tetapi, jika Departemen kewalahan, "Misalnya ada dai yang nakal dan kami tak bisa meng-handle," kata dia, "kami minta bantuan polisi."

Jumat lalu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Nanan Soekarna mengatakan polisi wilayah akan mengikuti, memantau, merekam, dan menempel acara ceramah Ramadan secara langsung.

Saat itu, Nanan juga menyangkal polisi ingin membatasi kegiatan keagamaan. "Kalau mau dakwah atau ceramah, silakan saja," kata dia. Tapi kalau ada penceramah yang memprovokasi, polisi akan langsung meluruskannya. "Jika ada yang melanggar, akan kami tindak sesuai hukum."

Kemarin Kepala Polri juga meluruskan pemberitaan bahwa kelompok teroris yang dipimpin Noor Din M. Top mengincar Presiden Barack Hussein Obama saat berkunjung ke Indonesia November nanti. "Itu tidak pernah ada," ujar Jenderal Bambang.

Bambang juga menegaskan, lembaganya tidak memakai jasa pengamat intelijen di luar kepolisian untuk mengungkap jaringan teroris. "Pengamat mana yang berani menyatakan seperti itu?" tanya Bambang. "Saya tegaskan, tidak ada. Timnya hanya kami sendiri."

CORNILA DESYANA

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

3 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

10 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

11 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

19 hari lalu

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

20 hari lalu

Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

Aryaduta Menteng tidak hanya menjadi sebuah hotel, tetapi juga sebuah tempat yang mampu menyatukan beragam kalangan untuk berbagi kebahagiaan.

Baca Selengkapnya

Besok Puncak Arus Balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta

22 hari lalu

Besok Puncak Arus Balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta

Besok diprediksi bakal menjadi puncak arus balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

22 hari lalu

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?

Baca Selengkapnya

Keutamaan Puasa Syawal, Pahala 6 Hari Puasa Setara Puasa Setahun

24 hari lalu

Keutamaan Puasa Syawal, Pahala 6 Hari Puasa Setara Puasa Setahun

Umat muslim yang melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari akan mendapatkan pahala setara puasa setahun.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

24 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya