Mendikti Bilang Alumni LPDP Tak Harus Pulang ke Indonesia

Selasa, 5 November 2024 21:27 WIB

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro menerima kunjungan Rektor UC Berkeley, Rich Lyons di Gedung D Kemdiktisaintek, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024. Dok. Kemendiktisaintek

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro memastikan bahwa tidak ada kewajiban bagi para alumni penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk balik ke Indonesia setelah menyelesaikan studi di luar negeri. Menurut dia, pemerintah memberi kesempatan bagi alumni LPDP untuk berkarya di manapun.

"Tidak harus (pulang). Kami tidak bisa paksa dia pulang," ujar Satryo ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, pada Selasa, 5 November 2024.

Sebab, ujar Satryo, pemerintah belum memiliki cukup tempat untuk para alumnus penerima LPDP itu berkarya di Tanah Air. Menurut dia, bila kondisi itu dipaksakan justru merugikan para lulusan LPDP itu. "Kasihan. Ilmunya tinggi, tapi di sini tidak ada wadahnya," ujar Satryo.

Dia menyarankan agar para penerima LPDP setelah menyelesaikan studi melanjutkan berkarier di luar negeri. Menurut dia, keputusan itu terbilang lebih ideal bagi individu dan negara.

"Yang penting (jiwanya) Merah Putih. Suatu hari siapa tahu ada peraih Nobel orang Indonesia, tapi (bekerja) di Amerika," katanya.

Advertising
Advertising

Terlebih lagi, ucap Satryo, kesempatan bekerja dan berkarya di luar negeri masih lebih luas untuk para alumni LPDP itu. Dia juga berujar, bahwa alumni LPDP yang memilih tidak kembali ke Indonesia tidak melanggar aturan apa pun.

Sebab, menurut Satryo, tidak ada regulasi yang mengatur bagi alumni LPDP untuk pulang dan bekerja di Indonesia setelah selesai studi. "Kalau kami wajibkan, kami juga salah. Disuruh pulang, misalnya, terus di sini tidak ada kerjaan. Kan dosa kami," ucapnya.

Namun, Satryo mengimbau kepada alumni LPDP itu untuk mau membantu Indonesia dalam hal membangun industri. Dengan terbangunnya industri itu, kata dia, kesempatan alumni LPDP bekerja di negeri sendiri semakin terbuka.

"Kami mencoba membangun industri di Indonesia. Kalau punya industri yang kuat, mereka bisa pulang bekerja di kita," ujarnya.

Pilihan Editor: Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

Berita terkait

5 Tahapan Sanksi Bagi Alumni LPDP yang Tidak Pulang ke Indonesia

20 jam lalu

5 Tahapan Sanksi Bagi Alumni LPDP yang Tidak Pulang ke Indonesia

Sesuai aturan LPDP, penerima beasiswa wajib berada di Indonesia paling lambat 90 hari setelah kelulusan, seperti tercantum dalam dokumen resmi perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya

Mendiktisaintek Satryo Jajaki Penambahan Kuota Mahasiswa Indonesia di Kampus UC Berkeley

5 hari lalu

Mendiktisaintek Satryo Jajaki Penambahan Kuota Mahasiswa Indonesia di Kampus UC Berkeley

Kemendiktisaintek dan UC Berkeley menjajaki kolaborasi di bidang pendidikan tinggi dan teknologi.

Baca Selengkapnya

PSPK: UKT Mahal Paling Merugikan Kelompok Rentan Miskin

5 hari lalu

PSPK: UKT Mahal Paling Merugikan Kelompok Rentan Miskin

PSPK mengatakan biaya UKT yang tinggi paling merugikan kelompok rentan miskin.

Baca Selengkapnya

Stella Christie: Kementerian Bentuk Tim Khusus untuk Telaah Dana LPDP

6 hari lalu

Stella Christie: Kementerian Bentuk Tim Khusus untuk Telaah Dana LPDP

Stella Christie mengatakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi telah membentuk tim untuk menelaah penggunaan dana LPDP.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rektor Bekukan BEM Fisip Unair hingga Pencabutan SK Pembekuan

6 hari lalu

Kronologi Rektor Bekukan BEM Fisip Unair hingga Pencabutan SK Pembekuan

BEM Fisip Unair dibekukan rektor karena kirimkan karangan bunga satir untuk Prabowo-Gibran. Kemudian, Mendiktisaintek minta SK pembekuan dicabut.

Baca Selengkapnya

Kementan dan Kemendikti Kerja Sama Wujudkan Swasembada Pangan

7 hari lalu

Kementan dan Kemendikti Kerja Sama Wujudkan Swasembada Pangan

Kementan dan Kemendikti kerja sama untuk mewujudkan swasembada pangan.

Baca Selengkapnya

Dapat Teror dan Intimidasi, Presiden BEM FISIP Unair Berkoordinasi dengan LBH Surabaya

7 hari lalu

Dapat Teror dan Intimidasi, Presiden BEM FISIP Unair Berkoordinasi dengan LBH Surabaya

Setelah mendapat teror dan intimidasi buntut pemasangan poster satire ke Prabowo, Presiden BEM FISIP Unair meminta perlindungan LBH Surabaya.

Baca Selengkapnya

Polemik Pembekuan BEM FISIP Unair: Pernyataan Rektor hingga Ada Teror untuk Pengurus

7 hari lalu

Polemik Pembekuan BEM FISIP Unair: Pernyataan Rektor hingga Ada Teror untuk Pengurus

Polemik pembekuan kepengurusan BEM FISIP Unair berakhir setelah Dekan Bagong Suyanto mencabut surat keputusan yang dibuat sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Karangan Bunga Prabowo Gibran: Kronologi Pembekuan BEM FISIP Unair hingga Menteri Turun Tangan

8 hari lalu

Kasus Karangan Bunga Prabowo Gibran: Kronologi Pembekuan BEM FISIP Unair hingga Menteri Turun Tangan

Ini kronologi pembekuan BEM FISIP Unair gara-gara membuat karangan bunga ucapan selamat yang dinilai menghina Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Dilema Mendiktisaintek Satryo Soemantri Soal AI yang Berpotensi Gantikan Pekerjaan Manusia

15 hari lalu

Begini Dilema Mendiktisaintek Satryo Soemantri Soal AI yang Berpotensi Gantikan Pekerjaan Manusia

Dalam acara serah terima jabatan dari mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim, Satryo menyinggung dampak perkembangan AI terhadap masa depan pekerjaan.

Baca Selengkapnya