Serikat Pekerja Kampus Minta DPR Perjuangkan Gaji Dosen Rp 10 Juta per Bulan

Reporter

Nandito Putra

Editor

Amirullah

Selasa, 5 November 2024 19:03 WIB

Ilustrasi suasana belajar mahasiswa di kampus. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Serikat Pekerja Kampus meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memperjuangkan peningkatan kesejahteraan dosen. Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi X DPR, Ketua Umum Serikat Pekerja Kampus, Dhia Al Uyun, mengatakan upah layak bagi dosen minimal Rp 10 juta per bulan.

“Semoga ini bisa dipelajari oleh ibu bapak anggota Dewan. Berikan upah layak kepada dosen, minimal Rp 10 juta,” kata Dhia, Selasa, 5 November 2024.

Dengan besaran upah tersebut, Dhia mengatakan para dosen akan bisa lebih fokus dalam menggarap riset dan berinovasi tanpa memikirkan pekerjaan sampingan di luar kampus. Selain itu, kata dia, upah Rp 10 juta per bulan tersebut sangat wajar diberikan karena kontribusi dosen dalam memajukan sumber daya manusia.

“Maaf, jika dibandingkan dengan pegawai di Kementerian Keuangan, dengan pendidikan di bawah S1 saja, itu take home pay-nya juga Rp 10 juta. Dosen dengan pendidikan S2, apakah akan dihargai di bawah itu? Ini tentu tidak adil,” kata Dhia.

Dhia juga meminta agar kampus swasta yang menggaji dosen dengan tidak layak agar dibekukan. Sebab, kata dia, kesejahteraan dosen di perguruan tinggi swasta bahkan lebih buruk dibanding perguruan tinggi negeri. “Bahkan catatan kami ada kampus swasta yang membayar dosen Rp 400 ribu per bulan,” ujar Dhia.

Advertising
Advertising

Dhia mengatakan Serikat Pekerja Kampus sudah berdaudiensi terkait masalah ini dengan kementerian. “Rancangan kami yaitu agar ada regulasi yang mengatur upah minimum yang layak dan tunjangan kinerja dosen,” katanya.

Dia mengatakan, standar gaji layak dosen berdasarkan kajian SPK adalah tiga kali dari besaran upah minimum regional, dan untuk tenaga pendidik sebesar dua kali UMR di suatu daerah.

Dhiah mengatakan peningkatan kesejahteraan dosen tersebut harus direalisasikan di tengah tingginya tuntutan kerja para dosen. Dia menyebutkan bahwa kebanyakan dosen saat ini menerima gaji di bawah Rp 3 juta. “Kami ikut seleksi berdarah-darah, tapi kemudian dapat gaji pokok di bawah Rp 3 juta. Bahkan di kampus swasta, ada yang digaji di bawah Rp 2 juta,” katanya.

Minimnya perhatian terhadap kesejahteraan dosen tersebut, kata Dhia, berbanding terbalik dengan tuntutan kerja yang mereka lakukan. Dia mengatakan, selain mengajar, dosen diwajibkan melakukan riset, kerja struktural kampus, publikasi dan pengabdian.

Berdasarkan riset Serikat Pekerja Kampus terhadap 1.200 dosen, sebanyak 61 persen menyatakan bayaran yang mereka terima tidak sesuai dengan beban kerja. Sehingga pada akhirnya banyak dosen yang mencari pekerjaan sampingan.

“Berdasarkan riset kami, itu sebanyak 76 persen dosen punya kerja sampingan karena bayaran mereka tidak mencukupi sebagai dosen,” ujar Dhia. “Dapat dipastikan para dosen itu penghasilannya bukan dari gaji sebagai dosen, tapi dari kerja sampingan,” katanya.

Dhia menambahkan persoalan tersebut adalah masalah struktural yang harus dibereskan. Dia mendesak agar pemerintah bisa mengambil langkah konkret sehingga kesejahteraan dosen dan pekerja kampus bisa ditingkatkan.

“Kami melalui DPR meminta agar aspirasi ini diserap dan disampaikan kepada pemerintah,” katanya.

Pilihan Editor: Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

Berita terkait

Menteri Abdul Mu'ti Sebut Program Sekolah Swasta Gratis Jadi Kewenangan Pemerintah Daerah

6 jam lalu

Menteri Abdul Mu'ti Sebut Program Sekolah Swasta Gratis Jadi Kewenangan Pemerintah Daerah

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Purwosusilo mengatakan bahwa pihaknya sedang mengkaji program sekolah swasta gratis.

Baca Selengkapnya

Dosen Curhat Rendahnya Kesejahteraan ke DPR: Kami Digaji di Bawah Rp 3 Juta

8 jam lalu

Dosen Curhat Rendahnya Kesejahteraan ke DPR: Kami Digaji di Bawah Rp 3 Juta

Minimnya perhatian terhadap kesejahteraan dosen tersebut, kata Dhia, berbanding terbalik dengan tuntutan kerja yang mereka lakukan.

Baca Selengkapnya

Dari Sabang hingga Merauke, Ribuan Guru Bersatu di Puncak TPN XI

16 jam lalu

Dari Sabang hingga Merauke, Ribuan Guru Bersatu di Puncak TPN XI

TPN memberi ruang bagi guru untuk bukan hanya mendengar, tetapi juga didengar.

Baca Selengkapnya

Alasan Ridwan Kamil-Suswono akan Integrasikan Pendidikan Berbasis Budaya ke Kurikulum Sekolah

1 hari lalu

Alasan Ridwan Kamil-Suswono akan Integrasikan Pendidikan Berbasis Budaya ke Kurikulum Sekolah

Suswono menuturkan generasi muda Jakarta harus memiliki wawasan global tanpa melupakan identitas budayanya.

Baca Selengkapnya

Alur Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

1 hari lalu

Alur Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

Akun @_bje milik Bernando J. Sujibto menyebut dugaan plagiarisme terhadap buku Kuasa Ramalan karya Peter Carey (KPG, 2012).

Baca Selengkapnya

UGM Bentuk Tim Usut Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah FIB

1 hari lalu

UGM Bentuk Tim Usut Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah FIB

Pembentukan tim ini menanggapi tuduhan plagiarisme terhadap dosen Departemen Sejarah FIB UGM Sri Margana dan kawan-kawan.

Baca Selengkapnya

30 Startup Terbaik Perguruan Tinggi Perebutkan Dana Pertamuda 2024

1 hari lalu

30 Startup Terbaik Perguruan Tinggi Perebutkan Dana Pertamuda 2024

PT Pertamina (Persero) resmi mengumumkan 30 tim startup terbaik dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang akan berlaga dalam babak Demoday "Pertamuda Seed and Scale 2024" pada 18-19 November mendatang di Surabaya.

Baca Selengkapnya

Alasan Insan Tuli di Indonesia Gunakan Bahasa Isyarat Bisindo dan Sibi

1 hari lalu

Alasan Insan Tuli di Indonesia Gunakan Bahasa Isyarat Bisindo dan Sibi

Salah satu perbedaan yang menonjol dari bahasa isyarat Bisindo dan Sibi adalah jumlah tangan yang digunakan.

Baca Selengkapnya

FSGI Pertanyakan Tujuan Rencana Pengembalian Ujian Nasional

2 hari lalu

FSGI Pertanyakan Tujuan Rencana Pengembalian Ujian Nasional

Dia menyoroti adanya kecurangan yang mencoreng integritas pendidik dan peserta didik bila Ujian Nasional kembali diterapkan.

Baca Selengkapnya

Mendiktisaintek Satryo Jajaki Penambahan Kuota Mahasiswa Indonesia di Kampus UC Berkeley

5 hari lalu

Mendiktisaintek Satryo Jajaki Penambahan Kuota Mahasiswa Indonesia di Kampus UC Berkeley

Kemendiktisaintek dan UC Berkeley menjajaki kolaborasi di bidang pendidikan tinggi dan teknologi.

Baca Selengkapnya