Respons Poltracking soal Sanksi dari Dewan Etik Persepi: Tidak Adil dalam Proses Penyelidikan

Selasa, 5 November 2024 09:13 WIB

Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta Ridwan Kamil - Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto , dan Pramono Anung-Rano Karno, pada debat pertama peserta Pilkada 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww/aa.

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia atau Persepi memberikan sanksi terhadap lembaga survei Poltracking Indonesia karena risetnya tentang tingkat elektabilitas tiga pasangan calon di Pilkada Jakarta. Poltracking Indonesia menilai bahwa keputusan dewan etik itu tidak adil.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Poltracking Indonesia, Masduri Amrawi. "Bagi kami keputusan dewan etik tidak adil, karena tidak proporsional dan akuntabel dalam proses pemeriksaan terhadap Poltracking dan LSI," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 5 November 2024.

Menurut Masduri, lembaga surveinya telah melakukan semua standar operasional prosedur survei untuk menjaga kualitas data. Ia menyebut seluruh proses pelaksanaan survei lembaganya sudah disampaikan ketika dipanggil oleh Dewan Etik Persepsi.

Masduri mengatakan lembaga surveinya sejak awal sudah menyerahkan 2.000 data yang diolah pada survei tingkat elektabilitas Pilgub Jakarta. Termasuk raw data dari dashboard yang diminta Dewan Etik Persepsi pada 3 November 2024. "Tidak ada perbedaan antara dua data tersebut," ujarnya.

Menurut Masduri, penjelasan Dewan Etik Persepsi yang tidak mampu memverifikasi data milik Poltracking Indonesia bertolak belakang. Lembaganya sudah menyerahkan seluruh data yang diminta oleh Dewan Etik Persepi dalam beberapa kali kesempatan dan memberikan penjelasan secara detail ketika diperiksa oleh dewan etik.

Advertising
Advertising

Masduri mengatakan lembaga surveinya menggunakan aplikasi dalam proses pelaksanaan riset itu. "Jadi tidak bisa disamakan dengan LSI yang membandingkan kuesioner cetak dan raw datanya, yang kemudian jadi tolak ukur penyelidikan dewan etik," ucapnya.

Sebelumnya, Dewan Etik Persepi memberikan sanksi terhadap lembaga survei Poltracking Indonesia lantaran risetnya terhadap tingkat elektabilitas tiga pasangan calon gubernur di Pilkada Jakarta. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Etik Persepi, Asep Saefuddin.

Asep mengatakan pemberian sanksi itu didasari atas hasil penyelidikan terhadap lembaga survei tersebut. Bukan hanya memeriksa Poltracking Indonesia, Dewan Etik juga memanggil Lembaga Survei Indonesia atau LSI.

Kedua lembaga survei ini merilis hasil risetnya terhadap tingkat elektabilitas tiga pasangan calon di Pilgub Jakarta. Dengan metode yang sama, hasil riset kedua lembaga survei itu menunjukkan perbedaan hasil yang signifikan secara statistik.

Namun, kata Asep, berdasarkan hasil penyelidikan secara tatap muka dan keterangan tertulis, pelaksanaan survei LSI dinyatakan telah memenuhi prosedur. Sebaliknya, ujar Asep, pelaksanaan survei yang dilakukan Poltracking Indonesia ditemukan sejumlah kejanggalan.

Asep mengatakan, Poltracking Indonesia tidak dapat menunjukkan data asli sebanyak 2.000 sampel responden ketika diperiksa tatap muka pada 29 Oktober 2024. Lembaga survei itu berdalih data asli telah dihapus dari server karena keterbatasan penyimpanan data.

Saat dimintai keterangan tertulis, Poltracking Indonesia juga disebut tidak melampirkan raw data asli 2.000 sampel. Dalam pemeriksaan lanjutan, kata Asep, Poltracking Indonesia belum bisa menunjukkan raw data asli tersebut karena datanya sudah dihapus dari server.

Pada 3 November 2024, Asep mengatakan menerima raw data dari Poltracking Indonesia yang sebelumnya disebut telah terhapus dari server. "Dewan Etik lalu membandingkan kedua data tersebut dan ditemukan banyaknya perbedaan," kata Asep dalam keterangan tertulis, Senin, 4 November 2024.

Terhadap perbedaan dua data set itu, Asep berujar pihaknya tidak bisa menilai apakah pelaksanaan survei yang dilakukan Poltracking Indonesia sudah sesuai prosedur survei opini publik. Selain itu, Poltracking Indonesia juga tidak dapat menjelaskan ketidaksesuaian antara jumlah sampel valid sebanyak 1.652 dengan 2.000 data sampel yang dirilis ke publik.

Menurut Asep, tidak adanya penjelasan memadai ihwal ketidaksesuaian itu membuat Dewan Etik tak dapat menilai kesahihan data survei Poltracking Indonesia. "Terhadap hal-hal itu, Dewan Etik memberikan sanksi kepada Poltracking Indonesia," kata dia.

Pilihan Editor: Poltracking Indonesia Dilarang Rilis Hasil Survei Tentang Pilkada Jakarta

Catatan koreksi: Berita ini mengalami perubahan pada 6 November 2024 pukul 18.56 karena ada kekeliruan penulisan 'Persepi menjadi Persepsi'.

Berita terkait

Janji Rano Karno untuk Relawan Kesehatan jika Menangi Pilkada Jakarta 2024

3 jam lalu

Janji Rano Karno untuk Relawan Kesehatan jika Menangi Pilkada Jakarta 2024

Rano Karno berharap para relawan kesehatan terus bersemangat menjadi agen perubahan bagi Jakarta.

Baca Selengkapnya

Poltracking Mengaku Dapat Ajakan Gabung dari Asosiasi Lembaga Survei usai Keluar dari Persepi

6 jam lalu

Poltracking Mengaku Dapat Ajakan Gabung dari Asosiasi Lembaga Survei usai Keluar dari Persepi

Poltracking Indonesia memutuskan keluar dari keanggotaan setelah mendapat sanksi dari dewan etik.

Baca Selengkapnya

RIDO dan Pramono-Rano Bersaing Ketat di Pilkada Jakarta, Pengamat: Hasil Survei Masih Bisa Berubah

7 jam lalu

RIDO dan Pramono-Rano Bersaing Ketat di Pilkada Jakarta, Pengamat: Hasil Survei Masih Bisa Berubah

Pengamat menilai Ridwan Kamil-Suswono punya peluang unggul di Pilkada Jakarta jika bisa menggaet undecided voters.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Akan Reklamasi 200 Hektare Lahan di Kawasan Ancol, Setengahnya untuk Kawasan CBD

11 jam lalu

Ridwan Kamil Akan Reklamasi 200 Hektare Lahan di Kawasan Ancol, Setengahnya untuk Kawasan CBD

Ridwan Kamil berencana menjadikan sejumlah titik di Jakarta sebagai kawasan CBD termasuk Ancol.

Baca Selengkapnya

Cerita Ridwan Kamil Setelah Nonton Dewa 19 di JIS: Tujuh Jam Pulangnya

11 jam lalu

Cerita Ridwan Kamil Setelah Nonton Dewa 19 di JIS: Tujuh Jam Pulangnya

Ridwan Kamil bercerita soal sulitnya pulang dari JIS setelah nonton konser Dewa 19. Ia menyebut butuh waktu 7 jam untuk pulang.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Masih Ada Peluang Ini untuk Diperebutkan Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono-Rano

14 jam lalu

Pengamat Sebut Masih Ada Peluang Ini untuk Diperebutkan Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono-Rano

Pengamat menilai, Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno bersaing ketat di Pilkada Jakarta. Lantas, siapa yang diprediksi jadi pemenang?

Baca Selengkapnya

Kampanyekan Ridwan Kamil-Suswono, Atalia Praratya Gelar Kegiatan Tebus Murah Sembako

16 jam lalu

Kampanyekan Ridwan Kamil-Suswono, Atalia Praratya Gelar Kegiatan Tebus Murah Sembako

Istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya, memimpin kampanye di Cipayung, Jakarta Timur. Dalam kegiatan itu juga digelar tebus murah sembako.

Baca Selengkapnya

GP Ansor Akan Melaporkan Suswono ke Kepolisian

19 jam lalu

GP Ansor Akan Melaporkan Suswono ke Kepolisian

GP Ansor akan mengadukan Suswono ke kepolisian soal ucapannya tentang janda kaya. Ormas Betawi Bangkit lebih dulu melaporkan Suswono ke Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Din Syamsuddin Sempat Curhat soal PAM

1 hari lalu

Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Din Syamsuddin Sempat Curhat soal PAM

Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin menuturkan Ridwan Kamil adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.

Baca Selengkapnya

Elektabilitasnya Disalip Pramono Anung, Ridwan Kamil: Survei itu Pembaca Mood

1 hari lalu

Elektabilitasnya Disalip Pramono Anung, Ridwan Kamil: Survei itu Pembaca Mood

Menurut Ridwan Kamil, karakteristik hasil survei memang selalu mengalami kenaikan atau penurunan.

Baca Selengkapnya