Kelakar Janda Kaya Suswono Disebut Lebih Parah dari Kasus Penistaan Agama Ahok

Reporter

Alfitria Nefi P

Editor

Devy Ernis

Senin, 4 November 2024 14:39 WIB

Sejumlah demonstran melakukan aksi demo menuntut hukuman penjara terhadap calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono buntut kelakar janda kaya dan Rasulullah yang dinilai melecehkan pemimpin muslim itu, di depan gedung Bawaslu Jakarta, di Jalan M.T. Haryono, pada Senin, 4 November 2024. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Organisasi Masyarakat Betawi Bangkit David Darmawan, menilai guyonan janda kaya dan Rasulullah yang dilontarkan Suswono lebih parah daripada kasus penistaan agama yang sempat menjerat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Ini lebih parah dari Ahok,” kata David saat ditemui di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta pada Senin, 4 November 2024.

Menurut David, sebagai seorang muslim dan tokoh masyarakat, calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 itu mengemban tanggung jawab lebih berat atas pernyataan guyonan pengangguran dan janda kaya. Guyon itu dilontarkan Suswono saat menghadiri kegiatan ormas Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 26 Oktober 2024.

David menyampaikan pendapatnya itu ketika melakukan demo aksi 411. David berujar kedatangannya dan rombongan yang disebutnya sebagai Laskar Suku Betawi itu bertujuan agar Bawaslu Jakarta dapat menindaklanjuti laporan yang diajukannya pada 29 Oktober lalu dan menuntut penjarakan Suswono atas kelakarnya. Aksi yang berlangsung selama 30 menit itu digelar di depan gedung Bawaslu Jakarta, di Jalan M.T. Haryono, pada pagi tadi pukul 10.20 WIB.

Ia pun membandingkan perlakuan hukum atas pernyataan Suswono yang dinilainya melecehkan pemimpin umat muslim dengan kasus penistaan agama Ahok. “Waktu Ahok kepleset aja sampai bergilir-gilir ya kan, kenapa yang ini gak,” ujarnya.

Advertising
Advertising

David menyayangkan sikap Suswono yang menganalogikan Nabi Muhammad dalam guyonannya. Ia mengatakan mantan Menteri Pertanian itu perlu dihukum atas perbuatannya. “Kita sakit hati di situ, makanya kalau saya bilang nih, kita harus penjarakan Pak Suswono,” tuturnya.

Berdasarkan pantauan Tempo, aksi demonstrasi yang dikepalai oleh David itu diikuti sekitar 10 orang yang terdiri dari sembilan laki-laki dan seorang perempuan. Peserta demo yang disebut sebagai Laskar Suku Betawi itu berdiri di area trotoar di depan gedung Bawaslu sambil memegang sebuah spanduk yang memuat foto Suswono seolah memegang jeruji besi penjara dan tulisan “411 Penjarakan! Suswono Si Penista”.

David mengatakan, apabila laporannya tidak bisa ditindaklanjuti Bawaslu Jakarta, ia akan mengundang massa lebih banyak untuk menggelar demo di depan gedung lembaga penyelenggara pemilu itu. “Mungkin bisa aja kalau laporan kita gak diterima, bisa aja kita bawa massa lebih banyak,” ujarnya.

Bawaslu telah memanggil David selaku pelapor untuk memperbaiki dan melengkapi dokumen laporan dengan laporan bernomor 012/PL/PG/Prov/12.00/X/2024 pada Jumat, 1 November 2024. Besok, Selasa, 5 November 2024, Bawaslu Jakarta akan mengumumkan status laporan tersebut untuk ditindaklanjuti atau tidak. Jika laporan dugaan penistaan agama itu disetujui, Bawaslu Jakarta akan menggelar rapat pleno maksimal lima hari semenjak penetapan status tersebut.

Laporan itu kemudian akan dikaji oleh jajaran anggota Bawaslu Jakarta dan Sentra Gakkumdu. Usai menggelar pleno, Bawaslu Jakarta baru akan memanggil Suswono sebagai terlapor.

Laporan dugaan penistaan dilayangkan David karena dirinya menilai Suswono menyinggung Nabi Muhammad SAW dan istrinya, Khadijah dengan guyonan pengangguran dan janda kaya saat menghadiri kegiatan ormas Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 26 Oktober 2024.

Saat itu, Suswono menceritakan program Kartu Anak Yatim. Namun, para orang tua tunggal, terutama dari kalangan ibu-ibu mempertanyakan program kesejahteraan serupa. "Kemarin ada yang nyeletuk, 'Pak ada Kartu Janda, nggak?'," kata Suswono.

Suswono pun menyampaikan program kesejahteraan sosial yang diusung oleh paslon RIDO akan menyentuh semua kalangan, termasuk para janda yang miskin. Lalu direspons, bagaimana dengan janda kaya. Suswono pun menyebut agar janda kaya menikahi pemuda menganggur.

Ia mencontohkan kisah Nabi Muhammad yang menikah dengan Siti Khadijah. "Setuju ya? Coba ingat Khadijah. Tahu Khadijah? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya Nabi (Muhammad) waktu itu belum jadi Nabi, masih 25 tahun. Pemuda kan? Nah, itu contoh (janda) kaya begitu," ujar Suswono.

Berita terkait

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

2 jam lalu

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin menuturkan Ridwan Kamil adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

2 jam lalu

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

Ketua FPI menyinggung peristiwa KM 50 di era Presiden Jokowi saat menggelar aksi 411 di Jakarta kemarin. Berikut kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Aksi 411 Singgung Soal Peristiwa KM 50, Ketua FPI sebut Pelanggaran HAM di Era Jokowi

3 jam lalu

Aksi 411 Singgung Soal Peristiwa KM 50, Ketua FPI sebut Pelanggaran HAM di Era Jokowi

Ketua FPI Muhammad bin Husein Alatas menyinggung soal peristiwa KM 50 di era Presiden Jokowi saat menggelar aksi 411 di Jakarta kemarin.

Baca Selengkapnya

PBNU Sarankan GP Ansor Urungkan Niat Laporkan Suswono ke Polisi

7 jam lalu

PBNU Sarankan GP Ansor Urungkan Niat Laporkan Suswono ke Polisi

Menurut Ketua PBNU, permintaan maaf dari Suswono cukup menyelesaikan permasalahan atas pernyataan janda kaya yang dinilai merendahkan agama Islam.

Baca Selengkapnya

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

14 jam lalu

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

Aksi 411 yang diinisiasi FPI mengklaim tuntutan mereka telah diterima oleh Kementerian Sekretariat Negara.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum Sebut Guyonan Suswono soal Janda Kaya Bukan Sesuatu yang Berlebihan

17 jam lalu

Tim Hukum Sebut Guyonan Suswono soal Janda Kaya Bukan Sesuatu yang Berlebihan

Tim hukum pasangan Ridwan Kamil-Suswono sebut guyonan Suswono soal janda kaya, bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Profil FPI Inisiasi Aksi 411 Tuntut Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa, Apa Beda dengan FPI Sebelumnya?

18 jam lalu

Profil FPI Inisiasi Aksi 411 Tuntut Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa, Apa Beda dengan FPI Sebelumnya?

Front Persaudaraan Islam (FPI) dan ormas Islam lainnya menggelar aksi reuni 411 di Istana Merdeka. Apa bedanya dengan Front Pembela Islam dahulu?

Baca Selengkapnya

Alasan Ridwan Kamil-Suswono akan Integrasikan Pendidikan Berbasis Budaya ke Kurikulum Sekolah

18 jam lalu

Alasan Ridwan Kamil-Suswono akan Integrasikan Pendidikan Berbasis Budaya ke Kurikulum Sekolah

Suswono menuturkan generasi muda Jakarta harus memiliki wawasan global tanpa melupakan identitas budayanya.

Baca Selengkapnya

Alasan FPI Tuntut Adili Jokowi, Tangkap Pemilik Akun Fufufafa, dan Penjarakan Suswono dalam Aksi Reuni 411

18 jam lalu

Alasan FPI Tuntut Adili Jokowi, Tangkap Pemilik Akun Fufufafa, dan Penjarakan Suswono dalam Aksi Reuni 411

Dalam aksi reuni 411, FPI lakukan beberapa tuntutan antara lain adili Jokowi, tangkap pemilik akun Fufufafa, dan Penjarakan Suswono. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Tim Hukum Respons Kemungkinan Suswono Hadir di Bawaslu soal Guyonan Janda Kaya

18 jam lalu

Tim Hukum Respons Kemungkinan Suswono Hadir di Bawaslu soal Guyonan Janda Kaya

Tim hukum Ridwan Kamil-Suswono (Rido), buka suara soal rencana kehadiran Suswono ke Bawaslu DKI, soal pelaporan guyonan janda kaya.

Baca Selengkapnya