Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Ambil Jatah Menteri di Kabinet Prabowo
Reporter
Tempo.co
Editor
Sapto Yunus
Senin, 21 Oktober 2024 20:24 WIB
Adapun Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Saan Mustopa menegaskan kembali partainya mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. “Nasdem ada di barisannya Pak Prabowo dan Nasdem berkomitmen mendukung sepenuhnya pemerintahan Prabowo,” kata Saan ditemui sebelum acara pelantikan Prabowo-Gibran di kompleks parlemen pada Ahad.
Dia menegaskan partainya akan mendukung apa pun kebijakan, program, dan keputusan pemerintahan Prabowo-Gibran, sekalipun partainya tidak mengirimkan kadernya dalam kabinet Prabowo.
“Nasdem tidak mengirim menterinya, tapi Nasdem sepenuhnya akan mendukung semua kebijakan program dan keputusan-keputusan Pak Prabowo," ucapnya.
Dia berharap pelantikan presiden dan wakil presiden mampu membangun optimisme kolektif rakyat Indonesia tentang masa depan Indonesia pada lima tahun ke depan.
Di tempat terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem Sugeng Suparwoto menuturkan dukungan yang diberikan partainya pada pemerintahan mendatang tidak setengah hati, sekalipun partainya tidak masuk dalam kabinet.
“Bukan berarti koalisi setengah hati. Ini koalisi yang betul-betul sepenuh hati,” ucapnya di kompleks parlemen pada Ahad.
Dia beralasan Nasdem tidak mengirimkan kadernya dalam penyusunan kabinet karena partainya merasa tidak mempunyai hak moral, karena saat pemilihan presiden atau Pilpres 2024 bukan bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), yaitu gabungan partai pendukung Prabowo-Gibran.
“Nasdem tidak punya hak moral untuk berkeinginan untuk mengambil jatah menteri. Menteri atau pembantu presiden adalah sepenuhnya hak prerogatif presiden,” tuturnya.
Sugeng menyebutkan partainya akan berfokus mendukung pemerintahan mendatang melalui kerja-kerja legislasi oleh para anggota Fraksi Nasdem di parlemen.
NANDITO PUTRA | ANTARA
Pilihan editor: Kondisi Ekonomi Indonesia Tak Baik-baik Saja, Ini Doa Pramono Anung untuk Prabowo-Gibran