Presiden: UUD bukan Kitab Suci, tapi Jangan Sering Diubah

Reporter

Editor

Selasa, 18 Agustus 2009 14:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan bahwa perubahan konstitusi harus dilakukan dengan cermat. Setidaknya ada lima hal yang harus diperhatikan masyarakat yang ingin kembali mengamendemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

"Saya ingin ingatkan untuk dipahami bersama bahwa konstitusi itu bersifat umum tapi utuh," kata Presiden Yudhoyono saat memberikan sambutan pada peringatan hari konstitusi ke 1 dan HUT MPR ke 64 di Gedung Nusantara V, Selasa, (18/8).

Menurutnya, UUD memang tidak mengatur segala sesuatunya secara rinci. Hal itu akan diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan pemerintah. "Tidak mungkin semuanya dituangkan dalam UUD," katanya. Akan tetapi, ia menegaskan, tidak perlu setiap saat melakukan perubahan.

Kedua, kata Yudhoyono, konstitusi haruslah tegas dan jelas. Tidak boleh ada pasal-pasal yang bisa ditafsirkan secara beragam. "Konstitusi akan lemah jika bisa ditafsirkan dalam ruang yang sangat luas," katanya.

Ketiga, Yudhoyono mengingatkan pentingnya check and balances. Konstitusi, kata dia, harus menjaga agar tak boleh ada kekuasaan absolut yang tidak di cek oleh kekuasaan yang lain. "Keempat, harus jelas hubungan negara dan rakyat, tidak boleh negara terlalu kuat sehingga rakyat tak punya ruang, tak boleh juga negara lemah sehingga tidak bisa menjalankan tugas dan kewajibanya. Harus pas," kataya.

Kelima, kata Presiden, konstitusi haruslah adaptif terhadap perkembangan zaman. Konstitusi bukanlah kitab suci agama yang tak bisa berubah. Namun, kata dia, tentulah tak baik bila konstitusi harus sering berubah. "Konstitusi harus memiliki jangka waktu yang lama dan tak perlu diubah setiap sahat," katanya.

Dalam sejarah bangsa ini telah terjadi 4 kali perubahan (amandemen) terhadap konstitusi. Hal itu, menurut presiden harus diletakan dalam upaya untuk mencari bentuk demokrasi yang cocok dan mencari kostitusi yang paling sesuai dengan kondisi negeri ini.

Hadir dalam kesempatan tersebut jajaran pimpinan MPR, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan sejumlah anggota kabinet serta tamu undangan dari negara sahabat.

GUNANTO E S

Berita terkait

Isu Penghapusan Jabatan Gubernur, Ketua Komisi II DPR Pertanyakan Urgensinya

6 Februari 2023

Isu Penghapusan Jabatan Gubernur, Ketua Komisi II DPR Pertanyakan Urgensinya

Ketua Umum Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia, kritisi wacana penghapusan jabatan Gubernur, menurutnya wacana itu harus menimbang dua hal, yakni urgensinya dan fungsionalnya

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Meloloskan Amendemen Konstitusi untuk Memangkas Kekuasaan Presiden

22 Oktober 2022

Sri Lanka Meloloskan Amendemen Konstitusi untuk Memangkas Kekuasaan Presiden

Perwakilan masyarakat sipil Sri Lanka menilai amendemen hanya mengutak-atik kekuasaan presiden dan tidak menerapkan perubahan signifikan.

Baca Selengkapnya

Referendum Tunisia Setujui Konstitusi Baru, Presiden Lebih Berkuasa

17 Agustus 2022

Referendum Tunisia Setujui Konstitusi Baru, Presiden Lebih Berkuasa

Konstitusi baru Tunisia memberi presiden kekuasaan jauh lebih besar, sementara oposisi menilai referendum tidak sah.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo Sebut Konstitusi Seharusnya Diamandemen Oleh Setiap Generasi

22 Mei 2022

Bambang Soesatyo Sebut Konstitusi Seharusnya Diamandemen Oleh Setiap Generasi

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo tetap menilai konsitusi perlu diamandemen untuk menjawab tantangan zaman.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua MPR Yakin Konstitusi Batal Diamandemen

15 April 2022

Wakil Ketua MPR Yakin Konstitusi Batal Diamandemen

BP MPR menyepakati untuk menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara melalui undang-undang, bukan amandemen UUD.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Konstitusi Spirit Gapai Tujuan Negara

28 Oktober 2021

Bamsoet: Konstitusi Spirit Gapai Tujuan Negara

Konstitusi harus dipahami sebagai ikhtiar dalam mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan ekonomi yang berkeadilan.

Baca Selengkapnya

Begini Penilaian Rocky Gerung terhadap Rencana Amandemen UUD 1945

15 September 2021

Begini Penilaian Rocky Gerung terhadap Rencana Amandemen UUD 1945

Dari segi asas-asas bernegara, Rocky Gerung memandang sudah terjadi cacat logika karena MPR sibuk sendiri membuat proposal amandemen UUD 1945.

Baca Selengkapnya

Pakar UGM Khawatir Amandemen UUD 1945 Jadi Pintu Masuk Masa Jabatan 3 Periode

15 September 2021

Pakar UGM Khawatir Amandemen UUD 1945 Jadi Pintu Masuk Masa Jabatan 3 Periode

Zainal mengungkapkan ada sejumlah kemungkinan dari adanya amandemen UUD 1945. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Sulit Terjadi

14 September 2021

Bamsoet: Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Sulit Terjadi

Rencana MPR RI melakukan amandemen terbatas hanya untuk menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN), bukan yang lain.

Baca Selengkapnya

Sejarah Perubahan UUD di Indonesia Sejak Proklamasi Hingga Reformasi

30 Agustus 2021

Sejarah Perubahan UUD di Indonesia Sejak Proklamasi Hingga Reformasi

Indonesia pernah mempunyai dua UUD yang berbeda dengan UUD 1945 yang diberlakukan sehari setelah proklamasi kemerdekaan.

Baca Selengkapnya