Rencana Ma'ruf Amin setelah Purnatugas sebagai Wapres: Urus Pesantren dan Bangun PKB
Reporter
Antara
Editor
Sapto Yunus
Kamis, 17 Oktober 2024 09:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kiai Haji Ma'ruf Amin mengatakan akan kembali mengurus pesantren dan membangun Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB usai purnatugas sebagai Wakil Presiden RI. Masa jabatan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin akan berakhir pada 20 Oktober mendatang, bertepatan dengan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Saya pertama akan kembali ke habitat saya, pesantren,” kata Ma'ruf dalam keterangan pers setelah menghadiri sidang promosi doktor Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Rabu, 16 Oktober 2024.
Ma'ruf yang juga Ketua Dewan Syuro PKB itu menuturkan akan berfokus membangun partai tersebut ke depan. “Yang kedua, ada tugas baru saya, saya Ketua Dewan Syuro PKB. Jadi saya bagaimana membangun partai PKB ke depan,” ucapnya.
Sebelumnya, Ma'ruf menegaskan tetap akan mengabdi dan memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara meski nanti tidak lagi menjadi sebagai Wapres RI.
“Saya ini tinggal menghitung hari wabillahi taufik wal hidayah sebagai wakil presiden, tetapi pengabdian tidak boleh berhenti, pengabdian harus berlanjut, pokoknya tanpa henti,” kata dia dalam sambutannya pada peletakan batu pertama pembangunan masjid dan pondok pesantren di Rawagede, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jabar, Ahad, 13 Oktober 2024.
Pengabdian itu diwujudkan dengan membangun pesantren di daerah tersebut yang dinamakan Pondok Pesantren Darul Amin. “Kebetulan saya concern di pendidikan, di kepesantrenan, selain saya juga punya pesantren di Banten. Di sini juga saya akan bangun pesantren dan hari ini juga diletakkan bantuan penuh masjid dari Pak Chairul Tanjung (Chairman CT Corp),” tutur Ma’ruf.
Wapres pun sempat memikirkan apa nama yang cocok untuk masjid tersebut. Dia akhirnya memberikan nama Mambaul Khair.
“Nama pesantrennya Darul Amin, nah masjidnya tadi saya pikir-pikir namanya apa ya, Pak Chairul namanya Pak Chairul Tanjung, punya kakak namanya Chairil, punya adik namanya Chairal. Oleh karena itu, saya namakan Mambaul Khair ya, Mambaul Khair itu artinya sumber kebaikan, Khair itu kebaikan jadi Mambaul Khair di dalam Pesantren Darul Amin," kata dia.
Ma’ruf mengharapkan agar pemerintahan yang baru dapat melanjutkan program-program pembangunan yang telah dijalankan oleh pemerintah saat ini. Tujuannya, kata dia, agar manfaat dari program-program tersebut dapat dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat.
“Itu kan sudah ada tongkat-tongkat yang sudah dibangun, ya ekonominya, infrastrukturnya, sumber daya manusianya,” ujarnya.
Selanjutnya, harapan Ma’ruf Amin terhadap pelantikan Prabowo-Gibran...
<!--more-->
Sebelumnya, pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menyambangi kediaman resmi Wapres Ma'ruf Amin di Jakarta pada Senin, 14 Oktober 2024, untuk menyerahkan undangan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta mulai pukul 10.00 WIB.
“Alhamdulillah sore hari ini kami bisa diterima oleh Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin dan kami bersyukur beliau menerima kami dengan penuh kehangatan, penuh keakraban, dan penuh kekeluargaan,” kata Ketua MPR Ahmad Muzani memberikan keterangan pers setelah bertemu Wapres.
Muzani mengatakan dia bersama pimpinan MPR lainnya memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada Wapres setelah dilantik pada 3 Oktober 2024 sebagai pimpinan MPR periode 2024-2029. “Beliau (Ma’ruf) menyambut perkenalan itu dengan hangat dengan kegembiraan,” ujar dia.
Setelah perkenalan, Muzani kemudian menyerahkan undangan pelantikan Prabowo-Gibran kepada Ma’ruf.
“Kami mengundang beliau untuk hadir dalam acara itu dan kami menyerahkan undangan untuk beliau hadir. Beliau menerima undangan itu dengan senang hati dan beliau berharap acara itu bisa berlangsung lancar, baik, hikmat, dan berjalan dengan lancar,” kata Muzani.
Wapres, kata dia, juga mengharapkan seluruh bangsa Indonesia dapat menyaksikan prosesi pelantikan presiden dan wakil presiden sebagai bagian dari proses demokrasi yang dapat berjalan dengan baik.
“Apalagi akan disaksikan puluhan kepala negara, kepala pemerintahan baik ASEAN ataupun negara-negara tetangga lainnya yang akan menjadi contoh bagi prosesi dan suksesi kepala pemerintahan dari negara demokrasi seperti Indonesia dan beliau insyaallah akan hadir untuk memenuhi undangan MPR,” ucap Muzani.
Pilihan editor: Ragam Tanggapan Calon Menteri Prabowo terhadap Pembekalan di Hambalang