Peringatan HUT RI, Sultan Pilih Tirakatan

Reporter

Editor

Senin, 17 Agustus 2009 08:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Saat banyak pejabat sibuk menggelar pesta Hari Ulang Tahun Kemerdekaan 17 Agustus, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X memilih melakukan tirakatan. Malam tirakatan itu digelar pada 16 Agustus 2009.

Menurut Sultan, dalam budaya Jawa, "tirakatan ibarat menunaikan tugas dan fungsi sosial," katanya Minggu malam.

Sultan mengatakan, masyarakat Indonesia secara umum masih belum bisa menghargai kemerdekaan bangsa ini. "Setelah 64 tahun merdeka, kita berhak bertanya, buat apa kemerdekaan itu, jika bangsa ini masih terancam perseteruan, konflik, dan krisis kepercayaan," katanya seperti dikutip Antara. Padahal, menurut dia, telah banyak korban nyawa dan benda yang tidak terhitung jumlahnya untuk mencapai kemerdekaan RI

Menurut dia pada malam tirakatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-64 Republik Indonesia (RI), semua itu sesungguhnya merupakan sebuah upaya mengakrabi lingkungan yang selalu berubah.

Malam tirakatan untuk mengenang dan memperingati makna kemerdekaan RI itu dihadiri jajaran Muspida DI Yogyakarta dan Pemprov DIY, serta Ketua DPRD DIY Akhmad Djuwarto.

Di acara tirakatan Sultan juga menganjurkan warganya melakukan jasa pahlawan dan napak tilas sejarah yang ditinggalkannya.

BS

Berita terkait

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2022

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

Belajar sejarah tak melulu dari buku melainkan juga bisa lewat menonton film. Simak ulasannya di sini.

Baca Selengkapnya

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

5 Juni 2022

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

Menyosialisasikan perjuangan Ratu Kalinyamat lewat pagelaran seni-seni tradisional yang digemari masyarakat, harus terus ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2021

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

Laksamana Maeda dianggap pengkhianat karena mendukung kemerdekaan Indonesia. Bagaimana nasibnya?

Baca Selengkapnya

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

16 Agustus 2021

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

BM Diah mengatakan naskah asli teks proklamasi dibuang ke tempat sampah begitu saja usai diketik oleh Sayuti Melik.

Baca Selengkapnya

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

16 Agustus 2021

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

Ulama Muhammadiyah di Yogyakarta membentuk satuan Askar Perang Sabil (APS) untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

14 Agustus 2021

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

AR Baswedan merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

5 Agustus 2021

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

Sukarni bersama tokoh pemuda lainnya menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok jelang kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

17 Agustus 2017

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

Dua bulan setelah Proklamasi 1945, Kepala Kepolisian Negara Raden Said Soekanto memberi tugas kepada pemuda-pemuda menyebarkan berita proklamasi.

Baca Selengkapnya

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

16 Agustus 2017

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

Amir Hamzah mempromosikan pentingnya kemerdekaan hingga ke dusun. Dibunuh karena dianggap pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

31 Juli 2017

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

Inilah catatan harian kita seputar Proklamasi 17 Agustus 1945. Ada kisah yang Anda belum tahu?

Baca Selengkapnya