Program Kampus Merdeka Disebut Mempengaruhi Peningkatan Kualitas Demokrasi

Kamis, 10 Oktober 2024 22:35 WIB

Program Kampus Merdeka. Dok: Kemendikbud

TEMPO.CO, Jakarta -- Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Padjadjaran Susi Dwi Harijanti mengatakan, kampus saat ini disibukkan dengan kurikulum Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kebijakan itu membuat semua program studi memangkas 20 satuan kredit semester atau SKS (jam kuliah) untuk MBKM.

"Padahal, jam kuliah itu bisa dimanfaatkan untuk memberikan pemahaman lebih baik soal demokrasi. Hal itu juga penting untuk pemahaman prinsip negara demokrasi,” kata Susi dalam Indonesia Integrity Forum 2024 yang diadakan Transparency International Indonesia di Jakarta, Kamis 10 Oktober 2024.

Dia menjelaskan, mahasiswa merupakan kaum intelektual yang bisa diandalkan dalam meningkatkan kualitas demokrasi. Mahasiswa mendapatkan pendidikan di bangku kuliah dengan tujuan memunculkan pemikiran dan sikap kritis terhadap suatu masalah.

Menurut Susi, pembangunan demokrasi memerlukan warga yang kompeten dan terdidik. Kaum intelektual merupakan kalangan yang bisa diandalkan. Kaum intelektual itu ada biasanya berada di kampus-kampus. Dalam membentuk kaum intelektual itu, bisa juga melalui sekolah aktivis. Kaum intelektual bisa turun ke masyarakat untuk memberikan pengajaran. Namun, pendidikan kaum intelektual itu dihambat dengan adanya program MBKM.

Pada kesempatan sama, Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan, masyarakat Indonesia terlalu menerima dan tidak kritis terhadap kebijakan pemerintah. Padahal, Burhanuddin mengatakan, banyak peyanan publik dan kebijakan pemerintah yang kurang tepat.

Advertising
Advertising

Pandangan itu melihat hasil survei World Happiness Report 2024 yang menempatkan Indonesia sebagai urutan kedua negara paling Bahagia di dunia. “Masyarakat terlalu menerima. Terlalu pasrah, gagal mengaitkan apa yang mereka alami dengan pelayanan publik,” ujar Burhanuddin.

Dia menilai, pandangan itu tidak bisa dilepaskan dari tingkat pendidikan masyarakat. Data terbaru menunjukkan sebanyak 57 persen masyarakat hanya lulus sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), bahkan tidak bersekolah. Dengan tingkat pendidikan itu, menurut Burhanuddin, pandangan demokrasi masyarakat berbeda dengan pengertian demokrasi masyarakat sipil.

Masyarakat melihat demokrasi dari sudut pandang ekonomi. Sepanjang menghasilkan ekonomi baik, maka demokrasi dianggap baik. Ukuran ekonomi itu pun hanya sebatas ada atau tidaknya inflasi. “Buat masyararakat kita kalau inflasi rendah, mereka beranggapan bahagia,” ujar Burhanuddin.

Dalam kesempatan yang sama, mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud Md mengatakan, survei kepuasaan rakyat atas demokrasi tidak bisa dijadikan ukuran untuk memperbaiki kualitas demokrasi. Menurut Mahfud, rakyat tidak memahami substansi demokrasi. Mereka hanya memahami demokrasi prosedural. Hal ini karena pengaruh dari tingkat pendidikannya.

"Kalau mau memperbaiki demokrasi, tidak bisa berpedoman pada survei. Jika melalui survei, kalau ada pemimpin baru, pasti masyarakat akan suka lagi. Rakyat tak mengerti substansi demokrasi," kata Mahfud. Survei tak bisa menjadi rujukan karena selama ini rakyat memandang demokrasi baik-baik saja. Padahal, rakyat tidak tahu bahwa keadaan itu sebetulnya tidak baik dari sudut pandang demokrasi. "Karena itu rakyat harus dididik," kata Mahfud.

Dia lebih setuju perbaikan demokrasi dilakukan pada tingkat elite dan kamu terdidik. Namun, masalahnya DPR disebut sebagai pihak yang merusak demokrasi. Mereka juga disebut tidak akan mau memperbaiki demokrasi. "Mereka yang buat rusak,lalu mana bisa," kata Mahfud.

Pilihan Editor:

APBN 2025 Menampung Program Unggulan Pemerintahan Baru

Berita terkait

Ada Puisi Mandarin Tentang Kehidupan di Buku Catatan Mahasiswi Lompat dari Gedung Kampus

3 hari lalu

Ada Puisi Mandarin Tentang Kehidupan di Buku Catatan Mahasiswi Lompat dari Gedung Kampus

Polisi menemukan sajak berbahasa mandarin di buku catatan mahasiswi yang melompat dari gedung kampus.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Indonesia Telah Lakukan Transformasi Besar dalam Sistem Pendidikan

8 hari lalu

Nadiem Makarim: Indonesia Telah Lakukan Transformasi Besar dalam Sistem Pendidikan

Nadiem Makarim, menyatakan bahwa transformasi pendidikan dalam payung "Merdeka Belajar" telah menjadi kunci meningkatnya kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

8 hari lalu

UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

Transformasi pendidikan berbasis teknologi dalam program Merdeka Belajar diapresiasi oleh delegasi UNICEF dan UNESCO dalam acara Gateways Study Visit.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UKP Surabaya Terjatuh dari Lantai 12 Gedung Kampusnya, Polisi Masih Cari Penyebabnya

9 hari lalu

Mahasiswa UKP Surabaya Terjatuh dari Lantai 12 Gedung Kampusnya, Polisi Masih Cari Penyebabnya

Seorang mahasiswa UKP Surabaya diduga terjatuh dari lantai 12 gedung kampusnya. Polisi masih menelusuri kronologi lengkap dan motif kejadi.

Baca Selengkapnya

Cerita Kurikulum Merdeka: Bu Susi dan Petani Cilik Kebun Salak

16 hari lalu

Cerita Kurikulum Merdeka: Bu Susi dan Petani Cilik Kebun Salak

Salah satu guru di sana, Tri Susilowati atau yang akrab disapa Susi, menerapkan sistem belajar yang menyenangkan dengan Kurikulum Merdeka.

Baca Selengkapnya

4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

21 hari lalu

4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

Berikut beberapa kota di Indonesia yang masuk ke dalam daftar QS Best Student Cities 2025 sebagai kota terbaik untuk kuliah.

Baca Selengkapnya

Menjelang Transisi Pemerintahan, Nadiem Makarim Disebut Tak Ingin Lanjut sebagai Menteri

21 hari lalu

Menjelang Transisi Pemerintahan, Nadiem Makarim Disebut Tak Ingin Lanjut sebagai Menteri

Anak buah Nadiem Makarim menyebut sang menteri kemungkinan tak akan melanjutkan kariernya di pemerintahan Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Harap Program Merdeka Belajar Dilanjutkan di Pemerintahan Prabowo

21 hari lalu

Kemendikbudristek Harap Program Merdeka Belajar Dilanjutkan di Pemerintahan Prabowo

Permintaan melanjuti program Merdeka Belajar ini juga sempat diutarakan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kalangan Ingatkan KPU soal Aturan Kampanye Calon Kepala Daerah di Kampus

23 hari lalu

Sejumlah Kalangan Ingatkan KPU soal Aturan Kampanye Calon Kepala Daerah di Kampus

MK telah mengabulkan permohonan mengenai kampanye calon kepala daerah di kampus. Sejumlah kalangan mengingatkan KPU soal aturannya.

Baca Selengkapnya

Eks Komisioner KPU Wanti-wanti Kampanye di Kampus Tak Bahas soal Akademik Saja

24 hari lalu

Eks Komisioner KPU Wanti-wanti Kampanye di Kampus Tak Bahas soal Akademik Saja

Ilham berharap kampanye di kampus itu bisa diikuti oleh semua kalangan masyarakat secara luas.

Baca Selengkapnya