Kurawal Foundation Tegak Lurus Menolak Jokowisme, Soroti Pola Kriminalisasi dan Represif Rezim Jokowi

Kamis, 10 Oktober 2024 16:23 WIB

Presiden Joko Widodo. Tempo/Ijar Karim

TEMPO.CO, Jakarta - Relawan Alap-Alap Jokowi yang mengusung Jokowisme, merupakan pihak yang memasang baliho Hokowi Guru Bangsa di Colomadu, Surakarta. Kurawal Foundation dalam Laporan Tahun 2023 Tegak Lurus Menolak “Jokowisme”, menyebutkan di balik topeng populisme, rezim Jokowi adalah kekuasaan yang sangat anti-kritik.

Rezim Jokowi ini disebut meredam kebebasan berekspresi menggunakan polisi dan tentara, sedangkan di ruang siber, represi digital terjadi untuk mengebiri kebebasan berpendapat warga.

Bahkan, kekerasan ini mengirim beragam individu sipil ke pengadilan dan penjara. Mereka adalah warga negara pembayar pajak yang berbeda pendapat dengan rezim dan menyuarakan perlawanannya secara terbuka. Hukum dalam Jokowisme adalah alat kekuasaan dan bukan lagi perangkat mewujudkan keadilan.

Nama-nama seperti Budi Pego, Haris Azhar, Fatia Maulidiyanti, Syahganda Nainggolan, dan Victor Yeimo adalah bagian kecil dari daftar panjang korban kriminalisasi karena vokal berpendapat. Namun, represi paling banyak dialami warga adalah ketika mempertahankan hak atas sumber daya perikehidupannya, termasuk tanah.

Represi terkait dengan konflik agraria terjadi di Pakel, Banyuwangi yang membuat tiga petani dipenjara 5,5 tahun. Dalam pusaran konflik tersebut, seorang petani lain ditangkap dengan cara diculik oleh polisi dari kediamannya pada malam hari dan ditutupi informasi keberadaannya. Sementara itu, di Seruyan, Kalimantan Tengah, seorang petani berusia 35 tahun ditembak mati dalam demonstrasi rakyat menentang perusahaan perkebunan sawit. Petani tersebut mengalami luka tembus dada sampai punggung yang dilakukan oleh polisi Brimob. Namun, polisi tersebut hanya divonis 10 bulan penjara.

Advertising
Advertising

Selain itu, di Rempang, Kepulauan Riau, pemerintah mengerahkan lebih dari 1.000 polisi dan tentara untuk menyergap, memukul, mengepung, dan membubarkan protes rakyat pada siang 7 September 2023. Represi ini menyebabkan belasan orang terluka dan belasan siswa sesak napas keracunan gas air mata. Represi ini terjadi buntut dari aksi koersi negara yang hendak mengukur dan memasang patok investasi “proyek strategis nasional (PSN)” seluas 46 persen dari total luas lahan pulau. Sekitar 2.400 keluarga dari belasan kampung tua dan dua kelurahan terancam dipaksa pindah serta 34 warga dijadikan tersangka yang divonis 3-8 bulan penjara.

Rezim Jokowi yang mementingkan infrastruktur ini membutuhkan lahan sangat luas. Akibatnya, banyak kasus perampasan lahan masyarakat yang diklaim menjadi milik negara. Selama 10 tahun terakhir pemerintahan Jokowi, ekstraktivisme agraria tidak cuma meluas di perkebunan skala besar dan pertambangan, tetapi juga PSN infrastruktur, properti, food estate, proyek pariwisata premium, dan pusat kawasan industri baru.

Kondisi tersebut mengawetkan konflik tenurial disertai kekerasan yang merebak dengan jumlah PSN pada masa pemerintahan Jokowi ada lebih dari 200 proyek. Kehancuran ekologis pun terjadi di pusat-pusat rezim ekstraktif baru nikel sebanyak 373 konsesi tambang per 2023.

Kriminalisasi ini sudah lazim dipenuhi cerita gelombang penggusuran, pemaksaan relokasi, marginalisasi perempuan, meledaknya kekerasan, dan kerusakan ekologis yang tidak bisa dipulihkan. Berdasarkan catatan Konsorsium Pembaruan Agraria, sedikitnya 2.710 letusan konflik agraria dan 2.442 rakyat ditangkap serta dikriminalisasi karena mempertahankan hak tanah selama pemerintahan Jokowi.

Dengan demikian, saat Kurawal Foundation membuka inisiatif Dana Cepat Tanggap Darurat (DCTD) pada 2023, kasus-kasus konflik agraria, lingkungan, dan sumber daya alam menjadi paling banyak diakses untuk penanganan persidangan yang bias (unfair trial). Embrio inisiatif ini sebenarnya telah dirintis sejak 2019 untuk kasus-kasus sensitif dengan muatan politis yang tinggi. Namun, menguatnya represi rezim Jokowi dengan ideologi Jokowisme membuat Kurawal mempertimbangkan memperluas cakupan skema sehingga menjangkau lebih banyak penerima manfaat.

RACHEL FARAHDIBA R I KURAWAL FOUNDATION

Pilihan Editor: Kurawal Foundation Kupas Strategi Utama Politik Jokowi dalam Jokowisme, Populisme dan Infrastrukturalis

Berita terkait

Terkini: Prabowo Pegang Data Perusahaan Nakal yang Bikin Penerimaan Negara Bocor, Sri Mulyani Diajak Basuki Hadimuljono Duet

1 jam lalu

Terkini: Prabowo Pegang Data Perusahaan Nakal yang Bikin Penerimaan Negara Bocor, Sri Mulyani Diajak Basuki Hadimuljono Duet

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut memegang data ratusan perusahaan nakal yang membuat penerimaan negara mengalami kebocoran hingga Rp 300 T.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pertama Kali ke IKN Pakai Pesawat Boeing Kepresidenan Besok

2 jam lalu

Jokowi Pertama Kali ke IKN Pakai Pesawat Boeing Kepresidenan Besok

Untuk pertama kali Jokowi akan bertolak langsung ke IKN menggunakan Pesawat Boeing Kepresidenan besok.

Baca Selengkapnya

Kesan Pegawai dan Staf Istana Saat Pamitan dengan Jokowi sebelum Pergantian Presiden

3 jam lalu

Kesan Pegawai dan Staf Istana Saat Pamitan dengan Jokowi sebelum Pergantian Presiden

Jokowi dan Iriana berbagi momen foto bersama menjelang lengser sepuluh hari lagi. Bagiamana kesan-kesan orang Istana?

Baca Selengkapnya

Seputar Istana Batu Tulis, Salah Satu Rencana Lokasi Pertemuan Megawati-Prabowo

3 jam lalu

Seputar Istana Batu Tulis, Salah Satu Rencana Lokasi Pertemuan Megawati-Prabowo

Sekjen PDIP memberikan sinyal soal rencana lokasi pertemuan Megawati dengan Prabowo. Salah satunya di Istana Batu Tulis, Bogor.

Baca Selengkapnya

Menjelang Purna Tugas, Sri Mulyani Diajak Basuki Hadimuljono Duet Bawakan Lagu 'Menghitung Hari'

4 jam lalu

Menjelang Purna Tugas, Sri Mulyani Diajak Basuki Hadimuljono Duet Bawakan Lagu 'Menghitung Hari'

Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono, dua menteri Kabinet Presiden Jokowi, berduet menyanyikan lagu 'Menghitung Hari' menjelang purna tugas

Baca Selengkapnya

Berpeluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran: Heru Budi Bilang Insyaallah, Pratikno Deg-degan

4 jam lalu

Berpeluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran: Heru Budi Bilang Insyaallah, Pratikno Deg-degan

Nama Pratikno dan Heru Budi disebut-sebut berpeluang masuk di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Janji Naikkan Tukin Pegawai Kementerian ESDM, Bahlil: Jangan Ada Gerakan Tambahan

4 jam lalu

Janji Naikkan Tukin Pegawai Kementerian ESDM, Bahlil: Jangan Ada Gerakan Tambahan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan pemerintah belum sepenuhnya fokus pada kesejahteraan pegawai Kementerian ESDM. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk meningkatkan tunjangan kinerja (tukin) demi kesejahteraan para pegawai.

Baca Selengkapnya

Kesan Mensesneg dan Stafsus terhadap Presiden Jokowi

5 jam lalu

Kesan Mensesneg dan Stafsus terhadap Presiden Jokowi

Menjelang Presiden Jokowi lengser pada 20 Oktober 2024, Mensesneg Pratikno dan Stafsus Angkie Yudistia menyampaikan kesan-kesannya.

Baca Selengkapnya

Soal Jokowi Kemungkinan Tidak Hadiri Pelantikan Presiden, Istana Meluruskan

5 jam lalu

Soal Jokowi Kemungkinan Tidak Hadiri Pelantikan Presiden, Istana Meluruskan

Jokowi kemungkinan tak akan hadir di Gedung DPR dalam pelantikan presiden terpilih karena pulang ke Solo. Belakangan istana meluruskan pernyataannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Peresmian Dua KEK Baru dengan Target Investasi Rp 25,7 Triliun di Batam dan BSD

5 jam lalu

Jokowi Teken Peresmian Dua KEK Baru dengan Target Investasi Rp 25,7 Triliun di Batam dan BSD

Jokowi telah resmi menandatangani dua KEK baru di bidang edukasi, teknologi, kesehatan, dan pariwisata di BSD dan Batam.

Baca Selengkapnya