Airlangga Hartanto Meragukan Data PHK Per September Menyentuh 53.000

Minggu, 6 Oktober 2024 10:40 WIB

Para pencari kerja tengah membaca brosur lowongan pekerjaan dalam acara Jakarta Job Fair di Mall Grand ITC Permata Hijau, Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2024. Data yang dirilis oleh Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa sebanyak 32.064 pekerja di Indonesia mengalami PHK dari Januari hingga Juni 2024. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Data dari Kementerian Ketenagakerjaan per September 2024 mencatat hampir 53 ribu orang terdampak PHK. Namun, Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Ketenagakerjaan, menyatakan bahwa jumlah tersebut tidak sesuai dengan data yang dimiliki oleh Dinas Ketenagakerjaan. Menurutnya, jumlah PHK yang terdaftar di dinas jauh lebih rendah dibandingkan angka yang beredar di masyarakat.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sebelumnya melaporkan bahwa hingga 1 Oktober 2024, sebanyak 52.993 pekerja telah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurut Indah Anggoro Putri, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker, sektor manufaktur menjadi kontributor terbesar dalam angka PHK tahun ini, dengan 24.013 pekerja terdampak.

Indah menjelaskan bahwa tiga sektor utama yang menyumbang angka PHK tertinggi adalah sektor pengolahan dengan 24.013 pekerja, sektor aktivitas jasa lainnya dengan 12.853 pekerja, serta sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan 3.997 pekerja.

Selain itu, tiga provinsi dengan jumlah PHK tertinggi adalah Jawa Tengah, yang mencatat 14.767 pekerja terdampak, diikuti oleh Banten dengan 9.114 pekerja, dan DKI Jakarta dengan 7.469 pekerja.

Indah juga menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan jumlah PHK tahun ini, di antaranya adalah turunnya ekspor dan tingginya angka impor. Ia menambahkan, situasi global seperti perang dan melemahnya perekonomian negara lain turut mempengaruhi daya saing perusahaan dalam negeri, yang pada akhirnya berdampak pada banyaknya PHK.

Advertising
Advertising

Namun, ia menegaskan bahwa hak-hak pekerja yang terkena PHK tetap dipenuhi. "Jika tidak terpenuhi, hal tersebut akan menjadi perselisihan dalam hubungan industrial," katanya.

Menanggapi pertanyaan tentang langkah Kemnaker untuk menekan angka PHK, Indah menyebutkan bahwa diperlukan langkah-langkah menyeluruh, termasuk reformasi strategi bisnis perusahaan serta dukungan kebijakan ekonomi makro.

"Mencegah PHK memerlukan pendekatan menyeluruh, meliputi reformasi strategi bisnis korporasi dan dukungan kebijakan ekonomi makro," tutupnya.

Melansir dari Antara, Kementerian Sosial menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat kelas menengah yang rentan terkena dampak pemutusan hubungan kerja, agar mereka dapat melanjutkan kehidupan dengan proporsional.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa saat ini tim Pusat Data dan Informasi Kementerian Sosial sedang melakukan sinkronisasi dan pemutakhiran data mengenai jumlah masyarakat kelas menengah yang rentan akibat PHK.

Ia mengungkapkan bahwa ada individu yang sebelumnya tergolong menengah, namun karena PHK terpaksa mengalami penurunan status ekonomi menjadi miskin. Kementerian Sosial berupaya mengantisipasi situasi ini dengan melakukan langkah-langkah yang tepat.

Selain itu, Kementerian Sosial terus berkoordinasi secara intensif dengan kementerian dan lembaga lain untuk memperoleh data terkini yang valid mengenai jumlah masyarakat menengah yang terdampak PHK.

Kementerian ini juga menggandeng pemerintah daerah dan tenaga pendamping keluarga penerima manfaat di seluruh Indonesia untuk memastikan data yang diperoleh akurat dan sesuai dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Target utama mereka adalah mengumpulkan data yang akurat. Semakin tepat data tersebut sejalan dengan NIK, semakin efisien pula langkah-langkah yang akan diambil. Proses ini sedang terus disempurnakan dan diintegrasikan antar lembaga sebelum langkah selanjutnya ditentukan.

ANANDA RIDHO SULISTYA | OYUK IVANI S | ANTARA

Pilihan Editor: Tren PHK Berlanjut, Kemnaker Sebut Green Jobs Bisa Jadi Solusi Lapangan Pekerjaan

Berita terkait

Potensi Ekonomi Syariah USD 3 Triliun, Indef: Kunci Ekonomi Tumbuh 8 Persen di Era Prabowo

3 jam lalu

Potensi Ekonomi Syariah USD 3 Triliun, Indef: Kunci Ekonomi Tumbuh 8 Persen di Era Prabowo

Penasihat Center of Sharia Economic Development (CSED) Indef, Abdul Hakam Naja, menilai pemerintahan Prabowo-Gibran perlu memanfaatkan ekonomi syariah jika ingin pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen.

Baca Selengkapnya

Cara dan Syarat Ajukan Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan

21 jam lalu

Cara dan Syarat Ajukan Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan

Kini, proses klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan semakin dipermudah dengan adanya aplikasi Jamsostek Mobile (JMO).

Baca Selengkapnya

Polarisasi Penyerapan Tenaga Kerja, Seperti Apa Strategi Kemenaker di Pemerintahan Prabowo-Gibran

21 jam lalu

Polarisasi Penyerapan Tenaga Kerja, Seperti Apa Strategi Kemenaker di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnkaer) merumuskan kebijakan ketenagakerjaan nasional di pemerintahan Prabowo-Gibran. Seperti apa?

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 11 Ribu

1 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 11 Ribu

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk, atau harga emas Antam hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp11 ribu.

Baca Selengkapnya

Ditjen HAM Sebut Ada Indikasi Pelanggaran dari Manajemen CNN Indonesia Terkait Pemotongan Upah dan PHK Sepihak Pekerja

1 hari lalu

Ditjen HAM Sebut Ada Indikasi Pelanggaran dari Manajemen CNN Indonesia Terkait Pemotongan Upah dan PHK Sepihak Pekerja

Ketua Umum SPCI Taufiqurrohman mengatakan pemotongan upah oleh manajemen CNN Indonesia tidak dilakukan tanpa kesepakatan para pekerja.

Baca Selengkapnya

Tren PHK Berlanjut, Kemnaker Sebut Green Jobs Bisa Jadi Solusi Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Tren PHK Berlanjut, Kemnaker Sebut Green Jobs Bisa Jadi Solusi Lapangan Pekerjaan

Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, mengatakan bahwa green jobs dapat menjadi solusi bagi terbukanya lapangan pekerjaan baru.

Baca Selengkapnya

Kenapa Sri Mulyani Sebut Deflasi Berbulan-bulan Justru Positif Meski Pengusaha dan Ekonom Cemas?

1 hari lalu

Kenapa Sri Mulyani Sebut Deflasi Berbulan-bulan Justru Positif Meski Pengusaha dan Ekonom Cemas?

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut deflasi yang terjadi berturut-turut selama 5 bulan justru positif. Pengusaha dan ekonom justru cemas.

Baca Selengkapnya

Ada Pemda Manipulasi Data Demi Insentif, Menko Airlangga: Harus Dikasih Sanksi

2 hari lalu

Ada Pemda Manipulasi Data Demi Insentif, Menko Airlangga: Harus Dikasih Sanksi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta pemda yang memanipulasi data demi mendapat insentif dihukum.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Beri Penjelasan di Balik RI Deflasi Lima Bulan Beruntun

2 hari lalu

Airlangga Hartarto Beri Penjelasan di Balik RI Deflasi Lima Bulan Beruntun

Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah sedang berupaya mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat di tengah tren deflasi beruntun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Masih Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun, Begini Penjelasan Airlangga Hartarto

2 hari lalu

Pemerintah Masih Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun, Begini Penjelasan Airlangga Hartarto

Pemerintah menargetkan Indonesia bergabung menjadi anggota OECD dalam waktu tiga tahun. Tim Nasional OECD meluncurkan portal untuk melancarkan proses aksesi.

Baca Selengkapnya