36 Tahun Sultan Hamengkubuwono IX Wafat, Banjir Air Mata Menuju Imogiri

Rabu, 2 Oktober 2024 10:45 WIB

Prosesi pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 2 Oktober 1988, Sri Sultan Hamengkubuwono IX meninggal dunia di Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, pada 25 September 1988, Hamengkubuwono IX berangkat ke ke New York, dengan kondisi sehat. Namun, pada 2 Oktober 1988 pukul 17.00, ia muntah-muntah di Hotel Embassy Row. Saat itu, ia juga mengeluh sakit pada dadanya sehingga diberi pernapasan darurat dan dibawa ke Rumah Sakit George Washington.

Berdasarkan Majalah Tempo edisi 8 Oktober 1988, pukul 17.45, Hamengkubuwono IX dilarikan ke ruang gawat darurat karena mengalami serangan jantung. Setelah itu, pukul 20.05, ia dinyatakan telah meninggal.

Pada 6 Oktober 1988, jenazah Hamengkubuwono IX tiba di Jakarta. keesokan harinya, jenazah disemayamkan di Bangsal Kencono, Keraton Yogyakarta. Kemudian, pada 8 Oktober 1988, jenazah Sultan tiba di Imogiri untuk dimakamkan di Makam Saptorenggo di antara Hamengkubuwono VII dan Hamengkubuwono VIII.

Sejak jenazah Hamengkubuwono IX tiba di Jakarta sampai dibawa ke Imogiri, ratusan ribu orang berbelasungkawa. Keadaan bangsa yang berduka ini dapat dicatat dalam babad sebagai pemakaman terbesar pada abad ke-20. Setelah 3 bulan Yogyakarta menjadi kota kering, saat pemakaman berlangsung, hujan turun tidak disangka. Konon, itu menjadi kebiasaan, jika ada anggota keluarga keraton Yogyakarta yang meninggal dunia. Hujan juga tumben turun di Washington, D.C., ketika jenazah disemayamkan di KBRI dan diberangkatkan ke Jakarta, pada 4 Oktober 1988.

Mengacu Majalah Tempo edisi 15 Oktober 1988, sebuah teja aneh berwarna putih terlihat di atas langit Imogiri ketika pemakaman berlangsung. Selain itu, dua burung hitam yang membisu hinggap di tembok makam. Pemakaman Sultan ini juga dihadiri oleh ribuan orang yang telah datang sejak 7 Oktober pukul 14.00 sampai 8 Oktober pukul 05.00.

Advertising
Advertising

Seorang abdi dalem keraton mencatat bahwa sekitar 150 orang tiap menit masuk ke istana untuk menghormati Sultan. Selama 16 jam saat hari pemakaman, sebanyak 115 buku tamu habis, setelah mencatat 18.000 pengunjung. Padahal, hanya sebagian pelayat yang mengisinya.

Malam sebelum pemakaman berlangsung, sebanyak 90 kelompok pengajian bersembahyang di samping jenazah Hamengkubuwono IX. Secara bergiliran, rombongan perempuan berbaris dan khusyuk berdoa. Selain itu, satu rombongan biarawati Katolik juga hadir dalam doa dan di lantai lebih bawah orang bersemadi cara Jawa.

Pada pagi 7 Oktober 1988, sejak jenazah tiba di Bandara Adisucipto, suasana sangat hening dari alun-alun utara. Hanya ada suara perempuan membaca Al-Quran di masjid dan harum melati, mawar, serta dupa di mana-mana. Menurut putri Sultan, B.R.A.Y. Kuswarjanti, ada tiga kuintal melati dan satu kuintal mawar yang digunakan. Sebanyak dua kuintal di antaranya adalah sumbangan dari Universitas Gadjah Mada.

Lalu, sekitar 30 menit usai lonceng keraton Kiai Brajanala dibunyikan 9 kali, ambulans datang membawa jenazah Hamengkubuwono IX. Menteri Soepardjo Rustam menyerahkan jenazah dari pemerintah ke tangan keluarga yang diwakilkan putra tertua Hamengkubuwono IX, Mangkubumi. Saat peti dibuka, jenazah tidak mengenakan pakaian adat Jawa karena meninggal dunia di AS. Namun, jenazah tetap ada untaian melati bawang sepanjang semeter, dua kendi, kain mori putih, sapu lidi, dan kentongan bambu.

Kemudian, gending Monggang berbunyi dilantunkan oleh gamelan Kiai Guntur Laut. Lalu, pukul 08.30, jenazah Sri Sultan Hamengkubuwono IX diangkat oleh 14 prajurit Kopassus bersama dengan para pangeran. Di bawah payung agung Songsong Jene, perjalanan kebesaran ke bukit Imogiri dimulai. Di Regol (Pintu) Magangan, peti dengan tubuh raja itu dinaikkan ke kereta berkuda yang telah menanti dan dilepas oleh para pengantar untuk selama-lamanya menuju peristirahatnnya terakhir di Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri.

RACHEL FARAHDIBA R | MAJALAH TEMPO

Pilihan Editor: Kilas Balik Kabar Duka 36 Tahun Lalu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX Wafat di Washingtron DC

Berita terkait

Tarrarin Wakil Indonesia Meraih Best Ambassadors of Country dalam Voice of Turan di Kazakhstan

5 hari lalu

Tarrarin Wakil Indonesia Meraih Best Ambassadors of Country dalam Voice of Turan di Kazakhstan

Tarrarin yang mewakili Indonesia membawa pulang penghargaan "Best Ambassadors of Country" dalam Voice of Turan di Turkestan, Kazakhstan.

Baca Selengkapnya

Israel Serang Iran, KBRI Terbitkan Surat Imbauan untuk WNI

7 hari lalu

Israel Serang Iran, KBRI Terbitkan Surat Imbauan untuk WNI

KBRI Tehran mengimbau kepada WNI agar waspada usai Israel serang Iran.

Baca Selengkapnya

Lebanon: Konflik antara Hizbullah dan Israel Rugikan Perekonomian US$20 Miliar

8 hari lalu

Lebanon: Konflik antara Hizbullah dan Israel Rugikan Perekonomian US$20 Miliar

Menteri Perekonomian Lebanon mengatakan konflik antara Israel dan Hizbullah telah merugikan negaranya sebesar US$20 miliar

Baca Selengkapnya

KBRI London Rayakan 40 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Irlandia

9 hari lalu

KBRI London Rayakan 40 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Irlandia

KBRI London menyelenggarakan Resepsi Diplomatik untuk merayakan 40 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Irlandia

Baca Selengkapnya

Branding Sumbu Filosofi, Yogya Gelar Kompetisi Ulik Keunikan Panggung Krapyak hingga Jalan Malioboro

10 hari lalu

Branding Sumbu Filosofi, Yogya Gelar Kompetisi Ulik Keunikan Panggung Krapyak hingga Jalan Malioboro

Nilai universal Sumbu Filosofi itu terwujud dalam beberapa bangunan di sepanjang axis yang melambangkan filosofi Jawa mengenai siklus kehidupan.

Baca Selengkapnya

Prabowo 4 Kali Ikut Pemilu Baru Jadi Presiden, Serupa Kisah Presiden Abraham Lincoln di AS

11 hari lalu

Prabowo 4 Kali Ikut Pemilu Baru Jadi Presiden, Serupa Kisah Presiden Abraham Lincoln di AS

Bagaimana ceritanya pengalaman Presiden Abraham Lincoln di AS yang serupa dengan Prabowo?

Baca Selengkapnya

Festival Bregada Rakyat Yogyakarta 2024 Mulai Diikuti Kalangan Pelajar

12 hari lalu

Festival Bregada Rakyat Yogyakarta 2024 Mulai Diikuti Kalangan Pelajar

Bregada merupakan seni budaya diadaptasi dari prajurit Keraton Yogyakarta yang pada zaman dahulu bertugas melindungi dari serangan musuh.

Baca Selengkapnya

Jadi Episentrum Pencak Silat Asia Tengah dan Eurasia, Kazakhstan Raih 11 Emas di Pencak Silat Asia 2024

13 hari lalu

Jadi Episentrum Pencak Silat Asia Tengah dan Eurasia, Kazakhstan Raih 11 Emas di Pencak Silat Asia 2024

Pencak Silat Kazakhstan tunjukan potensinya pasca berhasil meraih 11 emas di Kejuaraan Asia Pencak Silat ke-8 di Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Kemlu Sebut 15 Korban TPPO Myanmar Berhasil Dipulangkan

17 hari lalu

Kemlu Sebut 15 Korban TPPO Myanmar Berhasil Dipulangkan

Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) WNI yang berada di Myanmar mengalami kekerasan.

Baca Selengkapnya

Kemlu Sebut 12 WNI Korban Penyekapan di Myanmar Berhasil Selamat

17 hari lalu

Kemlu Sebut 12 WNI Korban Penyekapan di Myanmar Berhasil Selamat

Kemlu menyebut 12 WNI korban penyekapan di Myanmar berhasil diselamatkan.

Baca Selengkapnya