Pakar Hukum Sebut Pemecatan Anggota DPR Terpilih Cerminkan Internal Parpol Belum Demokratis

Reporter

Nandito Putra

Selasa, 1 Oktober 2024 05:31 WIB

Feri Amsari. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Hukum Tata Negara dari Fakultas Hukum Universitas Andalas, Feri Amsari, menyoroti maraknya anggota DPR terpilih yang diberhentikan dan diganti sebelum dilantik. Menurut Feri, tindakan memberhentikan seorang anggota DPR telah mengangkangi kedaulatan rakyat dan Pemilu.

"Rakyat berdaulat, tapi hak untuk memecatnya ada pada ketua partai, jadi anggota DPR lebih takut kepada ketua partai dibandingkan konstituennya," kata Feri dalam diskusi bersama Indonesian Parliamentary Center, Senin, 30 September 2024.

Kuatnya kuasa ketua umum partai terhadap anggotanya juga terlihat dalam konteks pembentukan regulasi di DPR. Feri mengamati selama ini anggota legislatif di DPR tidak bisa leluasa bersikap karena harus sejalan dengan keinginan elit partai.

Dalam hal pengambilan keputusan di DPR pun, kata Feri, pendapat anggota partai dihitung berdasarkan sikap fraksi. Sehingga seringkali suara dan aspirasi anggota DPR yang mewakili konstituen tidak terakomodasi ketika berbeda pandangan dengan sikap fraksi.

"Akhirnya orang tidak mengejar kualitas pembentukan UU, tapi lebih banyak mematuhi apa yang diinginkan partai," kata Feri.

Advertising
Advertising

Pemberhentian anggota DPR terpilih tanpa alasan yang jelas, kata Feri, hanya salah satu dampak tidak demokratisnya internal partai politik. Dalam kasus lain, Feri mengatakan internal partai yang tidak demokratis juga berdampak pada buruknya kinerja anggota partai di DPR.

"Di Indonesia tidak ada parpol, yang ada itu perusahaan keluarga yang mengatasnamakan parpol. Akibatnya kinerja DPR tidak berbasis pada kepentingan pemilih, tetapi berbasis pada kepentingan elit atau pemilik partai," katanya.

Sebelumnya, sejumlah anggota DPR terpilih Periode 2024-2029 dipecat oleh partai politiknya menjelang pelantikan yang dijadwalkan pada 1 Oktober 2024. Di antaranya, Tia Rahmania yang dipecat PDIP pada 3 September 2024 setelah menjalani persidangan di Mahkamah Partai dan dinyatakan terbukti melakukan penggelembungan suara pada Pileg 2024. Selain Tia, anggota DPR Terpilih lainnya, Achmad Ghufron Sirodj dan Irsyad Yusuf dipecat dari Partai Kebangkitan Bangsa dan diganti . Keduanya menggugat ke Bawaslu dan memenangkan gugatan tersebut.


Pilihan Editor: Seluruh Anggota DPR Periode 2019-2024 Terima Penghargaan di Paripurna Terakhir

Berita terkait

Terkini: Dirut dan Komut Pertamina Dijabat Kader Gerindra, Erick Thohir Buka Suara Alasan Dicopotnya Nicke Widyawati

14 jam lalu

Terkini: Dirut dan Komut Pertamina Dijabat Kader Gerindra, Erick Thohir Buka Suara Alasan Dicopotnya Nicke Widyawati

Pemerintah merombak direksi dan komisaris PT Pertamina (Persero) dengan menempatkan petinggi Partai Gerindra sebagai dirut dan komut.

Baca Selengkapnya

DPR dan Kemenpora Bahas Naturalisasi Kevin Diks, Noa Leatomu, dan Estella Loupattij untuk Timnas Indonesia

15 jam lalu

DPR dan Kemenpora Bahas Naturalisasi Kevin Diks, Noa Leatomu, dan Estella Loupattij untuk Timnas Indonesia

Kemenpora mengusulkan naturalisasi Kevin Diks, Noa Johanna Cornellia Leatomu, dan Estella Raquel Loupattij.

Baca Selengkapnya

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

15 jam lalu

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati berpesan agar kader partai jangan terlena zona nyaman.

Baca Selengkapnya

DPR dan BIN Bahas Proses Pengamanan saat Pilkada 2024

16 jam lalu

DPR dan BIN Bahas Proses Pengamanan saat Pilkada 2024

Ahmad Muzani mengatakan, pengamanan saat Pilkada tersebut juga merupakan fokus kerja BIN dalam 100 hari pertama.

Baca Selengkapnya

Bambang Patijaya Golkar Resmi Pimpin Komisi XII DPR

16 jam lalu

Bambang Patijaya Golkar Resmi Pimpin Komisi XII DPR

Bambang Patijaya dari fraksi Golkar resmi ditetapkan sebagai Ketua Komisi XII DPR.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Minta Pemerintah Tak Lagi Titipkan UU Kejar Tayang ke DPR

20 jam lalu

Yasonna Laoly Minta Pemerintah Tak Lagi Titipkan UU Kejar Tayang ke DPR

Yasonna Laoly menekankan, pembahasan rancangan undang-undang ke depan harus lebih mendalam.

Baca Selengkapnya

Serius Santai ala Mega

21 jam lalu

Serius Santai ala Mega

Megawati Soekarnoputri menyampaikan pesan penting untuk generasi muda dengan cara yang berbeda. Santai, sesekali berseloroh, namun memuat hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi, Hasto PDIP: Mentalitas Kalah

1 hari lalu

Soal Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi, Hasto PDIP: Mentalitas Kalah

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menemui Presiden ke-7 Jokowi di Solo, Jawa Tengah pada Jumat, 1 November lalu.

Baca Selengkapnya

Strategi PDIP Cegah Intimidasi di Pilkada: Rekam-Simpan-Laporkan- Viralkan

1 hari lalu

Strategi PDIP Cegah Intimidasi di Pilkada: Rekam-Simpan-Laporkan- Viralkan

Dalam masa kampanye Pilpres 2024, sejumlah simpatisan PDIP Gunungkidul sempat viral karena mengaku dianiaya pasukan pengawal Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

2 hari lalu

Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

Sebanyak 5.000 orang hadir dalam deklarasi Fathers yang digagas Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey. Pramono Anung berkomitmen mewujudkan Jakarta berkeadilan dan setara untuk semua.

Baca Selengkapnya