Cak Imin soal Rencana Tambah Komisi di DPR: Katanya karena Kementerian Nambah?

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 25 September 2024 14:30 WIB

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengumumkan susunan kepengurusan dewan pengurus pusat (DPP) periode 2024-2029. Pengumuman itu disampaikan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu, 18 September 2024. Tempo/Savero Aristia Wienanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berbicara soal rencana penambahan komisi di lembaga legislatif itu. Dia menyebut belum mengikuti perkembangan teranyar, ia hanya mengetahui bahwa pembentukan komisi baru itu baru sampai di tahap lobi-lobi antarfraksi.

Rencana itu, kata dia, mungkin akan dibahas lagi di periode mendatang. Pasalnya, sisa masa kepengurusan DPR periode 2019-2024 ini tinggal menghitung hari.

"Ya, mungkin dengan pelantikan DPR lah yang akan menyusun perubahan itu," katanya di Gedung Nusantara atau Kura-kura pada Rabu, 25 September 2024.

Sejauh ini, kata Cak Imin, dia belum mendapatkan laporan dari fraksi-fraksi. Misalnya mengenai alasan penambahan komisi, urgensinya dan seterusnya.

"Apa logika nambahnya? Bagaimana? Saya tidak terlibat, karena saya kan sudah tidak ikut lagi nanti. Urgensinya kayak apa?"

Advertising
Advertising

Dia menyinggung soal alasan penambahan komisi karena ada rencana penambahan kementerian di era pemerintahan Prabowo mendatang. Namun, dia belum tahu pasti apakah Prabowo memang akan menambah jumlah kementerian atau tidak.

"Katanya karena kementeriannya nambah, tapi apa benar kementerian yang nambah? Kita juga belum tahu," ujar dia.

Oleh sebab itu, dia memperkirakan eksekusi rencana itu akan dibereskan oleh anggota DPR periode 2024-2029. "Menurut saya belum bisa dibentuk periode ini, silakan saja prioritas ke depan," kata Ketua Umum PKB ini.

Untuk menambah jumlah komisi di DPR, kata Cak Imin, sebenarnya tak perlu sampai harus mengubah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU MD3). "Sebetulnya tidak harus mengubah MD3, tapi lebih kuat lagi kalau diubah di dalam MD3," ujar dia.

Sebelumnya, Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, rencana penambahan komisi sedang dimatangkan. Dia menyebut, rencana penambahan komisi di Dewan ini sejalan dengan rencana penambahan kementerian di kabinet Prabowo.

Penambahan komisi di DPR, kata Puan, bertujuan untuk memperkuat kemitraan antara pemerintah dengan legislatif. "Jadi, akan ada kemungkinan penambahan komisi, jika memang ada penambahan kementerian," katanya di Nusantara III, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 24 September 2024.

Pilihan Editor: Dasco Bantah Prabowo Cari Tahu Pemilik Akun Fufufafa

Berita terkait

Prabowo Sebut Anggaran Pertahanan Indonesia Termasuk yang Terendah di Asia

10 menit lalu

Prabowo Sebut Anggaran Pertahanan Indonesia Termasuk yang Terendah di Asia

Prabowo mengatakan saat ini anggaran pertahanan baru 0,89 persen terhadap Produk Domestik Bruto.

Baca Selengkapnya

Komisi I DPR Sebut Pembentukan Lembaga PDP sedang Tahap Sinkronisasi

25 menit lalu

Komisi I DPR Sebut Pembentukan Lembaga PDP sedang Tahap Sinkronisasi

Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan telah mendengar pemerintah tengah menyiapkan lembaga PDP dan kini sedang tahap sinkronisasi.

Baca Selengkapnya

Daftar Perusahaan Penggarap Proyek Food Estate Merauke Jokowi

33 menit lalu

Daftar Perusahaan Penggarap Proyek Food Estate Merauke Jokowi

Terdapat 10 perusahaan penggarap proyek food estate di Merauke yang digagas oleh pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Raker bersama Menhan Prabowo Subianto, Pimpinan Komisi I DPR Lengkap Hadir

36 menit lalu

Raker bersama Menhan Prabowo Subianto, Pimpinan Komisi I DPR Lengkap Hadir

Ketua Komisi I DPR mengatakan, membutuhkan keberanian luar bisa bagi komisinya untuk bisa melangsungkan rapat dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Respons Kesimpulan Pansus Haji yang Disebut Melunak

40 menit lalu

Cak Imin Respons Kesimpulan Pansus Haji yang Disebut Melunak

Anggota Pansus Haji Marwan Jafar menyebut hasil kesimpulan akhir Pansus Haji melunak. Banyak substansi yang dihilangkan.

Baca Selengkapnya

Komisi II DPR Setujui 79 RUU Kabupaten-Kota Disahkan saat Paripurna

1 jam lalu

Komisi II DPR Setujui 79 RUU Kabupaten-Kota Disahkan saat Paripurna

Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli mengatakan sebagian besar dari 79 RUU tersebut merupakan dasar hukum pembentukan beberapa provinsi, kabupaten dan kota

Baca Selengkapnya

Dewan Pakar TKN Prabowo Klaim Hasil Uji Coba Makan Bergizi Gratis Mulai Menunjukkan Hasil, Seperti Apa?

1 jam lalu

Dewan Pakar TKN Prabowo Klaim Hasil Uji Coba Makan Bergizi Gratis Mulai Menunjukkan Hasil, Seperti Apa?

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran meyakini program makan bergizi gratis mampu menggerakkan perekonomian lokal

Baca Selengkapnya

Soal Kursi Menteri, Cak Imin: PKB Tak Berharap, Tak Terlalu Penting Ada di Kabinet atau Tidak

2 jam lalu

Soal Kursi Menteri, Cak Imin: PKB Tak Berharap, Tak Terlalu Penting Ada di Kabinet atau Tidak

Cak Imin mengaku tak mengincar kursi menteri di kabinet Prabowo. Dia mengatakan, PKB secara moral mendukung pemerintahan baru.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto dan Komisi 1 DPR Bahas Sejumlah RUU bidang Pertahanan

2 jam lalu

Prabowo Subianto dan Komisi 1 DPR Bahas Sejumlah RUU bidang Pertahanan

Prabowo Subianto dan Komisi 1 DPR bahas sejumlah RUU di bidang pertahanan secara tertutup. Hadir juga Menteri Hukum dan HAM serta Menteri Luar Negeri.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Jalankan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

3 jam lalu

Prabowo akan Jalankan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan program pemeriksaan kesehatan gratis Presiden Prabowo akan menyasar 52 juta penduduk Indonesia pada tahun depan.

Baca Selengkapnya