Kabar Sri Mulyani dan Sugiono Jadi Menteri di Kabinet Prabowo, Dasco Beri Respons
Reporter
Tempo.co
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Jumat, 13 September 2024 10:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons kabar yang beredar jika Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan (Menkeu) dan Sugiono akan mengisi kursi Menteri Luar Negeri (Menlu) di Kabinet Prabowo Subianto. Dasco menegaskan bahwa komposisi menteri masih dalam penggodokan.
"Belum ada yang final," ucapnya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 September 2024, dikutip dari Antara.
Adapun sinyal bahwa Wakil Ketua Komisi I DPR Sugiono yang juga kader Gerindra akan mengisi kursi Menlu makin kuat ketika yang bersangkutan memimpin jalannya rapat terakhir Komisi I DPR bersama Menlu RI Retno Marsudi pada Kamis, 12 September 2024.
"Waduh saya enggak tahu, nanti saya tanya saja sama yang bersangkutan," ujarnya menanggapi.
Terkait Sri Mulyani yang disebutkan akan kembali menjadi Menkeu di Kabinet Prabowo, Dasco juga belum dapat memastikannya.
"Saya enggak bisa jawab soal itu karena kami belum pastikan," tuturnya.
Namun, Dasco mengakui bahwa Sri Mulyani memang kerap melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono bersama calon presiden terpilih pada Pemilu 2024 Prabowo Subianto. Salah satunya membahas terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Hal itu, lanjut dia, sebagaimana yang dibicarakan pada pertemuan ketiga tokoh tersebut di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin, 9 September 2024, berdasarkan foto yang beredar dari unggahan akun Instagram pribadi Sri Mulyani.
"Jadi, atas persetujuan Pak Presiden Jokowi, Pak Prabowo itu kerap kali brainstorming dengan Mas Tommy selaku Wamenkeu dan Bu Sri Mulyani selaku Menkeu. Nah, saat-saat ini justru sedang pembahasan APBN dan Undang-Undang APBN sehingga brainstorming yang dilakukan bukan hanya kali kemarin, kebetulan saja kali kemarin ter-publish," kata dia.
<!--more-->
Jumlah menteri di Kabinet Prabowo
Dasco juga memastikan bahwa daftar komposisi menteri pada kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran yang beredar bukan dari sumber resmi pihaknya.
"Spekulasi aspirasi yang ada di tengah masyarakat mengenai daftar-daftar yang beredar itu saya pastikan belum fixed, bukan dikeluarkan dari sumber yang resmi," jelasnya.
Dia juga merasa bingung dengan informasi yang beredar mengenai jumlah menteri dalam kabinet Prabowo. Dia mengatakan, internal Partai Gerindra bahkan belum mengetahui informasi tersebut.
"Jadi kami bingung, ini orang luar lebih banyak tahu gitu lo. Nah, sementara Pak Prabowo saat ini masih konsentrasi untuk menggodok nomenklatur dan profiling orang per orang yang akan duduk di kabinet," ujarnya.
Ihwal penambahan menteri di kabinet Prabowo, mencuat kala Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menjawab pertanyaan awak media di kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 11 September 2024.
"Penambahan iya. Mungkin sekitar itu (jadi 44 menteri)," kata Zulhas disadur dari Antara.
Menteri Perdagangan tersebut menuturkan pengisian nama-nama untuk jabatan menteri merupakan hak prerogatif dari presiden. Dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo perihal jatah menteri yang akan diberikan kepada PAN.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI kini juga sedang menuntaskan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara atau RUU Kementerian Negara. RUU ini ditengarai menjadi pemicu kabinet gemuk Prabowo-Gibran itu.
Sebab, poin penting dalam RUU itu adalah perubahan Pasal 15 yang memungkinkan presiden untuk menentukan jumlah kementerian sesuai dengan kebutuhan, tidak dibatasi hanya 34 kementerian.
ANNISA FEBIOLA | ANTARA
Pilihan Editor: Jokowi Gelar Sidang Kabinet Terakhir, Berterima Kasih dan Minta Maaf kepada Para Menteri