Hasto Sebut PDIP Bakal Laporkan Pengacara yang Tipu 5 Kadernya

Jumat, 13 September 2024 06:00 WIB

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meninggalkan gedung KPK usai diperiksa sebagai saksi, di Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2024. Hasto diperiksa selama lebih dari 4 jam soal kasus dugaan korupsi di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub). TEMPO/Ilham Balindra

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan partainya akan mengambil langkah hukum terhadap orang yang menipu lima kader agar menggugat Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN.

Hasto mengatakan lima kader PDIP tersebut menjadi korban penipuan politik karena diminta tanda tangan. Kemudian, tanda tangan ini dipakai pihak luar untuk menggugat Surat Keputusan Kementerian Hukum dan HAM terkait perpanjangan kepengurusan PDIP.

“Ini pelanggaran hukum yang serius. Maka kami akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang melakukan penipuan terhadap kader PDIP ini,” kata Hasto setelah menghadiri diskusi di Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis, 12 September 2024.

Hasto mengatakan PDIP masih menginvestigasi siapa aktor utama di balik penipuan politik terhadap lima kadernya itu. Namun, ia mengatakan gugatan hukum akan ditujukan kepada pengacara yang melayangkan permohonan ke PTUN.

“Dia harus bertanggung jawab terhadap realitas terjadinya penipuan politik, ke arah mana upeti politik itu akan ditujukan dengan melakukan gugatan terhadap PDIP. Ini yang harus diinvestigasi lebih lanjut,” kata dia.

Advertising
Advertising

Hasto menduga gugatan ini berhubungan dengan Yasonna Laoly yang akhirnya dicopot dari jabatan Menteri Hukum dan HAM karena memperpanjang SK kepengurusan PDIP.

Hasto juga menepis alasan gugatan terhadap SK kepengurusan PDIP. Permohonan gugatan itu mempersoalkan perpanjangan tugas Megawati sebagai Ketua Umum PDIP yang melanggar Anggaran Dasar/Rumah Tangga PDIP.

Gugatan tersebut menyebut kepemimpinan Megawati Soekarnoputri dan pengurus dewan pimpinan pusat sudah demisioner sejak 10 Agustus 2024. Sehingga Megawati tidak lagi berwenang mengangkat dan melantik pengurus baru PDIP untuk tahun 2019-2024 hingga 2025.

Hasto mengatakan rapat kerja nasional yang memperpanjang kepemimpinan Megawati sudah berdasarkan konstitusi PDIP. “Bahwa karena alasan pilkada itu, Kongres pada tahun 2019 itu bisa dipercepat. Dan sekarang dikembalikan mekanismenya pada 2025 sehingga tidak ada yang salah dengan konstitusi partai,” ujar dia.

Sebelumnya lima kader PDIP, yakni Jairi, Djupri, Manto, Sujoko, dan Suwari, mendaftarkan gugatan ke PTUN pada 9 September 2024. Gugatan teregister dengan Nomor perkara 311/G/2024/PTUN.JKT. Gugatan mereka didaftarkan advokat bernama Anggiat BM Manalu.

Belakangan, lima kader PDIP tersebut meminta maaf kepada Megawati dan berjanji mencabut gugatan mereka. Jairi mengaku dijebak karena hanya diminta tanda tangan di kertas kosong dan setelah itu diberi imbalan Rp 300 ribu.

Jairi menjelaskan, ia bersama keempat temannya bertemu dengan Anggiat BM Manalu di salah satu posko tim pemenangan. Di sana, mereka diminta untuk memberikan dukungan terhadap demokrasi. Lantaran sepakat dengan demokrasi, Jairi bersama empat temannya pun bersedia memberi dukungan.

Oleh karena itu, mereka pun bersedia tanda tangan saat diberikan kertas putih kosong. Sebab, mereka tak tahu bahwa kertas putih kosong itu belakangan dijadikan sebagai surat kuasa gugatan.

“Jadi kertas kosong itu kami tandatangani, tidak ada arahan atau penjelasan kepada kami. Cuma kami dimintakan tanda tangan saja,” kata Jairi dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 September 2024.

Pilihan Editor: 5 Kader PDIP Minta Maaf ke Megawati Usai Dijebak Dijanjikan Rp 300 Ribu Gugat Kepengurusan

ANDI ADAM FATURAHMAN | MUTIA YUANTISYA

Berita terkait

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

1 jam lalu

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

Sec Bowl cabang Kuningan tutup permanen mulai 18 September 2024 setelah restoran itu viral di media sosial akibat stafnya mencuci alat masak di toilet

Baca Selengkapnya

Pertemuan Megawati-Prabowo Belum Terlaksana, Jubir PDIP Berharap Bisa Dilakukan Sebelum 20 Oktober

2 jam lalu

Pertemuan Megawati-Prabowo Belum Terlaksana, Jubir PDIP Berharap Bisa Dilakukan Sebelum 20 Oktober

Jubir PDIP Chico Hakim mengungkapkan, pertemuan antara Megawati dengan Prabowo masih diupayakan.

Baca Selengkapnya

Said Abdullah Sebut Tak Ada Pembahasan Kabinet antara PDIP dan Gerindra

2 jam lalu

Said Abdullah Sebut Tak Ada Pembahasan Kabinet antara PDIP dan Gerindra

Said Abdullah mengklaim bahwa tidak ada pembahasan soal kabinet antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Kata Rano Karno Usai Didukung Partai Ummat di Pilkada Jakarta

4 jam lalu

Kata Rano Karno Usai Didukung Partai Ummat di Pilkada Jakarta

Partai Ummat akan mendeklarasikan dukungan untuk Pramono Anung-Rano Karno dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Istana Seret Nama Megawati dalam Polemik Pesawat Jet Kaesang

4 jam lalu

Istana Seret Nama Megawati dalam Polemik Pesawat Jet Kaesang

Istana Kepresidenan meminta publik untuk menyorot Megawati, Puan, dan Mahfud yang juga menggunakan jet pribadi.

Baca Selengkapnya

Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo, PDIP Tegaskan Bukan untuk Incar Kursi Menteri

18 jam lalu

Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo, PDIP Tegaskan Bukan untuk Incar Kursi Menteri

PDIP menilai pertemuan Megawati dan Prabowo merupakan wahana merawat moralitas publik.

Baca Selengkapnya

Anies: Pendukung Masuk Tim Pramono-Rano hingga Menunggu Visi Misi Paslon Pilkada Jakarta 2024

19 jam lalu

Anies: Pendukung Masuk Tim Pramono-Rano hingga Menunggu Visi Misi Paslon Pilkada Jakarta 2024

PDIP menggaet dua orang mantan anggota tim pemenangan Anies Baswedan di Pemilihan Presiden 2024

Baca Selengkapnya

Pramono-Rano Bakal Adopsi Program Anies, Pembebasan Kampung Bayam dan Kampung Akuarium

23 jam lalu

Pramono-Rano Bakal Adopsi Program Anies, Pembebasan Kampung Bayam dan Kampung Akuarium

Alokasi suara 'Anak Abah' dinilai dapat terjadi apabila tim pemenangan dapat membuat program sesuai dengan arah yang dimiliki Anies.

Baca Selengkapnya

PDIP Gelar Pelatihan Juru Kampanye Se-Indonesia untuk Pilkada 2024

1 hari lalu

PDIP Gelar Pelatihan Juru Kampanye Se-Indonesia untuk Pilkada 2024

PDIP menyinkronkan strategi kampanye 121 calon kepala daerah yang diusung di Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Masinton PDIP Akhirnya Maju di Pilkada Tapanuli Tengah, Berikut Kronologinya

1 hari lalu

Masinton PDIP Akhirnya Maju di Pilkada Tapanuli Tengah, Berikut Kronologinya

Kader PDIP Masinton Pasaribu bersama Mahmud Efendi akhirnya maju di Pilkada Tapteng setelah KPU menerima pendaftarannya di masa perpanjangan calon.

Baca Selengkapnya