Ramai Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon, Begini Tanggapan Anies Baswedan, Ganjar, hingga JK

Selasa, 10 September 2024 19:30 WIB

Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo saat ngopi bareng. Instagram/@ridwankami

TEMPO.CO, Jakarta - Viral di media sosial soal gerakan “Anak Abah Tusuk 3 Paslon” di tengah persaingan tiga bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta. Gerakan ini menganjurkan agar Anak Abah, sebutan pendukung Anies Baswedan, mencoblos tiga kotak suara sekaligus saat pemungutan suara pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta.

Seperti diketahui, Anies Baswedan gagal maju di pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta setelah tak diusung oleh partai politik. Tanpa Anies, Pilgub Jakarta hampir pasti diikuti tiga pasangan calon. Mereka yakni Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil-Suswono, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardhana.

Beberapa pihak menyebut gerakan ini sebagai aksi protes terhadap dinamika politik di Indonesia menjelang pilkada serentak 2024. Sementara yang lain mengaku miris dengan gerakan yang mengarah kepada tindakan golongan putih atau golput tersebut. Masyarakat pun diminta menggunakan hak suara mereka sebagaimana mestinya.

Tempo.co telah merangkum deretan tanggapan para tokoh politik soal gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon.

1. Anies Baswedan: Kita hormati dan hargai setiap pilihan

Advertising
Advertising

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merespons gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon di tengah persaingan tiga bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Anies merupakan sosok yang selama ini dipanggil dengan sebutan Abah oleh para loyalisnya.

“Sebenarnya semua adalah hak konstitusi, jadi kita hormati, kita hargai setiap pilihan,” kata Anies di sela menghadiri forum bersama mahasiswa dalam tajuk Anies Baswedan Kembali ke Jogja yang digelar di Pendopo Wisma Kagama, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Senin, 9 September 2024.

Mantan calon presiden ini menilai munculnya gerakan itu sebagai ungkapan publik atas dinamika politik yang terjadi menjelang Pilkada 2024. Gagalnya Anies maju dalam Pilkada 2024 sempat disebut-sebut sebagai bentuk penjegalan yang dilakukan penguasa melalui partai-partai politik.

“Itu adalah sebuah ungkapan rasa pikiran (masyarakat) atas kondisi yang sekarang terjadi,” ujar dia.

2. Ganjar Pranowo: Kecerdasan masyarakat muncul

Mantan calon presiden dan eks Gubernur Jawa Barat Ganjar Pranowo mengatakan adanya gerakan coblos tiga pasangan calon di Pilkada Jakarta, merupakan respons masyarakat terhadap ketidakadilan.

“Selalu ada respons-respons masyarakat ketika sesuatu akan dirasa tidak adil buat mereka. Kecerdasan masyarakat muncul,” kata Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu saat ditemui di Gedung MPR, Jakarta Pusat, 9 September 2024.

Ganjar mengatakan masyarakat Jakarta agak berbeda menyikapi politik dengan daerah lain. Sebab, kata dia, ekonomi masyarakat Jakarta lebih bagus dan mereka terdidik. Sehingga, kata dia, masyarakat Jakarta punya otoritas untuk menentukan.

“Maka kandidat yang ada hari ini, rasanya dia akan tertantang nanti untuk mengejar mereka memilih dan kemudian menentukan mana yang menurut mereka paling baik,” katanya.

3. Jusuf Kalla: Jangan emosilah

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla atau JK juga merespons gerakan ‘Anak Abah Tusuk 3 Paslon’. Menurut pendamping Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo ini, sebaiknya masyarakat memilih pasangan calon yang terbaik. Pihaknya meminta masyarakat untuk mengesampingkan perasaan emosi.

“Ya itu tentunya sebaiknya masyarakat memilih yang terbaik lah, jangan emosilah,” kata JK usai bertemu Pramono Anung-Rano Karno di kediamannya, Jakarta, Senin lalu.

4. Muhaimin Iskandar: Saya prihatin

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku prihatin mendengar gerakan ‘Anak Abah Tusuk 3 Paslon’. Pihaknya berharap publik tak absen dan lebih memilih untuk memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon di Pilkada Jakarta.

“Ya saya prihatin, demokrasi kita masih belum aspiratif. Tentu kita harapkan dari calon yang ada kita optimalkan, maksimalkan. Sehingga kita berharap tidak ada golput,” kata mantan calon wakil presiden ini usai menghadiri acara Fun Ride & Run HUT ke-79 DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 8 September 2024.

Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan lebih baik aspirasi yang dimiliki diberikan kepada salah satu calon. Cak Imin tak masalah dukungan itu diberikan ke kandidat mana pun, asalkan pemimpin ke depan memiliki kontrak politik dengan masyarakat.

“Daripada golput mending aspirasinya dititipkan kepada salah satu calon, terserah. Sehingga kontrak politik terjadi. Kalau terpilih harus melakukan apa, kalau tidak melakukan itu kontrak politiknya apa, misalnya lakukan demo besar-besaran,” ujarnya.

5. Suswono: Mereka belum mengenal para paslon

Bakal calon Wakil Gubernur Jakarta, Suswono, memberikan komentar terkait munculnya gerakan ‘Anak Abah Tusuk 3 Paslon’. Dia menilai masyarakat belum mengenal para calon termasuk dirinya dan pasangannya, Ridwan Kamil. “Mungkin mereka mungkin belum mengenal dengan para calon,” ujar Suswono kepada wartawan, Ahad lalu.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | EKA YUDHA SAPUTRA | PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon di Pilkada Jakarta, Mirip Golput Era Orde Baru?

Berita terkait

Pilkada Jakarta Disebut Berpotensi Dua Putaran, Apa Penyebabnya?

36 menit lalu

Pilkada Jakarta Disebut Berpotensi Dua Putaran, Apa Penyebabnya?

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan paslon Pramono-Rano unggul dari RIDO dan Dharma-Kun di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

1 jam lalu

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin menuturkan Ridwan Kamil adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Poltracking soal Sanksi dari Dewan Etik Persepsi: Tidak Adil dalam Proses Penyelidikan

2 jam lalu

Respons Poltracking soal Sanksi dari Dewan Etik Persepsi: Tidak Adil dalam Proses Penyelidikan

Poltracking Indonesia menilai bahwa keputusan dewan etik Persepsi tidak adil.

Baca Selengkapnya

Poltracking Indonesia Dilarang Rilis Hasil Survei Tentang Pilkada Jakarta

13 jam lalu

Poltracking Indonesia Dilarang Rilis Hasil Survei Tentang Pilkada Jakarta

Persepi memberi sanksi kepada Poltracking Indonesia. Lembaga itu dilarang merilis hasil survei tentang Pilkada Jakarta tanpa persetujuan Persepi.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

13 jam lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

13 jam lalu

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

Pramono Anung mengklaim politik riang gembira itu menjadi ciri khas pasangan nomor urut 3 dalam berkampanye.

Baca Selengkapnya

Dewan Etik Persepi Ungkap Kronologi Penyelidikan Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta antara LSI dan Poltracking

14 jam lalu

Dewan Etik Persepi Ungkap Kronologi Penyelidikan Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta antara LSI dan Poltracking

Dewan Etik Persepi menggelar penyelidikan terhadap hasil survei LSI dan Poltracking di Pilkada Jakarta. Keduanya telah diperiksa.

Baca Selengkapnya

Pramono Respons Kapan Bertemu Anies: Hanya Saya dan Bang Doel yang Tahu

15 jam lalu

Pramono Respons Kapan Bertemu Anies: Hanya Saya dan Bang Doel yang Tahu

Pramono Anung tidak menjawab secara gamblang kapan pertemuannya dengan Anies Baswedan bakal digelar.

Baca Selengkapnya

Akan Gelar Kampanye Akbar Kedua di SUGBK, Pramono Anung-Rano Karno Yakin Banyak Pemilih Gen Z Hadir

16 jam lalu

Akan Gelar Kampanye Akbar Kedua di SUGBK, Pramono Anung-Rano Karno Yakin Banyak Pemilih Gen Z Hadir

Pramono Anung-Rano Karno optimistis akan memenangi Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum Sebut Guyonan Suswono soal Janda Kaya Bukan Sesuatu yang Berlebihan

16 jam lalu

Tim Hukum Sebut Guyonan Suswono soal Janda Kaya Bukan Sesuatu yang Berlebihan

Tim hukum pasangan Ridwan Kamil-Suswono sebut guyonan Suswono soal janda kaya, bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya