Pengamat Politik Sebut Tak Ada Urgensi Reshuffle Kabinet Jokowi Menjelang Lengser

Senin, 9 September 2024 15:39 WIB

Jokowi Reshuffle Kabinet di Akhir Masa Jabatannya

TEMPO.CO, Jakarta -- Sejumlah pengamat politik tidak melihat adanya urgensi politik bagi Presiden Joko Widodo untuk melakukan reshuffle kabinet menjelang purnatugas pada 20 Oktober 2024. Kecuali, reshuffle di ujung masa jabatan hanya untuk mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang mundur karena ikut kontestasi pemilihan kepala daerah atau pilkada 2024.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, reshuffle kabinet dalam waktu kurang dari dua bulan menjelang akhir masa jabatan ini disebabkan kondisi mendesak Pramono dan Risma ikut pilkada. Hal ini bukan faksionalisme yang ditengarai semakin ekstrem di antara Presiden Jokowi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Rasa-rasanya sulit mengganti orang lain di luar Risma dan Pramono. Kalaupun ada kejutan, ya, paling menambah jabatan wakil menteri. Sisa waktu dua bulan ini, siapapun penggantinya tidak akan signifikan,” ujar Adi dihubungi Tempo pada Senin, 9 September 2024.

Adi mengatakan, jika ada faktor politik yang memungkinkan Jokowi untuk mengocok ulang komposisi kabinet di luar Pramono dan Risma, peluang menteri dari PDIP untuk dicopot menjadi yang paling terbuka. “Kalau pun ada, hanya karena faktor like atau dislike,” ucap dia.

Pecah kongsi kubu Jokowi dengan PDIP dinilai terjadi imbas kontestasi pemilihan preiden atau pilpres 2024. Kepala negara dianggap membiarkan putranya, Gibran Rakabuming Raka, untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Prabowo dan Gibran memenangi pilpres 2024.

Advertising
Advertising

Belakangan Presiden Jokowi membuka peluang untuk melakukan reshuffle kabinet setelah Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengajukan surat pengunduran diri. Pramono, kader PDIP, maju sebagai bakal calon Gubernur Jakarta berpasangan dengan Rano Karno. “Ya, bisa,” ucap Jokowi soal rencana mengocok ulang komposisi kabinet seusai meresmikan Flyover Djuanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Jumat 6 September 2024.

Pramono Anung tertanggal 2 September sudah mengajukan pengunduran diri dari posisi Sekretaris Kabinet. Dalam surat yang disampaikan Pramono ke Presiden Jokowi, permohonan pengunduran diri terhitung mulai 22 September 2024. Melalui pesan singkat saat Tempo meminta konfirmasi pada Jumat, 6 September 2024, Koordinator Staf Khusus Kepresidenan Ari Dwipayana mengatakan pada prinsipnya, Presiden akan menyetujui permohonan tersebut.

Selain Pramono, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menjadi pembantu Presiden Jokowi lain yang mundur karena mengikuti pemilihan kepala daerah. Jokowi menandatangani surat pemberhentian Risma sebagai Mensos untuk menindaklanjuti pengunduran diri yang diajukan bakal calon gubernur Jawa Timur itu.

Jokowi menunjuk Muhadjir Effendy sebagai pelaksana tugas atau plt Menteri Sosial menggantikan Risma, Politikus PDIP. Muhadjir saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet terakhir kali pada 19 September 2024. Eks Gubernur Jakarta ini mengganti Menteri Energi Arifin Tasrif dengan Bahlil Lahadalia. Jokowi mencopot Yasonna Laoly, politikus PDIP, dari posisi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Yasonna digantikan oleh Politikus Partai Gerindra, Supratman Andi Agtas.

Menteri Investasi yang sebelumnya dijabat oleh Bahlil, kemudian diisi oleh Rosan Roeslani, Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Jokowi menambah pos wakil menteri yang diisi oleh Angga Raka Prabowo, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra. Presiden juga melantik pejabat tinggi lembaga yang dipersiapkan untuk pemerintahan Prabowo seperti Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana dan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi.

Para pengamat menilai, langkah Presiden Jokowi memasukan sejumlah orang dekat Prabowo lebih awal ke kabinetnya sebagai politik akomodatif di masa transisi. Dalam kesempatan reshuffle pada 18 Juli 2024, Jokowi juga mengangkat dua orang dekat Prabowo ke kabinet, yakni Sudaryono sebagai Menteri Pertanian dan Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan.

Dosen Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, selain mengakomodasi kepentingan Prabowo, Presiden Jokowi kemungkinan juga berkepentingan untuk melihat permasalahan di kementerian yang mungkin ditinggalkan oleh menteri asal PDIP.
“Kebutuhan Jokowi mungkin untuk mengamankan sesuatu di kementerian itu dan bisa melihat jejak ada tidaknya persoalan dalam kementerian yang dipimpin kader PDIP,” kata Ujang melalui pesan suara lewat aplikasi perpesanan.

Adapun Istana Kepresidenan kembali menegaskan, rencana kocok ulang atau reshuffle kabinet sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Kendati begitu Jokowi yang akan memasuki purnatugas pada 20 Oktober 2024 memiliki opsi dalam menyikapi menteri yang mundur dengan alasan pilkada. “Jabatan kabinet yang kosong menjelang 20 Oktober nanti bisa diisi pelaksana tugas maupun pejabat definitif,” kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam keterangan melalui pesan singkat pada Senin, 9 September 2024.

Pilihan Editor:

Komisi II DPR Bahas Tiga Opsi Soal Kotak Kosong dalam Rapat dengan KPU, Apa Saja?

Berita terkait

Seniman Butet Kartaredjasa Titip Dua Pesan Berbeda untuk Prabowo dan Jokowi

13 hari lalu

Seniman Butet Kartaredjasa Titip Dua Pesan Berbeda untuk Prabowo dan Jokowi

Butet menegaskan, meski sudah berganti rezim pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo, ia akan konsisten untuk menyuarakan kebenaran melalui karya seni.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pelantikan Prabowo, Keluarga Jokowi Disoraki di Ruang Sidang Paripurna MPR

13 hari lalu

Hadiri Pelantikan Prabowo, Keluarga Jokowi Disoraki di Ruang Sidang Paripurna MPR

Atas kejadian tersebut, tiga anggota keluarga Jokowi itu merespons dengan senyuman.

Baca Selengkapnya

Istana Siapkan Skenario Kepulangan Jokowi ke Solo via Udara Maupun Jalur Darat

14 hari lalu

Istana Siapkan Skenario Kepulangan Jokowi ke Solo via Udara Maupun Jalur Darat

Sekretariat Negara mempersiapkan berbagai skenario kepulangan Presiden Jokowi, baik menggunakan pesawat komersial atau pun jalur darat.

Baca Selengkapnya

CELIOS Sebut Masyarakat Minim Dapat Manfaat dari Implementasi PSN di Era Jokowi

15 hari lalu

CELIOS Sebut Masyarakat Minim Dapat Manfaat dari Implementasi PSN di Era Jokowi

Dia berpandangan, kurang dilibatkannya Pemda dalam perencanaan PSN, terutama di kawasan industri, seperti di Morowali dan Konawe memicu masalah ganda.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Hidangan Omakase yang Dimakan Erina Gudono saat di Rumah Sakit?

15 hari lalu

Apa Itu Hidangan Omakase yang Dimakan Erina Gudono saat di Rumah Sakit?

Omakase merupakan konsep penyajian hidangan dengan menyerahkan pilihan menu kepada koki.

Baca Selengkapnya

Viral, Erina Gudono Pamer Makan Omakase Setelah Melahirkan, Netizen: Norak

15 hari lalu

Viral, Erina Gudono Pamer Makan Omakase Setelah Melahirkan, Netizen: Norak

Gaya hidup mewah Erina Gudono kembali menjadi sorotan. Terbaru, pamer makan Omakase di rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Perpres Baru untuk Pembentukan Korps Pemberantasan Korupsi Polri

16 hari lalu

Jokowi Teken Perpres Baru untuk Pembentukan Korps Pemberantasan Korupsi Polri

Korps Pemberantasan Korupsi merupakan unsur pelaksana tugas pokok bidang pemberantasan tindak pidana korupsi yang berada di bawah Kapolri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Tidak Ada Acara Khusus setelah Pulang ke Solo

16 hari lalu

Jokowi Sebut Tidak Ada Acara Khusus setelah Pulang ke Solo

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada cara khusus di Solo, setelah dia lengser pada 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Panggil Gus Miftah ke Kertanegara, Berikut Tanggapan Pengamat Politik Soal Kedekatan Keduanya

16 hari lalu

Prabowo Panggil Gus Miftah ke Kertanegara, Berikut Tanggapan Pengamat Politik Soal Kedekatan Keduanya

Prabowo memanggil Gus Miftah ke Kertanegara. Ia pernah disoroti pengamat tentang dukungannya untuk presiden terpilih ini dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Presiden Jokowi soal Kekalahan Timnas Indonesia dari Cina: Menang Kalah Itu Biasa

17 hari lalu

Komentar Presiden Jokowi soal Kekalahan Timnas Indonesia dari Cina: Menang Kalah Itu Biasa

Presiden Joko Widodo meminta Timnas Indonesia tetap semangat meski kalah dari China pada laga keempat putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya