Paus Fransiskus: Kekayaan Sumber Daya Alam Ditakdirkan Tuhan untuk Seluruh Masyarakat
Reporter
Novali Panji Nugroho
Editor
Devy Ernis
Sabtu, 7 September 2024 09:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus, melanjutkan perjalanan apostoliknya ke Papua Nugini. Dalam sambutannya, Paus berbicara soal kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Papua Nugini.
"Negara Anda, selain terdiri dari pulau-pulau dan bahasa juga kaya akan sumber daya alam," kata Paus di hadapan para petinggi Papua Nugini dan masyarakat sipil, Sabtu, 7 September 2024.
Dia mengatakan, melimpahnya sumber daya alam di suatu negara merupakan takdir yang diberikan oleh Tuhan. Karena itu, menurut dia, kekayaan sumber daya alam itu semestinya diperuntukkan bagi seluruh masyarakat.
Meskipun, ujar Paus, dalam pemanfaatan sumber daya alam itu masih memanfaatkan para ahli dan perusahaan dari luar. "(Namun), sudah sepantasnya kebutuhan masyarakat setempat diperhatikan dengan saksama ketika mendistribusikan hasilnya," ucap Paus.
Dia menyebut, hal semacam itu diperlukan agar kondisi kehidupan masyarakat setempat juga bisa meningkat. Paus mengatakan, kekayaan sumber daya alam dan manusia yang ada di suatu negara merupakan tanggung jawab besar.
"Kekayaan ini menuntut semua pihak, baik pemerintah maupun warga untuk inisiatif mengembangkan sumber dayanya secara berkelanjutan dan berkeadilan," ujarnya.
Namun, ia mengatakan bahwa melimpahnya harta benda di suatu negara tidak cukup untuk melahirkan masyarakat yang tenteram, penuh kehidupan, pekerja keras, dan gembira. "Masyarakat yang tanpa wawasan spiritual yang lebih luas akan terpuruk dan berujung pada kekeringan hati," katanya.
Paus mengatakan, bahwa manusia pada dasarnya membutuhkan lebih dari sekadar kebutuhan dasar hidup. Manusia, kata Paus, membutuhkan harapan besar yang memberikan semangat dan keberanian untuk melaksanakan proyek yang luas.
Karena itu, ia mengimbau agar manusia mulai mengarahkan jiwanya kepada realitas yang lebih besar, yakni nilai-nilai spiritual. Sebab, Paus menilai dengan nilai-nilai spiritual itu bisa memengaruhi pembangunan kota duniawi dan seluruh realitas temporal.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Papua Nugini bakal dimulai pada 7 September 2024. Dia dijadwalkan akan berada di Papua Nugini sampai 9 September 2024.
Di Papua Nugini, Paus Fransiskus akan bertemu dengan sejumlah otoritas negara, para uskup, diakon, seminaris, dan mengunjungi anak-anak. Paus juga akan memimpin misa akbar di Sir John Guise Stadium pada 8 September 2024.
Usai melawat ke Papua Nugini, Paus Fransiskus akan melanjutkan perjalanan apostoliknya ke Timor Leste. Paus Fransiskus akan berada di Timor Leste dari 11 sampai 13 September 2024.
Francisca Christy Rosana berkontribusi dalam penulisan artikel ini.