Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jumat, 6 September 2024 09:49 WIB

Tangkap layar Presiden Joko Widodo meresmikan gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan Surabaya di Provinsi Jawa Timur, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (6/9/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Surabaya, Jawa Timur, pada hari ini, Jumat, 6 September 2024.

Pemerintah, kata Jokowi, akan terus meningkatkan pelayanan publik supaya masyarakat senantiasa sehat. Jokowi juga mengharapkan perbaikan layanan publik ini membuat warga ingin berobat di Tanah Air, sehingga idak lagi kabur ke luar negeri.

"Pemerintah tidak masalah mengeluarkan anggaran asalkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat semakin baik, ruangan, tempat tidur rumah sakit juga semakin baik," ujar Jokowi saat meresmikan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 6 September 2024, dikutip dari Tempo.

Telan anggaran Rp 1,6 triliun

Pembangunan gedung RS Kemenkes di Surabaya, kata Jokowi, merupakan sebuah upaya mencegah berbagai penyakit warga.

Pemerintah menambah 867 tempat tidur di RS Kemenkes yang dibiayai dengan anggaran Rp 1,6 triliun. Pemerintah juga menggelontorkan Rp 368 miliar untuk peralatan baru Rp 50 miliar untuk sumber daya manusia.

Tiga penyakit

Advertising
Advertising

Kepala negara menyebut Jawa Timur menempati urutan ketiga setelah Yogyakarta dan Jawa Tengah soal kerentanan penyakit stroke, jantung, dan kanker.

"Penyebab kematian tertinggi di negara kita itu adalah karena penyakit stroke, serangan jantung, dan kanker. Hati hati mengenai hal ini," kata Jokowi mengingatkan.

Cegah kehilangan devisa

Jokowi menilai, Gedung RS Kemenkes ini seperti hotel berbintang lima yang pelayanannya baik. Dia berharap dengan pelayanan seperti hotel, pasien yang sakit bisa cepat sembuh dan bukan malah nyaman karena rumah sakit yang bagus itu.

"Ini akan mencegah kehilangan devisa kita kurang lebih Rp180 triliun setiap tahunnya, karena masyarakat kita pergi ke Singapura, pergi ke Jepang, pergi ke Malaysia, pergi ke Amerika, untuk berobat. Rp180 triliun gede sekali," ujar Jokowi, seperti dikutip dari Antara.

<!--more-->

Layani hub wilayah Indonesia bagian Timur

RS Kemenkes ini juga nantinya tidak hanya melayani masyarakat di sekitar Jawa Timur, namun juga menjadi hub wilayah Indonesia bagian timur.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengatakan, rumah sakit vertikal tersebut mampu menjadi rumah sakit super hub untuk layanan kanker, jantung, dan stroke di Indonesia.

“Harapan saya rumah sakit ini nanti akan menjadi super hub di mana rumah sakit- rumah sakit besar yang kita bangun di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, kalau butuh rujukan pelayanan yang lebih spesifik bisa datang ke sini,” ujar Menkes Budi, dikutip dari laman Kemenkes, Jumat, 6 September 2024.

Selain di Surabaya, Kemenkes juga membangun RS yang sama untuk pelayanan kanker, jantung, dan stroke di Makassar, Sulawesi Selatan. RS tersebut diharapkan juga mampu menjadi super hub untuk Maluku, Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.

Lokasi RS Kemenkes Surabaya

RS Kemenkes Surabaya berada di Jalan Indrapura Nomor 17, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, dengan total luas lahan 5,24 hektare.

Pembangunan RS ini merupakan Program Prioritas Nasional Bidang Kesehatan yang sesuai dengan Rencana Kerja Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2022-2024.

Dasar penetapan lokasi RS Kemenkes Surabaya karena memiliki aksesibilitas yang baik dari berbagai daerah di Indonesia. Selain memiliki rute langsung penerbangan udara yang cukup banyak, termasuk jalur-jalur internasional ke dan dari Asia, Eropa, Amerika, Australia.

Dengan kemudahan aksesibilitas ini, RS Kemenkes Surabaya dapat mengurangi beban antrean layanan jantung, kanker dan stroke di wilayah Jawa. Selain itu, RS itu diharapkan dapat memperluas jangkauan layanan dalam skala Nusantara.

Gedung RS Kemenkes akan memiliki empat tower atau gedung yang terdiri atas tower A sebagai medical center, tower B untuk spesialis jantung, tower C untuk spesialis otak, dan tower D untuk spesialis kanker.

Pilihan Editor: Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Berita terkait

Kate Middleton Pertama Kali Kembali Bekerja Setelah Selesaikan Kemoterapi

7 jam lalu

Kate Middleton Pertama Kali Kembali Bekerja Setelah Selesaikan Kemoterapi

Kate Middleton pertama kali kembali bekerja setelah pekan lalu mengumumkan telah menyelesaikan kemoterapi untuk melawan kanker.

Baca Selengkapnya

7 Gejala Kanker Laring yang Sering Diabaikan, Suara Parau sampai Sulit Menelan

8 jam lalu

7 Gejala Kanker Laring yang Sering Diabaikan, Suara Parau sampai Sulit Menelan

Selain suara parau, berikut gejala kanker laring lainnya sehingga pasien disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

9 jam lalu

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

Jokowi mengklaim tidak membuka keran ekspor pasir laut. Menurut dia, komoditas yang diizinkan diekspor adalah hasil sedimentasi. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

9 jam lalu

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

Jokowi menyebut Kaesang ke KPK karena semua warga sama di depan hukum, IM57+ Institute minta motif pemberian tumpangan jet pribadi didalami.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

9 jam lalu

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

Menjelang berakhirnya masa jabatan, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan salam perpisahan dan memohon maaf atas segala kekurangannya selama menjabat.

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

10 jam lalu

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

Dewan Pengurus Kadin melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan kajian mengenai penyelenggaraa Munaslub. Siapkan sanksi bagi peserta Munaslub Kadin.

Baca Selengkapnya

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

10 jam lalu

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

Kaesang menyebut kedatangannya ke KPK bukan sebagai pejabat, tetapi dia menikmati beberapa fasilitas negara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Dokter Ungkap Alasan Banyak Anak Muda yang Sakit Jantung

10 jam lalu

Dokter Ungkap Alasan Banyak Anak Muda yang Sakit Jantung

Banyak kalangan berusia 20 tahun ke atas sudah memiliki riwayat sakit jantung. Dokter jantung ungkap penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

10 jam lalu

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

Pansel bakal memilih 10 nama Capim KPK yang selanjutnya diserahkan ke presiden untuk kemudian menjalani fit and proper test di DPR

Baca Selengkapnya

Mahasiswi UC Surabaya Lompat dari Gedung Kampus, Ada Pesan WA untuk Mantan Kekasih

12 jam lalu

Mahasiswi UC Surabaya Lompat dari Gedung Kampus, Ada Pesan WA untuk Mantan Kekasih

Kampus UC Surabaya menyatakan mahasiwi yang tersebut tidak punya masalah akademik.

Baca Selengkapnya